Teori Permintaan Uang Friedman

2.4. Teori Permintaan Uang Friedman

Teori permintaan uang Friedman ini dikenal dengan restatement of the quantity theory penegasan kembali tentang teori kuantitas. Friedman menyatakan bahwa uang pada prinsipnya merupakan salah satu bentuk kekayaan. Permintaan uang mirip dengan permintaan akan suatu barang tergantung pada tiga hal, yaitu: a total kekayaan yang dimiliki, dalam segala macam bentuk kekayaan ini merupakan kendala anggaran budget constraint dalam perilaku konsumen; b harga dan keuntungan return dari masing-masing bentuk kekayaan; dan c selera dan preferensi pemilik kekayaan. Analisis Friedman bertitik-tolak pada keuntungan marginal dari proses substitusi antar bentuk kekayaan seperti uang, obligasi, saham, surat berharga dan bentuk kekayaan yang lain baik manusiawi maupun non manusiawi. Dalam definisinya yang paling luas, kekayaan seseorang adalah seluruh sumber pendapatan atau jasa yang dapat dikonsumsi. Salah satu bentuk kekayaan ini adalah kapasitas produktif dari manusia. Dengan demikian bentuk kekayaan yang pertama yang dapat dimiliki seseorang adalah kapasitas produksi manusia sumber daya manusia. Kapasitas manusia berhubungan erat dengan besarnya harapan memperoleh penghasilan di masa depan. Dengan demikian semakin kaya seseorang harapan pendapatan di masa depan semakin besar. Apabila kekayaan adalah W, pendapatan adalah y dan suku bunga adalah r; maka W = y r menunjukkan nilai sekarang dari pendapatan di masa depan. Bila W P maka YP akibatnya jumlah uang yang dipegang juga akan naik. Universitas Sumatera Utara Keuntungan dalam memegang uang berupa kemudahan dalam melakukan transaksi. Secara riil, besarnya keuntungan memegang uang ini dipengaruhi oleh volume barang yang ditransaksikan. Untuk per unit uang yang dipegang, volume barang yang dapat ditransaksikan ditentukan oleh harga barang, P. Dengan demikian keuntungan memegang uang tergantung tingkat harga, P. Obligasi Bond, B, misalnya obligasi berperiode tidak terbatas perpetual, merupakan surat hak memperoleh pendapatan sejumlah nominal tertentu setiap periode dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Keuntungan memiliki obligasi dapat berbentuk dua macam, yaitu: penerimaan per periode yang nilai nominalnya tetap dan perubahan harga obligasi bisa kenaikan maupun penurunan. Dengan demikian besarnya keuntungan memegang senilai satu rupiah obligasi dapat ditulis sebagai r b - lr b .dr b dt. Seperti Obligasi, Saham Equity, E dianggap sebagai hak memperoleh aliran pendapatan dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Keuntungan memiliki saham dapat berbentuk tiga macam, yaitu: sejumlah uang nominal konstan tertentu setiap tahun apabila tidak terdapat perubahan tingkat harga umum, P besarnya tergantung deviden yang diberikan oleh perusahaan, kenaikan atau penurunan nilai nominal akibat perubahan harga, dan perubahan harga saham dapat terjadi akibat perubahan tingkat bunga maupun tingkat harga. Secara ringkas, keuntungan memegang setiap satu rupiah saham dapat ditulis menjadi r e + lPdP dt- lr e .dr e dt. Bentuk kekayaan fisik memberikan aliran keuntungan yang tidak berupa uang nominal namun berupa aliran barang atau jasa konsumsi. Secara nominal, aliran Universitas Sumatera Utara barang dan jasa konsumsi ini dapat dinilai sesuai dengan perkembangan harga. Dengan demikian keuntungan memegang setiap rupiah bentuk kekayaan fisik adalah perubahan harga, lPdPdt. Selanjutnya, bentuk kekayaan yang lain adalah kekayaan yang bersifat manusiawi human wealth. Di dalam perekonomian modern tanpa adanya perbudakan, menilai kekayaan manusiawi tidak mudah. Tidak mudah menentukan harga pasar dari pertukaran antara kekayaan manusiawi dengan non manusiawi. Salah satu cara untuk menentukan nilai kekayaan manusiawi ini adalah dengan mengandaikan adanya kontrak penyerahan sejumlah aliran jasa dari tenaga kerja pada periode tertentu dengan imbalan pendapatan uang. Selanjutnya nilai pasar kekayaan manusiawi bukan sebesar aliran uang ini namun sebesar investasi yang harus dilakukan supaya seseorang mampu menghasilkan aliran pendapatan tersebut. Dengan kata lain nilai kekayaan manusiawi ini dinilai sebesar kekayaan non- manusiawi yang harus diinvestasikan dialihkan menjadi kekayaan manusiawi. Dalam bentuknya yang demikian kekayaan manusiawi tidak dapat dinilai dalam artian harga pasar. Untuk setiap waktu tertentu komposisi kekayaan seseorang selalu terdiri atas kekayaan manusiawi dan non-manusiawi. Komposisi ini mungkin saja berubah-ubah, namun pada suatu titik waktu dianggap konstan. Dengan demikian, apabila w merupakan rasio antara kekayaan non-manusiawi dengan kekayaan manusiawi, atau rasio antara aliran pendapatan dari kekayaan non-manusiawi dengan aliran pendapatan dari kekayaan manusiawi, w ini mencerminkan rasio antara kekayaan wealth dengan pendapatan income. Besar kecilnya nilai w merupakan Universitas Sumatera Utara cerminan besar kecilnya kekayaan manusiawi yang perlu diperhitungkan di dalam analisis permintaan uang. Preferensi seseorang dalam memegang berbagai bentuk kekayaan, u, sama pengertiannya dengan preferensi seseorang dalam memilih mengkonsumsi suatu barang. Dengan demikian u ini bisa langsung diterima sebagai salah satu variabel penentu besar kecilnya jumah uang yang diminta. Dari uraian di atas, fungsi permintaan uang dapat dituliskan sebagai berikut: ; ; 1 1 , 1 , u r Y w redt dP Pdt dP re rbdt drb rb P f M    2.6 , , , , , u y w r P f M   dimana m = jumlah uang nominal yang diminta r = suku bunga π = laju inflasi w = rasio kekayaan manusia dan non-manusia y = pendapatan u = selerapreferensi

2.5. Teori Baumol dan Tobin