pekat. Pada pembuatan fraksi digunakan 156 gram ekstrak pekat, sehingga dapat dihasilkan 30 gram fraksi. Berdasarkan hasil penimbangan bobot ekstrak,
didapatkan rendemen 18,03 sementara dari bobot fraksi, didapatkan rendemen FHEMM sebesar 19,46.
D. Uji Pendahuluan
1. Penentuan dosis hepatotoksin karbon tetraklorida
Tujuan penentuan dosis ini adalah untuk mengetahui kisaran dosis CCl
4
yang dapat menyebabkan kerusakan pada hati tikus yang ditandai dengan kenaikan aktivitas serum ALT-AST paling tinggi. Dosis yang digunakan pada
percobaan ini yaitu 2 mlkg BB dalam olive oil 1:1 secara intraperitoneal. Dosis tersebut mengacu pada penelitian Janakat dan Al-Merie 2002, dimana pada
dosis tersebut aktivitas ALT-AST serum menjadi 4 kali lipat serum kontrol negatif.
Peningkatan aktivitas ALT akibat induksi CCl
4
diikuti dengan peningkatan bilirubin pada hati Yilmaz, Ozbek, Citoglu, Ugras, Bayram and
Erdogan, 2006. Menurut Janakat dan Al-Merie 2002, dosis CCl
4
sebesar 2 mLkgBB yang diberikan secara per oral dapat menyebabkan kenaikan aktivitas
ALT. Berdasarkan acuan yang telah disebutkan maka dapat dijadikan sebagai
dasar dosis CCl
4
yang dapat menyebabkan ketoksikan pada hati, sehingga pada penelitian ini digunakan dosis toksik CCl
4
sebesar 2 mLkgBB. Pembuatan larutan hepatotoksin CCl
4
dibuat pada konsentrasi 50 dengan perbandingan CCl
4
: olive
oil adalah 1:1. Pada dosis 2 mLkg BB sudah dapat menimbulkan efek
hepatotoksik yang ditandai dengan menurunnya kadar albumin.
2. Penentuan waktu kehepatotoksikan karbon tetraklorida mencapai maksimal
Penentuan ini dilakukan untuk mengetahui waktu yang dibutuhkan CCl
4
2 mlkg BB untuk dapat menyebabkan kenaikan tertinggi serum ALT-AST peningkatan ALT 3-4 kali dan AST 4-5 kali. Pencuplikan darah dilakukan
melalui sinus orbitalis mata dengan selang waktu tertentu yaitu jam ke-0, 24, dan 48. Berikut merupakan hasil orientasi waktu pencuplikan darah hewan uji yang
disajikan dalam bentuk tabel tabel 1 dan diagram batang gambar 8.
Tabel I. Aktivitas serum ALT setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2 mlKgBB pada selang waktu 0, 24, dan 48 jam.
Selang waktu jam Purata Aktivitas serum ALT ± SE Ul
66,8 ± 0,8 24
184,0 ± 16,5 48
62,3 ± 15,6 Keterangan : SE = Standard Error
Gambar 8. Diagram batang rata-tata aktivitas serum ALT sel hati tikus setelah pemberian karbon tetraklorida dosis 2 mlKgBB pada selang waktu
0, 24, dan 48.