Dalam penelitian ini juga di dapatkan hasil bahwa 39 orang tingkat kecemasan berbicara di depan umum berada pada kategori
rendah dan sangat rendah. Menurut Burgoon dan Ruffner Astrid, 2010 faktor yang mempengaruhi kecemasan berbicara di depan
umum adalah citra raga individu. Keyakinan atau kepercayaan diri seseorang sangat berpengaruh terhadap kecemasannya berbicara di
depan umum. Mahasiswa yang tingkat kecemasan berbicara di depan umum berada pada kategori rendah dan sangat rendah di duga
memiliki citra raga individu yang positif dimana mahasiswa memiliki keyakinan dan kepercayaan diri yang baik akan kemampuan dirinya.
Keyakinan dan kepercayaan ini yang membuat mahasiswa berpikir bahwa tidak ada yang perlu dicemaskan ketika harus berbicara di
depan umum.
2. Deskripsi Tingkat Kecemasan Berbicara di Depan Umum Antara
Mahasiswa dan Mahasiswi Angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa tingkat kecemasanberbicara di depan umum mahasiswa berada pada
kategori yakni tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah sedangkan tingkat kecemasan berbicara di depan umum mahasiswi berada pada
semua kategori yakni sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Maka dapat dikatakan bahwa tingkat kecemasan berbicara di
depan umum mahasiswa dan mahasiswi berbeda. Mahasiswi yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
cenderung mengalami kecemasan berbicara di depan umum dibandingkan mahasiswa.
Menurut Sunaryo 2004, laki-laki mempunyai mental yang kuat terhadap sesuatu hal yang dianggap mengancam dirinya dibandingkan
perempuan sehingga dengan mental yang kuat itu dapat membuat laki- laki merasa percaya diri untuk berbicara di depan umum. Artinya
bahwa laki-laki lebih tahan dengan sesuatu yang akan mengancam dirinya dibandingkan perempuan. Perempuan memiliki perasaan takut
sehingga membuatnya tidak percaya diri. Perempuan mengalami kecemasan akan ketidakmampuannya
dibandingkan dengan laki-laki karena laki-laki lebih aktif, eksploratif, sedangkan perempuan lebih sensitif. Artinya bahwa laki-laki bisa
mengeksplor dirinya walaupun ia merasa dirinya tidak mampu namun memiliki banyak cara untuk bisa mengatasi kecemasan berbicara di
depan umum. Kemungkinan perempuan juga memiliki cara untuk mengatasi kecemasan berbicara di depan umum namun perempuan
lebih sensitif dengan keadaan sekitar yang mengganggunya sehingga membuatnya menjadi cemas ketika berbicara di depan umum.
3. Implikasi Terhadap Pengembangan Program Peningkatan
Kepercayaan Diri Berbicara di Depan Kelas
Berdasarkan hasil kategorisasi item tingkat kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum angkatan 2016 Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma menunjukkan bahwa ada 8 item yang berada pada kategori tinggi. Kedelapan item
tersebut digunakan untuk membuat rancangan program peningkatan kepercayaan diri berbicara di depan kelas. Program peningkatan
kepercayaan diri berbicara di depan kelas terlampir. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
BAB V PENUTUP
Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran
A. Kesimpulan
1. Tingkat kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum angkatan
2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma rendah. Hal ini tampak dari hasil perolehan kategorisasi yang
menunjukkan bahwa lebih dari separuh mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
memilki kecemasan berbicara di depan umum dalam kategori sedang dan rendah.
2. Tingkat kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum berbeda
dengan mahasiswi dimana mahasiswi yang lebih cenderung mengalami kecemasan berbicara di depan umum. Hal ini tampak dari
hasil kategoriasi yang menunjukkan bahwa mahasiswa berada pada 4 saja yakni kategori tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah sedangkan
tingkat kecemasan berbicara di depan umum mahasiswi berada pada semua kategori yakni sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat
rendah. 3.
Ditemukan 8 item kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma yang berada pada kategori tinggi dan dijadikan dasar penyusunan program peningkatan kepercayaan diri berbicara di depan
kelas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI