F. Karbon tetraklorida
Karbon tetraklorida memiliki berat molekul 153,82 ; titik didih 77
◦
C 171 F; titik beku -23
◦
C -9 F; gravitasi spesifik: 1,5940; kelarutan dalam air 0,08 pada suhu 20
◦
C; dapat larut dalam alkohol, benzena, kloroform, eter, karbon disulfida, petroleum eter, naftalena, aseton, dan volatile oils. CCl
4
digunakan untuk senyawa pendingin, fumigasi atau pengasapan di pertanian, pemadam
kebakaran, cairan pembersih, penghilang noda, bahan pelarut untuk lemak, minyak, lilin, dan karet Sentra Informasi Keracunan Nasional, 2010.
Kerusakan hati yang timbul akibat pemberian CCl
4
yang sering terjadi adala steatosis yaitu karena lipid yang terbentuk menghambat sintesis protein
sehingga menurunkan produksi lipoprotein sehingga transportasi lipid terganggu. Kondisi ini menyebabkan akumulasi jumlah lipid di hati Timbrell, 2009.
Terjadinya steatosis adalah akibat induksi CCl
4
yang akan meningkatan aktivitas serum ALT mencapai tiga kali lipat dan peningkatan aktivitas serum AST
mencapai empat kali lipat dari kondisi normal Ziemmerman, 1999 . Biotransformasi CCl
4
gambar 3 terjadi di hati pada retikulum endoplasma dan dikatalisis oleh sitokrom p-450 2E1 CYP2E1. Hasil
biotransformasi CCl
4
menghasilkan radikal triklorometil •CCl
3
. Radikal triklorometil tersebut berikatan secara kovalen pada protein dan lemak tak jenuh.
Pengikatan radikal ini menyebabkan perubahan kimia di membran sel, sehingga menyebabkan terjadinya pecahnya sel, bahkan juga dapat menyebabkan kematian
sel Lu, 1995.
Gambar 3. Biotransformasi karbon tetraklorida U.S Environmental Protection Agency
, 2010
Penambahan proton dan elektron pada radikal triklorometil dapat membentuk kloroform CHCl
3
, lalu dengan penambahan atom O akan membentuk triklorometanol. Radikal triklorometil secara lebih lanjut dapat
mengalami reduksi dehalogenasi oleh sitokrom P-450 membentuk diklorokarben CCl
2
yang dapat berikatan secara ireversibel pada komponen jaringan atau bereaksi dengan air membentuk formyl chloride yang kemudian terdekomposisi
menjadi monoksida. Triklorometil yang bereaksi dengan oksigen akan membentuk radikal triklorometil peroksi COOCl
3
dan pada keadaan anaerob, terdimerisasi membentuk heksakloroetan U.S Environmental Protection Agency,
2010. Radikal triklorometil peroksi COOCl
3
menyerang lipid membran retikulum endoplasma. Radikal triklorometil peroksi menyebabkan peroksidasi
lipid yang dapat menyebabkan kerusakan membran sel, kerusakan mitokondria, dan akhirnya dapat menyebabkan kematian sel. Kerusakan ini berupa gangguan
integritas membran yang menyebabkan keluarnya berbagai isi sitoplasma. Enzim
ALT yang ada di dalam sitoplasma sel akan keluar sehingga meningkatkan jumlah enzim ALT dalam darah Panjaitan and Masriani, 2014 Gambar 4.
Gambar 4. Mekanisme peroksidasi lipid oleh radikal CCl
3
Manahan, 2002.
Tubuh sebenarnya mempunyai sistem pertahanan untuk mengatasi radikal bebas, salah satunya yaitu enzim glutation-S-transferase GST sebagai
enzim yang berperan dalam proses penangkapan radikal bebas Timbrell, 2008.
G. Macaranga tanarius L. Müll. Arg.