26
dengan kualitas informasi yang disajikan oleh perusahaan. Kepercayaan investor akan sangat tergantung dengan kualitas informasi yang disampaikan perusahaan. Oleh
karena itu perusahaan dituntut untuk menyediakan informasi yang jelas, akurat, tepat waktu dan dapat dibandingkan dengan indikator-indikator yang sarna. Prinsip ini
diwujudkan antara lain dengan mengembangkan sistem akuntansi yang berbasiskan standar akuntansi dan best practices yang menjamin adanya laporan keuangan dan
pengungkapan yang berkualitas, mengembangkan teknologi informasi dan sistem informasi akuntansi manajemen untuk menjamin adanya pengukuran kinerja yang
memadai dan proses pengambilan keputusan yang efektif oleh dewan komisaris dan direksi, termasuk juga mengumumkan jabatan yang kosong secara terbuka. Dengan
kata lain prinsip transparansi ini menghendaki adanya keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam penyajian
disclosure informasi yang dimiliki perusahaan.
2.2.1.2.2. Kemandirian Independency
Kemandirian adalah suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa pengaruhtekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat. Kemandirian ini dapat diimplementasikan dengan selalu menghormati hak dan
kewajiban, tugas dan tanggung jawab serta kewenangan masing-masing pihak sehingga dapat bertugas dengan baik serta maksimal dalam membuat keputusan dan
pengelolaan yang terbaik bagi perusahaan.
27
Menurut Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance KNKCG 2006:7, perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing
organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.
2.2.1.2.3. Akuntabilitas A ccountability
Akuntabilitas adalah merupakan kejelasan dari fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban masing-masing bagian dari seluruh jajaran perusahaan sehingga
pengelolaan perusahaan dapat terlaksana secara efektif. Perusahaan harus bisa meyakini bahwa akuntabilitas berhubungan dengan keberadaan sistem yang
mengendalikan hubungan antara individu danatau organ yang ada di perusahaan maupun dengan pihak yang berkepentingan. Perusahaan yang menerapkan
akuntabilitas mendorong seluruh individu danatau organ perusahaan untuk menyadari hak dan kewajiban, tugas dan tanggung jawab serta kewenangan yang
diamanatkan kepadanya. Tanggung jawab manajemen melalui pengawasan yang efektif effective
oversight berdasarkan balance of power antara manajer, pemegang saham, dewan
komisaris dan auditor. Merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada perusahaan dan para pemegang saham.
Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI prinsip ini
diwujudkan antara lain dengan menyiapkan laporan keuangan financial statement pada waktu yang tepat dan dengan cara yang tepat, mengembangkan komite audit dan
28
resiko untuk mendukung fungsi pengawasan oleh dewan komisaris, mengembangkan dan merumuskan kembali peran serta fungsi internal audit sebagai mitra bisnis
strategik berdasarkan best practices bukan sekedar audit. Tranformasi menjadi risk based
audit, menjaga manajemen kontrak yang bertanggung jawab dan menangani pertentangan, penegakan hukum sistem penghargaan dan sanksi, menggunakan
eksternal auditor yang memenuhi syarat berbasis profesionalisme.
Menurut Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance KNKCG 2006:6, perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara
transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan
pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.
Menurut The Organization for Economic Cooperation and Development OECD yang dikutip oleh Arifin 2005:14, prinsip akuntabilitas berhubungan
dengan adanya sistem yang mengendalikan hubungan antara unit-unit pengawasan yang ada di perusahaan. Akuntabilitas dilaksanakan dengan adanya dewan komisaris
dan direksi independen dan komite audit. Akuntabilitas diperlukan sebagai salah satu solusi mengatasi agency problem yang timbul antara pemegang saham dan direksi
serta pengendaliannya oleh komisaris. Praktek-praktek yang diharapkan muncul dalam menerapkan akuntabilitas diantaranya pemberdayaan dewan komisaris untuk
melakukan monitoring, evaluasi dan pengendalian terhadap manajemen guna
29
memberikan jaminan perlindungan kepada pemegang saham dan pembatasan kekuasaan yang jelas di jajaran direksi.
2.2.1.2.4. Pertanggungjawaban Responsibility