13
2.2. Kajian Teori 2.2.1. Good Corporate Governance
2.2.1.1. Pengertian Good Corporate Governance
Istilah corporate governance CG menurut Tjager 2003 yang dikutip oleh Arifin 2005:11 pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury Committee pada tahun
1992 dalam laporannya yang dikenal sebagai Cadbury Report. Pengertian Good Corporate Governance
dari Cadbury Committee yang adalah sebagai berikut: “A set of rules that define the relationship between shareholders, managers,
creditors, the government, employees and internal and external stakeholders in respect to their rights and responsibilities”
. Berdasarkan pengertian di atas, Good Corporate Governance berarti
seperangkat aturan yang mengatur hubungan antara para pemegang saham, manajer, kreditur, pemerintah, karyawan dan pihak-pihak yang berkepentingan lainnya baik
internal maupun eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka.
Pasal 1 Surat Keputusan Menteri BUMN No. 117M-MBU2002 tanggal 31 Juli 2002 tentang penerapan GCG pada BUMN menyatakan bahwa corporate
governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN
untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap
memperhatikan pemangku kepentingan stakeholders lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika Muh. Arief Effendi, 2009:2.
14
Menurut Surat Keputusan Menteri Negara Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN No. 23MPMBUMN2000 tentang pengembangan praktik
GCG dalam PERSERO, Good Corporate Governance adalah prinsip korporasi yang sehat yang perlu diterapkan dalam pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan
semata-mata demi menjaga kepentingan perusahaan dalam rangka mencapai maksud dan tujuan perusahaan, dari pengertian tersebut, tampak jelas bahwa GCG merupakan
upaya yang dilakukan oleh semua pihak yang berkepentingan dengan perusahaan untuk menjalankan usahanya secara baik sesuai dengan hak dan kewajibannya
masing-masing. Selanjutnya menurut Finance Committee on Corporate Governance Malaysia
yang dikutip oleh Herwidayatmo 2000:25 mengartikan corporate governance sebagai suatu proses dan struktur yang digunakan untuk mengarahkan dan mengelola
bisnis dan kegiatan perusahaan ke arah peningkatan pertumbuhan bisnis dan akuntabilitas perusahaan yang tujuan akhirnya adalah meningkatkan kemakmuran
pemegang saham dalam jangka panjang, dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholders
lainnya. Pengertian ini menekankan bahwa sebaik apapun suatu struktur corporate governance
namun jika prosesnya tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya maka tujuan akhir dari perusahaan untuk melindungi kepentingan pemegang
saham dan stakeholders tidak akan pernah tercapai. Tim BPKP 2003 seperti yang dikutip oleh Nur Sayidah 2007:2
mengartikan corporate governance sebagai suatu gabungan antara hukum, peraturan dan praktik-praktik sektor privat yang cocok, yang memungkinkan perusahaan untuk
15
menarik modal dan sumber daya manusia beroperasi secara efisien, sehingga dapat menjaga kelangsungan operasional dengan menghasilkan nilai ekonomis jangka
panjang untuk pemegang sahamnya dan masyarakat secara keseluruhan. Menurut YPPMI 2002:21 yang dikutip oleh Rindang Widuri dan Asteria
Paramita 2008:5, Good Corporate Governance adalah seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengelola perusahaan, pihak kreditur,
pemerintah, karyawan serta pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem
yang mengatur dan mengendalikan perusahaan. Menurut Price Waterhouse Coopers yang dikutip oleh Indra Surya dan Ivan
Yustiavandana 2006:26 mengungkapkan corporate governance terkait dengan pengambilan keputusan yang efektif. Dibangun melalui kultur organisasi, nilai-nilai,
sistem, berbagai proses, kebijakan-kebijakan dan struktur organisasi, yang bertujuan untuk mencapai bisnis yang menguntungkan, efisien dan efektif dalam mengelola
risiko dan bertanggung jawab dengan memperhatikan kepentingan stakeholders. Organization for Economic Corporation and Development
OECD mengartikan corporate governance sebagai berikut:
“Corporate governance is the system by which business corporations are directed and controlled. The corporate governance structure specifies the
distribution of rights and responsibilities among different participants in the corporation, such as, the board managers, shareholders and other
stakeholders, and spells put the rules and procedures for making decisions on corporate affairs. By doing this, it also provides the structure through which
the company objectives are set, and the means of attaining those objectives and monitoring performance.”
16
OECD mengartikan corporate governance sebagai sekumpulan hubungan antara pihak manajemen perusahaan, board, pemegang saham, dan pihak lain yang
mempunyai kepentingan dengan perusahaan. Corporate governance juga mensyaratkan adanya struktur perangkat untuk mencapai tujuan dan pengawasan atas
kinerja. Corporate governance yang baik dapat memberikan rangsangan bagi board dan manajemen untuk mencapai tujuan yang merupakan kepentingan perusahaan dan
pemegang saham harus memfasilitasi pengawasan yang efektif sehingga mendorong perusahaan menggunakan sumber daya dengan lebih efisien Indra Surya dan Ivan
Yustiavandana, 2006:25. Konsep Corporate Governance menurut The Indonesian Institute for
Corporate Governance 2009:3 dapat diartikan sebagai serangkaian mekanisme
yang mengarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan agar operasional perusahaan berjalan sesuai dengan harapan para pemangku kepentingan stakeholders.
Good Corporate Governance oleh The Indonesian Institute for Corporate
Governance 2009:3 diartikan sebagai struktur, sistem dan proses yang digunakan
oleh organ-organ perusahaan sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah perusahaan secara berkesinambungan dalam jangka panjang, dengan tetap
memperhatikan kepentingan stakeholders lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan norma yang berlaku.
1. Baik good adalah tingkat pencapaian terhadap suatu hasil upaya yang
memenuhi persyaratan, menunjukkan kepatutan dan keteraturan operasional perusahaan sesuai dengan konsep corporate governance.
17
2. Sistem adalah prosedur formal dan informal yang mendukung struktur dan
strategi operasional dalam suatu perusahaan. 3.
Proses adalah kegiatan mengarahkan dan mengelola bisnis yang direncanakan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan, menyelaraskan perilaku
perusahaan dengan ekspektasi dari masyarakat, serta mempertahankan akuntabilitas perusahaan kepada pemegang saham.
4. Struktur adalah susunan atau rangka dasar manajemen perusahaan yang
didasarkan pada pendistribusian hak-hak dan tanggung jawab di antara organ perusahaan dewan komisaris, direksi dan RUPSpemegang saham dan
stakeholders lainnya, dan aturan-aturan maupun prosedur-prosedur untuk
pengambilan keputusan dalam hubungan perusahaan. Pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa GCG tersebut merupakan suatu
struktur yang mengatur pola hubungan harmonis tentang peran dewan komisaris, direksi, pemegang saham dan para stakeholders lainnya, suatu sistem pengawasan
dan perimbangan kewenangan atas pengendalian perusahaan yang dapat membatasi munculnya dua peluang, yaitu pengelolaan yang salah dan penyalahgunaan aset
perusahaan, suatu proses yang transparan atas penentuan tujuan perusahaan, pencapaian, berikut pengukuran kinerjanya.
Pengertian Good Corporate Governance oleh Bank Dunia World Bank yang dikutip oleh Muh. Arief Effendi 2009:1 adalah:
“Corporate governance is a blend of law, regulation and appropriate voluntary private sector practices which enable a corporation to attract
financial and human capital, perform effectively and there by perpetuate itself
18
by generating long term economic value for its shareholders and society as a whole.”
Berdasarkan pengertian di atas GCG diartikan sebagai kumpulan hukum,
peraturan dan kaidah-kaidah yang wajib dipenuhi, yang dapat mendorong kinerja sumber-sumber perusahaan untuk berfungsi secara efisien guna menghasilkan nilai
ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan.
2.2.1.2. Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance