b Proses fraksinasi basah Wet Fractination Fraksinasi basah adalah suatu proses fraksinasi dengan menggunakan zat
pembasah Wetting Agent atau disebut juga proses Hydrophilization atau detergent process
. Hasil fraksi dari proses ini sama dengan proses fraksinasi kering.
c Proses fraksinasi dengan menggunakan pelarut Solvent Fractionation Adalah suatu proses fraksinasi dengan menggunakan pelarut. Proses
fraksinasi ini lebih mahal dibandingkan dengan proses fraksinasi lainnya karena menggunakan bahan pelarut.
d Proses fraksinasi dengan pengembunan Fractional Condentation Proses fraksinasi ini merupakan suatu proses fraksinasi yang didasarkan
pada titik didih dari suatu zat bahan sehingga dihasilkan suatu produk dengan kemurnian yang tinggi. Fraksinasi pengembunan ini membutuhkan biaya yang
cukup tinggi namun proses produksi lebih cepat dan kemurniannya lebih tinggi Harborne,1987.
J. Antioksidan
Antioksidan dalam pengertian kimia adalah senyawa pemberi elektron. Antioksidan adalah molekul yang dapat memperlambat atau mencegah oksidasi
dari molekul lain. Oksidasi sendiri adalah reaksi kimia dimana terjadi pemindahan elektron dari suatu substansi menjadi agen oksida. Reaksi oksidasi ini
menghasilkan radikal bebas yang memulai reaksi berantai untuk menghancurkan sel. Antioksidan akan menghentikan reaksi berantai ini dengan menghilangkan
radikal bebas dan menghambat rekasi oksidasi lain Cotran, 1995.
K. Landasan Teori
Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh Sloane, 2003. Fungsi utama hati bersangkutan dengan proses metabolisme dalam tubuh serta berfungsi untuk
mensekresi empedu, pembentukan ureum, pertahanan suhu tubuh, penyimpanan dan penyebaran berbagai bahan glikogen, lemak, vitamin, dan zat besi dan
sebagai detoksifikasi Pearce, 2009 . Toksisitas CCl
4
timbul ketika mengalami proses biotransformasi oleh sitokrom P-
450 menjadi radikal triklorometil •CCl
3
dan trikloro peroksi •CCl
3
O
2
. Metabolit ini bersifat toksik karena akan terikat secara kovalen pada
protein dan lemak tak jenuh dan menyebabkan peroksidasi lipid. Terjadinya steatosis
akibat induksi CCl
4
dapat meningkatan aktivitas serum ALT mencapai tiga kali lipat dan peningkatan aktivitas serum AST mencapai empat kali lipat dari
kondisi normal Panjaitan and Masriani, 2014. Peningkatan kadar alanine transaminase
ALT diikuti dengan penurunan kadar albumin Nirmala et al., 2012. Hal ini disebabkkan karena adanya CCl
3
akan menyebabkan keluarnya berbagai isi sitoplasma seperti ALT sehingga sintesis lipoprotein terhambat dan
menyebabkan steatosis. Pada keadaan steatosis ini, struktur retikulum endoplasma mengalami kerusakan, sehingga sintesa albumin menjadi menurun. Salah satu
parameter adanya kerusakan pada hati akibat adanya suatu hepatotoksik adalah penurunan kadar albumin.
Albumin memegang peranan penting dalam metabolisme dan transportasi obat- obatan Hutchison et al., 1998. Apabila kadar albumin berada di bawah
normal, maka fraksi obat bebas banyak sehingga akan menimbulkan pengaruh
yang tidak diinginkan. Adanya induksi senyawa kimia, seperti CCl
4
akan menyebabkan penurunan fungsi hati dalam hal sintesis protein sehingga
menyebabkan menurunnya protein uptake Makni, Chtourou, Garoui, Boudawara and
Fetoui, 2011. Penelitian Tiala 2013 mengenai efek hepatoprotektif praperlakuan jangka
pendek terhadap ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. Müll. Arg. dan penelitian Silli 2013 mengenai efek hepatoprotektif praperlakuan jangka
pendek terhadap ekstrak etanol-air daun Macaranga tanarius L. Müll. Arg. tidak ditemukan adanya kekerabatan dosis pada penurunan aktivitas serum ALT
dan AST pada tikus jantan galur Wistar yang terinduksi CCl
4
. Senyawa antioksidan diperlukan untuk menghambat terjadinya oksidasi
lemak dari pejanan senyawa CCl
4
. Penelitian ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius
L. Müll. Arg. telah dilakukan oleh Silli 2013 dengan penginduksi CCl
4
praperlakuan jangka pendek 6 jam. Fraksi heksan dan diklormetan ekstrak daun Macaranga tanarius L. Müll. Arg. mengandung
aktivitas antioksidan yang tinggi ketika dibandingkan dengan fraksi pelarut yang lainnya. Fraksi heksan dan metanol ekstrak daun Macaranga tanarius L. Müll.
Arg. memiliki kandungan antioksidan tertinggi dibandingkan dengan fraksi pelarut lain. Fraksi dari daun dan kayu spesies Macaranga tanarius L. Müll.
Arg. Macaranga denticulate, Macaranga pruinosa, Macaranga gigantean memiliki potensi sebagai obat dan terapi. Mazlan et al., 2013. Dari penelitian
Windrawati 2013 dan Tiala 2013 terbukti bahwa tanaman Macaranga tanarius L. Müll. Arg. ekstrak metanol-air baik jangka panjang maupun jangka pendek 6
jam dengan penginduksi CCl
4
memiliki efek hepatoprotektif. Dari penelitian tersebut terbukti bahwa tanaman ekstrak metanol-air menunjukkan efek
hepatoprotektif pada perlakuan jangka panjang maupun jangka pendek 6 jam dengan penginduksi CCl
4
. Menurut penelitian Puteri dan Kawabata 2010, terdapat dua senyawa
yang larut dalam heksan dan etanol yaitu chebulagic acid, macatanin A dan macatanin B
. Setelah menghitung lipofilisitas masing-masing senyawa dibandingkan dengan pelarut heksan-etanol menggunakan perangkat lunak
ChemAxon MarvinSketch v.5.11.5, lipofilisitas senyawa-senyawa yang terkandung di dalam Macaranga tanarius L. Müll. Arg. menurut penelitian
Puteri dan Kawabata 2010 adalah corilagin=1,10 ; chebulagic acid =2,64 ; macatanin A
=2,76 ; macatanin B= 2,94 ; mallotinic acid= 0,97. Dari lipofilisitas masing-masing senayawa tersebut dapat dilihat yang paling mendekati dengan
heksan-etanol adalah chebulagic acid, macatanin A dan macatanin B. Oleh karena itu peneliti meneliti fraksi Macaranga tanarius L. Müll. Arg. dari ekstrak
metanol dengan pelarut heksan-etanol mengacu pada penelitian Puteri dan Kawabata 2010.
L. Hipotesis