X
3
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap tax avoidance Y pada  perusahaan  otomotif  yang  terdaftar  di  BEI,  hal  ini  terbukti
kebenarannya. 4.
Nilai  t
hitung
pada  variabel  komite  audit  X
4
sebesar  -0,622  dengan tingkat  signifikan  lebih  dari  0,05  sig  =  0,539,  berarti  komite  audit
X
4
secara  parsial  berpengaruh  tidak  signifikan  terhadap  tax avoidance Y pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI, hal ini
tidak terbukti kebenarannya.
4.4 Pembahasan
Berikut  ini  pembahasan  masing-masing  variabel  indpenden  yaitu Kepemilikan  Institusional  X
1
,  Dewan  Komisaris  Independen  X
2
,  Kualitas Audit X
3
dan Komite Audit X
4
terhadap Tax Avoidance Y.
4.4.1 Pengaruh kepemilikan Institusional terhadap Tax Avoidance
Kepemilikan  saham  oleh  investor  institusional  memiliki  kemampuan untuk  mengendalikan  pihak  manajemen  melalui  proses  monitoring  secara
efektif  sehingga  mengurangi  tindakan  manajemen  melakukan  praktik manajemen laba dan nantinya akan berpengaruh pada pajak perusahaan.
Berdasarkan  dari  hasil  penelitian  pengujian  parsial  atau  ujian  t  dapat diketahui  bahwa  kepemilkan  institusional  secara  parsial  berpengaruh  tidak
signifikan  terhadap  tax  avoidance,Hal  ini  dapat  disebabkan  karena  adanya kepemilkan institusional yang besar  dengan nilai rata-rata kepemilikan di atas
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
50 dan sebagian saham terkonsentrasi pada investor institusional, maka ada kemungkinan  bahwa  informasi  akuntansi  yang  dihasilkan  oleh  manajemen
dibuat  berdasarkan  kepentingan  pemegang  saham  mayoritas  sehingga monitoring  yang  di  jalankan  pihak  institusi  tidak  optimal  atau  belum  efektif
sebagai  alat  untuk  memonetor  manajemen.    Hasil  penelitian  ini  di  dukung oleh peneliti sebelumnya  Annisa 2011 ; Khurana dan Moser 2009 dimana
mereka  juga  menyatakan  bahwa  kepemilikan  saham  institusi  tidak mempengaruhi praktik penghindaran pajak.
Hasil penelitian ini juga di dukung oleh  Shleifer dan Vishney 1986 dalam  Annisa  2011  menyatakan  bahwa  pemilik  institusional  memainkan
peran penting dalam memantau, mendisiplinkan dan mempengaruhi manajer. Mereka  berpendapat  bahwa  seharusnya  pemilik  institusional  berdasarkan
besar  dan  hak  suara  yang  dimiliki,  dapat  memaksa  manajer  untuk  berfokus pada kinerja ekonomi dan menghindari peluang untuk perilaku mementingkan
diri sendiri. Adanya tanggung jawab perusahaan kepada fidusia, maka pemilik institusional  memiliki  intensif  untuk  memastikan  bahwa  manajemen
perusahaan  membuat  keputusan  yang  akan  memaksimalkan  kesejahteraan pemegang  saham.  Hasil  temuan  penelitian  ini  tidak  mendukung  agency
theory, karena berdasarkan agency theory diprediksi terjadi pemisahan dengan fungsi  pengelolaan,  tetapi  hasil  penemuan  menunjukkan  peranan  pendiri
perusahaan sangat dominan dalam menentukan kebijakan perusahaan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.4.2 Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Tax Avoidance
Dewan  komisaris  independen  mempunyai  tanggung  jawab  untuk mengawasi kualitas pelaporan keuangan demi membatasi manajeman laba di
perusahaan,  hal  ini  disebabkan  karena  semakin  banyak  anggota  komisaris independen  maka  proses  pengawasan  yang  dilakukan  dewan  ini  semakin
berkualitas  karena  dengan  banyaknaya  pihak  independen  dalam  perusahaan
yang  menuntut  adanya  transparansi  dalam  pelaporan  keuangan.  Menurut
Fama    Jensen  1983  dalam  Wulandari  2005  menyatakan  kehadiran komisaris  independen  dalam  dewan  komisaris  mampu  meningkatkan
pengawasan  kinerja  direksi.  Dimana  dengan  semakin  banyak  komisaris independen  maka  pengawasan  manajemen  akan  semakin  ketat.  Diharapkan
semakin  besar  proporsi  komisaris  independen  dapat  meningkatkan pengawasan  yang  lebih  ketat  sehingga  dapat  mencegah  agresivitas  pajak
perusahaan yang dilakukan oleh manajemen. Berdasarkan  dari  hasil  penelitian  pengujian  parsial  atau  ujian  t  dapat
diketahui  bahwa  dewan  komisaris  independen  secara  parsial  berpengaruh tidak  signifikan  terhadap  tax  avoidance,  hal  ini  disebabkan    banyaknya
komisaris  independen  di  dalam  perusahaan  dapat  menyebabkan  tidak efektififnya    kinerja  seorang  komisaris  independen    dalam  pengawasan  dan
kesulitan dalam mengambil keputusan yang berguna bagi  perusahaan karena sulitnya  mengkoordinasi  dewan  itu  sendiri.  Juga    keberadaan  komisaris
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
independen  hanya  untuk  memenuhi  peraturan  BEI  dan  berfungsi  sebagai simbol  semata.  Penelitian  ini  di  dukung  oleh  peneliti  sebelumnya  Pohan
2008  menemukan  bahwa  Komisaris  Independen  sebagai  mekanisme corporate  governance  berpengaruh  positif  dan  tidak  signifikan  terhadap  tax
avoidance. Hasil penelitian widianingdyah 2002 dalam Antonia 2008 juga menyatakan  bahwa  proporsi  dewan  komisaris  independen  tidak  signifikan
mempengaruhi  manajeman  laba,  sehingga  adanya  manipulasi  dalam menyajikan laporan keungan  yang munkin dilakukan manajemen tidak dapat
dikendalikan  oleh  jumlah  anggota    dewan  komisaris  independen  yang semakin  besar.  Hal  ini  memberikan  kesempatan  bagi  manajer  untuk
melakukan  aktivitas  manipulasi  laba  dan  nantinya  akan  menguntungkan perusahaan dalam hal perpajakan.
4.4.3 Pengaruh Kualitas Audit terhadap Tax Avoidane
Salah  satu  elemen  penting  dalam  corporate  governance  adalah trasparansi.  Transparansi  mensyaratkan  adannya  pengungkapan  yang  akurat.
Salah satu bentuk monitor yang dapat menurunkan biaya agensi adalah audit yang  dilakukan  oleh  KAP  dimana  auditor  bekerja.  Trasparansi  terhadap
pemegang  saham  dapat  dicapai  dengan  melaporkan  hal-hal  yang  terkait perpajakan  pada  pasar  modal  dan  pertemuan  para  pemegan  saham.
Peningkatan  trasparansi  terhadap  pemegang  saham  dalam  hal  pajak  semakin dituntut oleh otoritas publik sartori, 2010. Alasannya adalah adanya asumsi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
bahwa  implikasi  dari  perilaku  pajak  yang  agresif,  pemegang  saham  tidak ingin perusahaan mereka mengambil posisi agresif dalam hal pajak dan akan
mencegah tindakan tersebut jika mereka tahu sebelumnya. Berdasarkan  dari  hasil  penelitian  pengujian  parsial  atau  ujian  t  dapat
diketahui  bahwa  Kualitas  audit  berpengaruh  signifikan  terhadap  tax avoidance.    hal  ini    juga  dapat  dilihat  dari  hasil  nilai  konstanta  pada  model
regresi  untuk  perusahaan  yang  kualitas  auditnya  di  audit  oleh  KAP  The  Big Four sebesar 6, 262 dan perusahaan yang kualitas auditnya di audit oleh KAP
Non-The  Big  Four  sebesar  28,030.  Berdasarkan  nilai  konstanta  tersebut menunjukkan nilai dari  praktek Tax Avoidance Y tertinggi adalah nilai Tax
Avoidance  pada  perusahaan  yang  di  audit  oleh KAP  Non-The  Big  Four.  Hal ini  karena  perusahaan  yang  diaudit  oleh    KAP  Non-The  Big  Four  memiliki
kesempatan  untuk  melakukan  tax  avoidance.  penelitian  ini  sejalan  dengan peneliti  sebelumnya  Annisa  2011  dalam  penelitianya  menemukan  bahwa
kualitas  audit  berpengaruh  signifikan  terhadap  tax  avoidance,  apabila  suatu perusahaan  diaudit  oleh  Kantor  Akuntan  Publik  KAP  The  Big  Four  maka
semakin  sulit  perusahaan  melakukan  kebijakan  pajak  agresif.  Jika  nominal pajak  yang  harus  dibayar  terlalu  tinggi  biasanya  akan  memaksa  perusahaan
untuk  melakukan  penggelapan  pajak,  maka  semakin  berkualitas  audit  suatu perusahaan, maka perusahaan tersebut cenderung tidak melakukan manipulasi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
laba  untuk  kepentingan  perpajakan  Chai  dan  Liu,  2010  dalam  Annisa 2011.
4.4.4 Pengaruh Komite Audit terhadap Tax Avoidance
Komite  audit  yang  dipilih  oleh  komisaris  hendaknya  sesuai  dengan peraturan yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia, hal ini diharapkan dapat
membatasi  ruang  gerak  manajemen untuk melakukan praktek  tax avoidance. Selanjutnya  dalam  pelaksanaan  tugasnya,  komite  audit  dengan  proporsi
anggota eksternal yang cukup besar dan dengan pengetahuan dan pengalaman berkaitan  dengan  keuangannya,  diharapkan  dapat  mengurangi  praktek  tax
avoidance  yang  dilakukan    perusahaan.  Oleh  karena  itu  sebaiknya  komite audit memiliki intensitas pertemuan yang cukup untuk dapat lebih baik dalam
memonitor masalah seperti manajemen pajak. Berdasarkan  dari  hasil  penelitian  pengujian  parsial  atau  ujian  t  dapat
diketahui  bahwa  komite  audit  berpengaruh  tidak  signifikan  terhadap  tax avoidance,  hal  ini  menunjukkan  bahwa  jumlah  keberadaan  komite  audit
dalam  perusahaan  tidak  dapat  menjalankan  tugasnya  dengan  baik  dalam memonitor  pelaporan  keuangan  sehingga  jumlah  keberadaan  komite  audit
gagal dalam mendeteksi praktek tax avoidance dan jumlah keberadaan komite audit  hanya  untuk  memenuhi  peraturan  BEI  dan  berfungsi  sebagai  simbol
semata.  Kurangnya  intensitas  pertemuan  antara  komite  audit  juga  menjadi
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
penyebab  tidak  efektifnya  tugas  seorang  komite  audit.  Hasil  penelitian  ini tidak  sejalan  dengan  peneliti  sebelumnya  Annisa  2011  dalam  penelitianya
menemukan  bahwa  komite  audit  mempunyai  pengaruh  yang  signifikan terhadap penghindaran pajak Tax Avoidance. Hal ini sesui dengan peraturan
BEI  mensyaratkan  paling  sedikit  komite  audit  tiga  orang  ,  kurang  dari  tiga orang maka tidak sesuai dengan peraturan BEI. Jadi jika jumlah komite audit
dalam  suatu  perusahaan  tidak  sesuai  dengan  peraturan  BEI  maka  akan meningkatkan tindakan manajemen dalam melakukan minimalisasi laba untuk
kepentingan pajak
4.4.5 Perbedaan Penelitain Sekarang dengan Penelitian Terdahulu
Beberapa  perbedaan  yang  mendasar  antara  penelitian  terdahulu dengan    penelitian  sekarang  adalah  objek  penelitian,  berikut  ini  rangkuman
beberapa perbedaan antara penelitian terdahulu dengan sekarang :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel : 4.14 Perbedaan Penelitain Sekarang dengan Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Judul Kesimpulan
1 Hotman Tohir
Pohan 2008 Pengaruh
Good Corporate  Governance,
Rasio  Tobin  Q,  Perata Laba
Tehadap Penghindaran  Pajak  pada
Perusahaan Publik Kesimpulan  :  1.  kepemilikan  institusi,  kepemilikan
manajerial, rasio Tobin q mempunyai pengaruh yang negatif  terhadap  tax  avoidance.  2.  komisaris
independen, komite audit dan perata laba mempunyai pengaruh yang positif terhadap tax avoidance.
2 Nuralifmida Ayu
Annisa 2011 pengaruh
Corporate Governance
terhadap Tax  Avoidance  Studi
pada Perusahaan
Terdaftar  di  BEI  tahun 2008
Kesimpulan :
1. kepemilikan
institusional, komposisi  dewan  komisaris  independen,  dewan
komisaris,  tidak  berpengaruh  signifikan  terhadap  tax avoidance  perusahaan  yang  terdaftar  di  BEI  tahun
2008. 2. komite audit dan kualitas audit berpengaruh signifikan  terhadap  tax  avoidance  perusahaan  yang
terdaftar di BEI tahun 2008.
3 Judi Budiman 2011
Pengaruh Karakter
Eksekutif terhadap
Penghindaran  Pajak  Tax Avoidance
Kesimpulan  :  Corporate  Risk,  Size  Ukuran Perusahaan,
Leverage, Sales  Growth,  NOL  Net
Operating  Loss  berpengaruh  signifikan  terhadap penghindaran pajak tax avoidance
4 Tommy Kurniasih
Maria M. Ratna Sari 2013
Pengaruh Return
on assets,
Leverage, Corporate  Governance,
Ukuran  Perusahaan  dan Kompensasi  Rugi  Fiskal
pada Tax Avoidance Kesimpulan  :  Return  on  Assets  ROA,  Ukuran
Perusahaan, dan
Kompensasi Rugi
Fiskal berpengaruh  signifikan  secara  parsial  terhadap  tax
avoidance,  sedangkan  Leverage  dan  Corporate Governance  tidak  berpengaruh  signifgikan  secara
parsial  terhadap  tax  avoidance  pada  perusahaan manufatur yang terdaftar di BEI periode 2007-2010.
5 Saiful Rijal 2014
Pengaruh Good
Corporate Governance
terhadap  Tax  Avoidance pada
Perusahaan Otomotif  Yang  Terdaftar
di  Bursa  Efek  Indonesia BEI
Kesimpulan  :  Kepemilikan  institusional,  dewan komisaris independen,dan  komite audit  berpengaruh
tidak  signifikan  terhadap  tax  avoidance,  sedangkan kualitas  audit  berpengaruh  signifikan  terhadap  tax
avoidance pada perusahaan otomotif yang terdaftar di BEI.
Sumber : www. Google.com  jurnal penelitian tax avoidance
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan    hasil  uji  asumsi  klasik,  diketahui  bahwa  model  regresi yang  diperoleh  telah  memenuhi  kriteria  Best  Linier  Unbiased  Estimate
BLUE  karena  memenuhi  kriteria  berdistribusi  data  normal,  bebas  dari multikolinearitas, bebas dari autokorelasi, dan bebas dari heteroskedastisitas.
Berdasarkan  hasil  analiasis,  pengujian,  dan  pembahasan  dengan menggunakan  regresi  linear  berganda  untuk  menganalisis  pengaruh  Good
Corporate  Governance  terhadap  Tax  avoidance  pada  perusahaan  Otomotif yang  terdaftar  di  Bursa  Efek  Indonesia  tahun  2009-2012,  maka  diperoleh
kesimpulan sebagai berikut: 1.
Kepemilikan  institusional  berpengaruh  tidak  signifikan  terhadap tax  avoidance  pada  perusahaan  otomotif  yang  terdaftar  di  BEI
tahun 2009-2012, dengan demikian H1 ditolak. 2.
Dewan  komisaris  independen  berpengaruh  tidak  signifikan terhadap tax avoidance pada perusahaan otomotif yang terdaftar di
BEI tahun 2009-2012, dengan demikian H2 ditolak.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.