klasikal, guru BK juga harus memperhatikan volume dan intonasi suara agar seluruh siswa di dalam kelas mendengarkan dan siswa menjadi
antusias mengikuti bimbingan kalsikal. Tidak hanya itu, bahasa tubuh yang digunakan juga harus diperhatikan agar siswa merasa bahwa mereka
diterima keberadaannya di dalam kelas, tetap bersikap ramah dan selalu melakukan kontak mata dengan siswa. Siswa juga sebaiknya diajak untuk
berdiskusi ataupun menjawab pertanyaan. Metode yang digunakan ketika memberikan bimbingan pun harus
disesuaikan dengan keadaan siswa agar siswa tidak menjadi bosan mengikuti bimbingan. Guru BK mengajak siswa menjadi aktif seperti
memberikan permainan yang sesuai dengan topik bimbingan sehingga siswa mau untuk mengeksplor diri mereka. Sebagai guru BK juga harus
memiliki kepercayaan akan kemampuan yang dimilikinya.
E. Kajian Penelitian Relevan
Penelitian yang dilakukan oleh Ririn, dkk pada tahun 2011 dengan judul “Hubungan Antara Keterampilan Komunikasi Dengan Kecemasan
Berbicara Di Depan Umum ” pada Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan
Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang Angkatan 2011 didapatkan hasil bahwa keterampilan komunikasi mahasiswa berada
pada kategori rendah 48,53 dan kecemasan berbicara di depan umum mahasiswa berada pada kategori tinggi 42,65. Maka terdapat hubungan
yang signifikan antara keterampilan komunikasi dengan kecemasan berbicara di depan umum. Pearson Correlation sebesar -0,785 p 0,001
dengan tingkat hubungan kuat. Tanda korelasi menunjukkan arah negatif, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
artinya semakin tinggi keterampilan komunikasi mahasiswa maka semakin rendah kecemasannya berbicara di depan umum. Sebaliknya semakin
rendah keterampilan komunikasi mahasiswa maka semakin tinggi kecemasannya berbicara di depan umum. Penelitian yang dilakukan oleh
Ririn, dkk memiliki relevansi dengan penelitian yang peneliti lakukan dalam hal kecemasan berbicara di depan umum pada mahasiswa jurusan
Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang Angkatan 2011.
Penelitian yang dilakukan oleh Astrid pada tahun 2010 dengan judul “Hubungan antara Self-efficacydengan Kecemasan Berbicara Di
Depan Umum Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara” didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan negatif antara self
efficacy dengan kecemasan berbicara di depan umum dengan nilair = - 0,670,
� 0,01. Artinya semakin tinggi self efficacy mahasiswa maka akan semakin rendah tingkat kecemasannya berbicara di depan umum, dan
sebaliknya semakin rendah self-efficacy mahasiswa maka tingkat kecemasan berbicara di depan umum akan semakin tinggi. Penelitian yang
dilakukan oleh Astrid memiliki relevansi dengan penelitian yang peneliti lakukan dalam hal kecemasan berbicara di deoan umum pada mahasiswa
Fakultas Psikologi Sumatera Utara. F.
Kerangka Pikir
Kecemasan berbicara di depan umum merupakan suatu keadaan yang tidak menyenangkan bagi seorang individu ketika berada di khalayak
ramai. Hal yang tidak menyenangkan itu dapat dikatakan sebagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kecemasan yang dipengaruhi oleh pola pikir yang keliru karena menganggap dirinya salah, jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan,
pernah mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan ketika berbicara di depan umum pada masa lalu, citra diri yang rendah dan perspektif
negatif. Seseorang yang mengalami kecemasan berbicara di depan umum
dapat dilihat dari fisiknya dimana adanya gerakan-gerakan atau bahasa tubuh yang menggambarkan jika orang tersebut mengalami kecemasan,
psikologis dimana hal ini dirasakan oleh orang tersebut namun tak dapat dilihat oleh orang lain dan perilaku yang umum terjadi dimana perilaku ini
dilakukan untung menghindar. Aspek suasana hati, aspek kognitif, aspek somatik, dan aspek motorik merupakan ciri-ciri atau tanda seseorang
mengalami kecemasan berbicara di depan umum. Peneliti membuat alat ukur mengenai kecemasan mahasiswa
berbicara di depan umum berladaskan pada aspek-aspek kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum. Alat ukur ini mengungkap tingkat
kecemasan berbicara di depan umum mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma. Melalui
penelitian ini juga didapatkan item-item yang memiliki skor tinggi dan dijadikan sebagai dasar penyusunan program bimbingan pengurangan
kecemasan berbicara di depan umum dan penyusunan program peningkatan kepercayaan diri berbicara di depan kelas.
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir
Kec Kecemasan Berbicara di depan Umum
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan
berbicara didepan umum:
a. Pola pikir keliru
b. Jenis kelamin
c. Pengalaman individu
d. Citra diri individu
e. Perspektif negarif.
Ciri-ciri kecemasan berbicara di depan
umum:
a. Fisiologis
b. Psikologis
c. Perilaku secara
umum
Aspek-aspek kecemasan berbicara
di depan umum:
a. Suasana hati b. Kognitif
c. Somatik, d. motorik
Alat Ukur Kecemasan Berbicara di Depan Umum Mahasiswa
Tingkat Kecemasan Berbicara di Depan
Umum Mahasiswa Angkatan 2016 Prodi
BK USD Program Bimbingan
Pengurangan Kecemasan Berbicara di Depan
Umum Program Peningkatan
Kepercayaan Diri Berbicara di Depan
Kelas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini memaparkan jenis dan desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, variabel penelitian, teknik dan instrument penelitian,
validitas dan reliabilitas instrumen, dan teknik analisis data. A.
Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono 2013, penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, dan analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan
untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Desain penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif.
Sugiyono 2013, penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada,
yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan variabel-variabel bebas tetapi
menggambarkan suatu kondisi apa adanya. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan tingkat
kecemasan mahasiswa berbicara di depan umum, mendeskripsikan tingkat kecemasan berbicara di depan umum antara mahasiswa dan mahasiswi
angkatan 2016 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata
Dharma dan
implikasinya terhadap
pengembangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI