E. Tata Cara Penelitian
1. Determinasi tanaman Macaranga tanarius L. Müll. Arg.
Determinasi dilakukan dengan mencocokan ciri-ciri tanaman Macaranga tanarius
L. Müll. Arg. di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada buku acuan determinasi dan disesuaikan dengan kunci determinasinya.
2. Pengumpulan bahan uji
Bahan uji yang digunakan adalah daun Macaranga tanarius L. Müll. Arg. yang masih segar dan berwarna hijau, tidak berlubang, tidak terlalu muda
dan tidak terlalu tua, diperoleh dari daerah Paingan, Depok, Sleman, Yogyakarta pada bulan Februari 2015.
3. Pembuatan serbuk
Daun Macaranga tanarius L. Müll. Arg. dicuci bersih dibawah air mengalir. Setelah bersih, daun diangin-anginkan atau dilap dengan lap bersih
hingga daun kering kemudian dilakukan pengeringan menggunakan oven. Pengeringan dengan oven dilakukan pada suhu 30ºC
selama 72 jam. Setelah
kering daun diremas kecil-kecil dan dibuat serbuk lalu diayak dengan ayakan
nomor 50. 4.
Penetapan kadar air serbuk kering daun Macaranga tanarius L. Müll. Arg.
Penetapan kadar air dilakukan dengan metode gravimetri menggunakan alat moisture balance. Pengujian dilakukan dengan cara memasukkan sampel
kurang lebih 5 g sampel dan menimbang bobot serbuk sebagai bobot sebelum pemanasan bobot a. Kemudian alat dipanaskan pada suhu 110ºC selama 15
menit, dan setelah itu menimbang bobot serbuk setelah pemanasan bobot b. Selisih bobot a dan b merupakan kadar air dari serbuk daun Macaranga tanarius
L. Müll. Arg. yang diselidiki.
5. Pembuatan ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. Müll.
Arg.
Sebanyak 40 g serbuk kering daun Macaranga tanarius L. Müll. Arg. diekstraksi secara maserasi mekanik dengan merendam serbuk ke dalam
campuran 100 mL metanol dan 100 mL air pada suhu kamar selama 24 jam menggunakan alat orbital shaker dengan kecepatan 140 rpm. Setelah itu hasil
maserasi disaring menggunakan corong Buchner dilapisi kertas saring. Filtrat dipindahkan ke dalam labu alas bulat untuk dievaporasi. Sisa serbuk di
dalam erlenmeyer dilarutkan menggunakan campuran 100 mL metanol dan 100 mL air kemudian dilakukan remaserasi. Proses remaserasi yang dilakukan
beberapa kali dapat dihentikan ketika warna filtrat menjadi bening. Hasil evaporasi dituangkan dalam cawan porselin yang telah ditimbang
sebelumnya. Cawan porselin yang berisi larutan hasil maserasi dimasukkan dalam oven untuk diuapkan selama 24 jam dengan suhu 45ºC untuk mendapatkan
ekstrak metanol-air daun Macaranga tanarius L. Müll. Arg. yang kental hingga didapatkan ekstrak dengan bobot tetap.
Rendemen ekstrak merupakan selisih berat cawan berisi ekstrak kental dan berat cawan kosong. Rata-rata rendemen dihitung dari 6 replikasi rendemen
ekstrak. Persentase rendemen ekstrak daun Macaranga tanarius L. Müll. Arg. merupakan banyaknya ekstrak kental yang didapatkan dari 1 kg serbuk daun
Macaranga tanarius L. Müll. Arg.
6. Pembuatan FHEMM