Dengan diterima-nya sertifikasi mutu, seperti  E-mark dari Komunitas Eropa  dan  memenuhi  syarat  dan  peraturan  Departemen  Transportasi  yang
diperlukan  untuk  pasar  Amerika  Serikat  pada  tahun  1994  semakin memperkokoh  kedudukan  perusahaan  ini  dalam  pasar  domestik  dan
internasional.  Selain  itu  perusahaan  juga  melakukan  akuisisi  terhadap perusahaan  lainnya,  seperti  produsen  kawat  baja    Langgeng  Baja  Pratama
LBP pada tahun 1995, produsen velg aluminium terbesar kedua di Indonesia Meshindo  Alloy  Wheel  Corporation  pada  tahun  1996.  Hasil  kerja  keras
perusahaan terbayar saat diterima-nya sertifikasi mutu internasional ISO 9002 untuk  system  kendali  mutu  produksi  ban  radial,  dan  juga  menerima  TUV
CERT, sertifikasi mutu dari Jerman.
4.2 Deskripsi Data Penelitian 4.2.1 Tax Avoidance Y
Dalam  melakukan  penghematan  pajak  secara  legal  dapat  dilakukan melalui manajemen pajak.  Meminimumkan kewajiban pajak dapat  dilakukan
dengan  cara  baik  yang  masih  memenuhi  ketentuan  perpajakan  maupun  yang melanggar  peraturan  perpajakan.  Istilah  yang  sering  digunakan  adalah  tax
avoidance dan tax evasion. Tax  Avoidance
adalah rekayasa ‘tax affairs’ yang masih tetap berada dalam  bingkai  ketentuan  perpajakan  lawful.  Tax  avoidance  merupakan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bagian  dari  tax  planning  yang  dilakukan  dengan  tujuan  meminimalkan pembayaran pajak.
Variabel ini di proyeksikan menggunakan CASH ETR Cash Effective Tax  Rate  merupakan  rasio  pembayaran  pajak  secara  kas  cash  taxes  paid
atas laba perusahaan sebelum pajak penghasilan pretax income.
Berikut  ini  rekapitulasi  perhitungan  Tax  Avoidance  pada  perusahaan otomotif  yang  terdaftar  di  Bursa  Efek  Indonesia  mulai  tahun  2009  sampai
dengan tahun 2012.
Tabel 4. 1 : Rekapitulasi Perhitungan Tax Avoidance atau CETR pada Perusahaan
Otomotif Yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2012.
No. Nama perusahaan
Tahun 2009
2010 2011
2012
1 PT. Astra Internasional Tbk.
26.66 22.95
16.20 20.39
2 PT. Astra Otoparts Tbk.
19.55 14.69
18.71 16.47
3 PT. Indospring Tbk.
70.99 57.53
72.76 26.99
4 PT. Nipress Tbk.
65.48 29.55
33.92 40.21
5 PT. Selamat Sempurna Tbk
33.48 16.47
18.35 24.61
6 PT. Tunas Ridean Tbk.
19.16 30.72
21.26 20.60
7 PT. United Tractors Tbk.
32.76 45.05
24.52 29.86
8 PT. Gajah Tunggal Tbk.
8.39 42.68
27.54 18.92
Mean 34.56
32.46 29.16
24.76 Sumber : Data Sekunder, diolah, 2014
CETR
it
= CashTaxesPaid
it
PretaxIncome
it
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berdasarkan  tabel  1.4  diatas  dapat  diinterpretasikan  bahwa  besarnya nilai CETR Cash Effective Tax Rate tertinggi untuk tahun 2009 dimiliki oleh
PT. Indospring Tbk sebesar 70,99, tahun 2010 sebesar 57,53, tahun 2011 sebesar  72,76,  dan  untuk  tahun  2012  dimiliki  oleh  PT.  Nipress  Tbk  yaitu
sebesar  40,21.  Sedangkan  nilai  CETR  Cash  Effective  Tax  Rate  yang terendah  tahun  2009  dimiliki  oleh  PT.  Gajah  Tunggal  Tbk  yaitu  sebesar
8,39,  untuk  tahun  2010  dimiliki  oleh  PT.  Astra  Otoparts  Tbk.  Sebesar 14,69,  tahun 2011 dimiliki oleh PT. Astra Internasional Tbk sebesar 16,20,
dan untuk tahun 2012 dimiliki oleh PT. Astra Otoparts Tbk sebesar 16,47. Berdasarkan  perhitungan  CETR  Cash  Effective  Tax  Rate  selama
periode  pengamatan  tahun  2009  sampai  dengan  2012  tax  avoidance cenderung  berfluktuasi  di  lihat  dari  nilai  rata-rata  tahun  2009  sebesar  34,56;
tahun 2010 sebesar 32,46; tahun 2011 sebesar 29,16; dan tahun 2012 sebesar 24,76.
4.2.2 Kepemilikan Institusional X
1
Kepemilikan institusional merupakan jumlah komulatif dari persentase saham  yang  dimiliki  oleh  investor  institusioanal  yang  dimiliki  paling  sedikit
5 saham perusahaan. Semakin besar kepemilikan investor institusional pada perusahaan,  maka  semakin  rendah  kecenderungan  manajer  melakukan
aktivitas tax avoidance karena adanya fungsi pengawasan yang lebih baik dari
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
investor. Untuk menghitung kepemilikan institusional dengan cara persentase saham  yang  dimiliki  oleh  investor  institusional  yang  terdapat  dalam  laporan
keuangan.
Berikut  ini  rekapitulasi  perhitungan  kepemilikan  institusional  pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2009
sampai dengan tahun 2012.
Tabel 4. 2 : Rekapitulasi  Perhitungan  Kepemilikan  Insititusional  pada  Perusahaan
Otomotif Yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2012
No. Nama perusahaan
Tahun 2009
2010 2011
2012
1 PT. Astra Internasional Tbk.
50.11 50.11
50.11 50.11
2 PT. Astra Otoparts Tbk.
95.65 95.65
95.65 95.65
3 PT. Indospring Tbk.
87.41 87.46
87.46 88.11
4 PT. Nipress Tbk.
37.11 37.11
37.11 37.11
5 PT. Selamat Sempurna Tbk
58.13 58.13
58.13 58.13
6 PT. Tunas Ridean Tbk.
87.67 87.67
87.67 87.67
7 PT. United Tractors Tbk.
59.50 59.50
59.50 59.50
8 PT. Gajah Tunggal Tbk.
54.83 58.89
59.70 59.70
Mean 66.30
66.82 66,92
66.99 Sumber : Data Sekunder, diolah, 2014
Berdasarkan  pada  tabel  4.2  dapat  diinterpretasikan  bahwa  besarnya nilai  Kepemilikan  Institusional  tertinggi  untuk  tahun  2009  sampai  dengan
Kepemilikan Institusional =  Jumlah saham yang dimiliki oleh investor institusional Total saham
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2012  dimiliki  oleh  PT.  Astra  Otoparts  Tbk  yaitu  sebesar  95,65  sedangkan Kepemilikan  Institusional  terendah  dimiliki  oleh  PT.  Nipress  Tbk.  Yaitu
sebesar  37,11.  Kepemilikan  Institusional  selama  periode  pengamatan  yaitu tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 cenderung naik dilihat dari nilai rata-
rata tahun 2009 sebesar  66,30,tahun 2010 sebesar 66,82, tahun 2011 sebesar 66,92, dan tahun 2012 sebesar 66,99.
4.2.3 Dewan Komisaris Independen X
2
Komisaris independen adalah anggota komisaris yang tidak terafiliasi dengan  direksi,  anggota  dewan  komisaris  lainnya  dan  pemegang  saham
pengendali,  serta  bebas  dari  hubungan  bisnis  atau  hubungan  lainnya  yang dapat  mempengaruhi  kemampuannya  untuk  bertindak  independen  atau
bertindak  semata-mata  demi  kepentingan  perusahaan.  Untuk  menghitung dewan  komisaris  independen  melalui  jumlah  komisaris  independen
perusahaan yang terdapat dalam Annual Report
Berikut ini rekapitulasi perhitungan dewan komisaris independen pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2009
sampai dengan tahun 2012.
Komisaris Independen  =  Jumlah komisaris independen perusahaan Jumlah anggota dewan komisaris
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4. 3 : Rekapitulasi  Perhitungan  Dewan  Komisaris  Independen  pada
Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2012
No.
Nama perusahaan Tahun
2009 2010
2011 2012
1
PT. Astra Internasional Tbk. 55.56
45.45 45.45
45.45
2
PT. Astra Otoparts Tbk. 33.33
44.44 40.00
33.33
3
PT. Indospring Tbk. 33.33
33.33 33.33
33.33
4
PT. Nipress Tbk. 33.33
33.33 33.33
25.00
5
PT. Selamat Sempurna Tbk 33.33
33.33 33.33
33.33
6
PT. Tunas Ridean Tbk. 40.00
40.00 40.00
40.00
7
PT. United Tractors Tbk. 37.50
50.00 50.00
50.00
8
PT. Gajah Tunggal Tbk. 37.50
37.50 37.50
37.50 Mean
37.98 39.67
39.12 37.24
Sumber : Data Sekunder, diolah, 2014
Berdasarkan  pada  tabel  4.3  dapat  diinterpretasikan  bahwa  besarnya jumlah  Dewan  Komisaris  Independen  tertinggi  untuk  tahun  2009    dimiliki
oleh  PT.  Astra  Internasional  Tbk,  yaitu  sebesar  55.56  dan  jumlah  Dewan Komisaris  Independen  tertinggi  untuk  tahun  2010-2012  dimiliki  oleh  PT.
United  Tractors  Tbk  yaitu  sebesar  50,00  sedangkan  jumlah  Dewan Komisaris  Independen  yang  terendah  untuk  tahun  2009  dimiliki  oleh  PT.
Astra  Otoparts  Tbk,  PT.  Indospring  Tbk,  PT.  Nipress  Tbk,  dan  PT.  Selamat Sempurna Tbk  yaitu sebesar 33,33.  Untuk tahun 2010-2011 jumlah dewan
komisaris independen terendah dimilki oleh PT. Indospring Tbk, PT. Nipress Tbk,  dan  PT.  Selamat  Sempurna  Tbk  yaitu  sebesar  33,33.  Sedangkan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
jumlah  Dewan  Komisaris  Independen  terendah  Untuk  tahun  2012  dimiliki oleh PT. Nipress Tbk yaitu sebesar 25,00.
Dewan komisaris Independen selama periode pengamatan yaitu tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 cenderung berfluktuasi, dilihat dari nilai rata-
rata tahun 2009 sebesar  37,98, tahun 2010 sebesar 39,67, tahun 2011sebesar 39,12, dan tahun 2012 sebesar 37,24.
4.2.2 Kualitas Audit X
3
kualitas  audit  adalah  sebagai  probabilitas  dimana  seorang  auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem
akuntansi  kliennya.  Dalam  penelitian  ini  untuk  mengukur  kualitas  audit menggunakan  variabel  dummy  yaitu  angka  1  diberikan  jika  auditor  yang
mengaudit perusahaan merupakan auditor dari KAP The Big Four dan 0 jika ternyata perusahaan diaudit oleh KAP Non-The Big Four.
Berikut  ini  rekapitulasi  kualitas  audit  yang  di  audit  oleh  auditor  dari KAP  The  Big  Four  dan  KAP  Non-The  Big  Four  pada  perusahaan  otomotif
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 4. 4 : Rekapitulasi    Kualitas  Audit  pada  Perusahaan  Otomotif  Yang
Terdaftar di BEI Tahun 2009-2012
No. Nama perusahaan
Tahun 2009
2010 2011
2012
1 PT. Astra Internasional Tbk.
1 1
1 1
2 PT. Astra Otoparts Tbk.
1 1
1 1
3 PT. Indospring Tbk.
4 PT. Nipress Tbk.
5 PT. Selamat Sempurna Tbk
6 PT. Tunas Ridean Tbk.
1 1
1 1
7 PT. United Tractors Tbk.
1 1
1 1
8 PT. Gajah Tunggal Tbk.
1 1
1 1
Sumber : Data Sekunder, diolah, 2014
Berdasarkan  tabel  4.4  diatas  dapat  dilihat  bahwa  selama  periode penelitian tahun 2009-2012 peusahaan yang sering di audit oleh KAP The Big
Four  skor  1  adalah  PT.  Astra  Internasional  Tbk,  PT.  Astra  Otoparts  Tbk, PT. Tunas Ridean Tbk, PT. United Tractors Tbk, dan PT. Gajah Tunggal Tbk.
Sedangkan  yang  tidak  pernah  diaudit  oleh  KAP  The  Big  Four  adalah  PT. Indospring Tbk, PT. Nipress Tbk dan PT. Selamat Sempurna Tbk.
4.2.2 Komite audit X
4
Komite  audit  adalah  komite  yang  dibentuk  oleh  dewan  komisaris untuk  membantu  dewan  komisaris  dalam  menjalankan  fungsi  pengawasan
terhadap  kinerja  direksi  dan  tim  manajemen  sesuai  dengan  prinsip-prinsip Good  Corporate  Governance.Biasanya  pengukuran  terhadap  komite  audit
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
berdasarkan  keberadaan  komite  audit  dalam  perusahaan.  Namun  pengukuran tersebut tidak dapat digunakan lagi karena berdasarkan keputusan BAPEPAM
Nomor  SE-03PM2000  dan  SE-07PM2004  menyatakan  bahwa  suatu perusahaan  yang telah go public wajib memiliki komite audit. Karena alasan
tersebut  model  pengukuran  komite  audit  dalam  penelitian  ini  menggunakan jumlah anggota komite audit dalam suatu perusahaan.
Berikut ini rekapitulasi jumlah komite audit pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2009 sampai dengan tahun
2012.
Tabel 4. 5 : Rekapitulasi    Jumlah  Komite  audit  pada  Perusahaan  Otomotif  Yang
Terdaftar di BEI Tahun 2009-2012
No. Nama perusahaan
Tahun 2009
2010 2011
2012
1
PT. Astra Internasional Tbk. 4
4 4
4
2
PT. Astra Otoparts Tbk. 3
3 3
3
3
PT. Indospring Tbk. 3
3 3
3
4
PT. Nipress Tbk. 3
3 3
3
5
PT. Selamat Sempurna Tbk 3
3 3
3
6
PT. Tunas Ridean Tbk. 4
4 4
4
7
PT. United Tractors Tbk. 3
3 3
3
8
PT. Gajah Tunggal Tbk. 3
3 3
3 Sumber : Data Sekunder, diolah, 2014
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berdasarkan  tabel  4.5  di  atas  dapat  dilihat  bahwa  selama  periode penelitian  tahun  2009  sampai  dengan  2012  perusahaan  yang  paling  banyak
jumlah  anggota  komite  audit  dimiliki  oleh  PT.  Astra  Internasional  Tbk  dan PT.  Tunas  Ridean  Tbk.  Sedangkan  perusahaan  yang  sedikit  jumlah  anggota
komite  audit  dimiliki  oleh  PT.  Astra  Otoparts  Tbk,  PT.  Indospring  Tbk,  PT. Nipress  Tbk, PT. Selamat Sempurna Tbk, PT. United Tractors Tbk, dan  PT.
Gajah Tunggal Tbk.
4.3 Hasil Penelitian 4.3.1 Uji Nomalitas