Pengukuran Tax Avoidance Landasan Teori .1 Good Corporate Governance

ditimbulkan oleh kegiatan tax avoidance antara lain : denda, publisitas dan reputasi perusahaan Friese, Link dan Mayer, 2006.

2.2.2.3 Pengukuran Tax Avoidance

Penghindaran pajak merupakan usaha mengurangi, atau bahkan meniadakan hutang pajak yang harus dibayar perusahaan dengan tidak melanggar undang-undang yang ada . Menurut Dyreng et al, 2010 dalam Budiman 2011 variabel ini dihitung melalui CASH ETR Cash effective Tax Rate merupakan rasio pembayaran pajak secara kas cash taxes paid atas laba perusahaan sebelum pajak penghasilan pretax income. Pembayaran pajak secara kas terdapat dalam Laporan Arus Kas pada pos pembayaran pajak penghasilan di arus kas dari aktivitas operasi. Sedangkan laba perusahaan sebelum pajak tedapat dalam Laporan Laba Rugi pada pos laba sebelum pajak penghasilan. Hal ini diharapkan mampu mengidentifikasi keagresifan perencanaan pajak perusahaan yang dilakukan menggunakan perbedaan tetap maupun perbedaan temporer. Perhitungan dapat dijabarkan sebagai berikut : CETR it = CashTaxesPaid it PretaxIncome it Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2.2.3 Pengembangan Hipotesis 2.2.3.1 Pengaruh kepemilikan Institusional terhadap Tax Avoidance Penelitian yang dilakukan Shleifer dan Vishney 1986 dalam Annisa 2011 menyatakan bahwa pemilik institusional memainkan peran penting dalam memantau, mendisiplinkan dan mempengaruhi manajer. Mereka berpendapat bahwa seharusnya pemilik institusional berdasarkan besar dan hak suara yang dimiliki, dapat memaksa manajer untuk berfokus pada kinerja ekonomi dan menghindari peluang untuk perilaku mementingkan diri sendiri. Adanya tanggung jawab perusahaan kepada fidusia, maka pemilik institusional memiliki intensif untuk memastikan bahwa manajemen perusahaan membuat keputusan yang akan memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham. Hasil penelitian yang dilakuakan oleh khurana dan Moser 2009 dalam Annisa 2011 adalah besar kecilnya konsentrasi kepemilikan institusional maka akan mempengaruhi kebijakan pajak agresif oleh perusahaan, dan semakin besar konsentrasi Short-term shareholders institusional akan meningkat kebijakan pajak agresif, tetapi semikin besar konsentrasi kepemilkan Long- term shareholders maka akan semakin mengurangi tindakan kebijakan pajak agresif. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.3.2 Pengaruh Dewan Komisaris Independen terhadap Tax Avoidance