32
pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.
Menurut The Organization for Economic Cooperation and Development OECD yang dikutip oleh Arifin 2005:14, prinsip kewajaran menekankan pada
adanya perlakuan dan jaminan hak-hak yang sama kepada pemegang saham minoritas maupun mayoritas, termasuk hak-hak pemegang saham asing serta investor lainnya.
Praktek kewajaran juga mencakup adanya sistem hukum dan peraturan serta penegakannya yang jelas dan berlaku bagi semua pihak. Hal ini penting untuk
melindungi kepentingan pemegang saham dari praktik kecurangan fraud dan praktik-praktik insider trading yang dilakukan oleh agenmanajer. Prinsip kewajaran
ini dimaksudkan untuk mengatasi masalah yang timbul dari adanya hubungan kontrak antara pemilik dan manajer karena diantara kedua pihak tersebut memiliki
kepentingan yang berbeda conflict of interest.
2.2.1.3. Tujuan dan Manfaat Good Corporate Governance
Tujuan dari Good Corporate Governance adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan stakeholders. Secara teoritis,
pelaksanaan Good Corporate Governance dapat meningkatkan nilai perusahaan, dengan meningkatkan kinerja keuangan mereka, mengurangi risiko yang mungkin
dilakukan oleh dewan komisaris dengan keputusan-keputusan yang menguntungkan diri sendiri dan umumnya Good Corporate Governance dapat meningkatkan
kepercayaan investor Tjager, 2003:203.
33
Semakin hari kompleksitas kegiatan di dunia bisnis semakin tinggi, hal ini berarti potensi resiko dan tantangan juga berpotensi meningkat. Oleh karena itu
penerapan prinsip-prinsip GCG sangat diperlukan agar tidak ada pihak-pihak yang dirugikan. Implementasi dari GCG diharapkan bermanfaat untuk menambah dan
memaksimalkan nilai perusahaan. GCG diharapkan mampu mengusahakan keseimbangan antara berbagai kepentingan yang dapat memberikan keuntungan bagi
perusahaan secara menyeluruh. Penerapan GCG juga bermanfaat untuk mengurangi agency cost, yaitu biaya
yang harus ditanggung pemegang saham akibat pendelegasian wewenangnya kepada manajemen, menurunkan cost of capital sebagai dampak dikelolanya perusahaan
secara sehat dan bertanggung jawab, meningkatkan nilai saham perusahaan serta menciptakan dukungan stakeholders terhadap perusahaan license to operate CGPI,
2008:4. Menurut Forum for Corporate Governance in Indonesia FCGI 2001:4 ada
beberapa manfaat yang bisa diperoleh apabila melaksanakan corporate governance yaitu:
1. Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses pengambilan
keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaan, serta lebih meningkatkan pelayanan kepada stakeholders.
2. Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah dan tidak
rigid karena faktor kepercayaan yang pada akhirnya akan meningkatkan
corporate value .
34
3. Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di
Indonesia. 4.
Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan shareholders value dan dividen. Khusus bagi
BUMN akan dapat membantu penerimaan bagi APBN terutama dari hasil privatisasi.
Pelaksanaan Good Corporate Governance dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip yang berlaku secara internasional, yaitu:
1. Hak-hak para pemegang saham, yang harus diberi informasi dengan benar dan
tepat pada waktunya mengenai perusahaan, dapat ikut berperan serta dalam pengambilan keputusan atas perusahaan, dan turut memperoleh bagian dari
keuntungan perusahaan. 2.
Perlakuan sama terhadap pemegang saham, terutama kepada pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing, dengan keterbukaan informasi yang
penting serta melarang pembagian untuk pihak sendiri dan perdagangan saham oleh orang dalam insider trading.
3. Peranan pemegang saham harus diakui sebagaimana ditetapkan oleh hukum
dan kerjasama yang aktif antara perusahaan serta para pemegang kepentingan dalam menciptakan kesejahteraan, lapangan kerja dan perusahaan yang sehat
dari aspek keuangan.
35
4. Pengungkapan yang akurat dan tepat pada waktunya serta transparasi
mengenai semua hal yang penting bagi kinerja perusahaan, kepemilikan, serta para pemegang kepentingan stakeholders.
5. Tanggungjawab pengurus dalam manajemen, pengawasan manajemen serta
pertanggungjawaban kepada perusahaan dan para pemegang saham FCGI, 2001.
2.2.2. Kinerja Keuangan 2.2.2.1. Pengertian Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang menunjukkan efektifitas dan efisien suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuannya.
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia 2001:570, pengertian kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan kemampuan kerja, kinerja yaitu
kemampuan dengan menggunakan tenaga kerja. Jadi berdasarkan pengertian diatas, kinerja keuangan adalah kemampuan kerja manajemen keuangan dalam mencapai
prestasi kinerjanya. Sedangkan menurut Edy Sukarno 2000:111, pengertian kinerja adalah
gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program atau kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi suatu organisasi.
Menurut Suad Husnan 1997:44, pengertian kinerja keuangan adalah hasil dari banyak keputusan keuangan individual yang dibuat secara terus menerus pada
suatu lembaga atau institusi:
36
Gambar 2.1: Gambaran umum analisis kinerja keuangan
Sumber: Sawir, Agnes, 2005, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan
, Cetakan Kelima, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama hal. 5.
2.2.2.2. Laporan Keuangan