Interest Parity UIP maupun Covered Interest Parity CIP—serta pertumbuhan ekonomi domestik.
Di sektor moneter, kebijakan sampai dengan triwulan III-2008 tetap diarahkan untuk menurunkan tekanan inflasi yang didorong oleh tingginya permintaan agregat
dan dampak lanjutan dari kenaikan harga BBM yang sempat mendorong inflasi mencapai 12,1. Tingginya tekanan inflasi bersumber dari permintaan agregat
tercermin dari defisit transaksi berjalan sejak triwulan II-2008 akibat melonjaknya impor, serta meningkatnya jumlah uang beredar, terutama M1. Sampai dengan
triwulan III-2008, penyaluran kredit perbankan meningkat signifikan hingga mencapai 36,3 yoy. Laju ekspansi kredit tersebut bahkan melebihi pertumbuhan
penghimpunan dana masyarakat, yang hanya tercatat sebesar 14,3 yoy. Untuk mengantisipasi berlanjutnya tekanan inflasi, sejak Mei 2008, Bank Indonesia
menaikkan BI Rate dari 8 secara bertahap menjadi 9,5 pada Oktober 2008. Dengan kebijakan moneter tersebut ekspektasi inflasi masyarakat tidak terakselerasi
lebih lanjut dan tekanan neraca pembayaran dapat dikurangi.
4.2 Deskripsi Variabel Penelitian
Bagian ini menguraikan hasil-hasil selama periode penelitian, yaitu mengenai hasil analisis mengenai PDB, SBI, Inflasi dan M1. Berikut perkembangan data
masing-masing variabel :
4.2.1 Perkembangan PDB Periode Tahun 1982 sampai Tahun 2008
Universitas Sumatera Utara
PDB merupakan pendapatan yang dihasilkan oleh suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Dengan Produk Domestik Bruto bisa diketahui tingkat keberhasilan
pembangunan daerah yang telah dilaksanankan sekaligus berguna untuk menentukan arah pembangunan di masa yang akan datang juga dapat dipergunakan untuk menilai
kemampuan daerah dalam mengelola sumber daya alam sesuai dengan prioritas dan potensi yang ada didaerah. Berikut perkembangan PDB Indonesia Tahun 1982
sampai Tahun 2008.
1000000 2000000
3000000 4000000
1980 1985
1990 1995
2000 2005
PDB
Gambar 4.1 Perkembangan PDB Tahun 1982 sampai Tahun 2008
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Gambar 4.1 di atas diketahui bahwa nilai PDB pada tahun 1986 merupakan titik terendah berada pada kisaran Rp 870 milyar kemudian berdasarkan
waktunya terus mengalami peningkatan sampai tahun 2007. Pada tahun 2008 PDB Indonesia cenderung mengalami penurunan. Turunnya PDB Indonesia tahun 2008
disebabkan adanya pengaruh krisis ekonomi global yang melanda Amerika Serikat akhir tahun 2007. Krisis tersebut menyebabkan berbagai penurunan indikator
ekonomi seperti ekspor dan impor yang mempengaruhi permintaan akan suatu barang sehingga berbagai produksi barang juga akan menurun.
4.2.2 Perkembangan SBI Periode Tahun 1982 Sampai Tahun 2008
Selama krisis suku bunga yang lebih tinggi banyak dipengaruhi oleh kalangan likuiditas yang dialami oleh bank-bank yang kurang sehat atau tidak sehat yang
secara struktural mengandalkan sumber dana pada pasar uang antar bank. Sebagaimana telah kita ketahui bahwa sektor perbankan telah mengidap
berbagai kelemahan tercermin pada besarnya jumlah kredit macet pada sejumlah bank dengan terjadinya krisis yang telah mengakibatkan pemerintah mengambil
kebijkan ketat, disamping serbuan rush berulang-ulang sektor perbankan menjadi semakin terpuruk karena disintermediasi perbankan sudah terjadi sejak akhir 1997
dan kualitas aktiva produktif juga semakin buruk. Berikut perkembangan SBI tahun 1982 sampai tahun 2008.
Universitas Sumatera Utara
4 8
12 16
20 24
28
1985 1990
1995 2000
2005 SBI
Gambar 4.2 Perkembangan SBI Tahun 1982 sampai Tahun 2008
Berdasarkan Gambar 4.2 di atas diketahui bahwa nilai SBI pada tahun 2004 merupakan titik terendah berada pada kisaran dibawah 5 sedangkan pada akhir
tahun 2000 SBI mencapai level tertinggi mencapai di atas 25, kemudian menurun kembali pada akhir tahun 2005 dan kembali meningkat di awal tahun 2007.
Peningkatan SBI disebabkan pemerintah mengendalikan jumlah uang beredar dan inflasi yang terjadi sedangkan penurunan SBI dimaksudkan untuk menumbuhkan
sektor riil melalui pinjaman investasi dengan bunga yang rendah.
4.2.3 Perkembangan Inflasi Periode Tahun 1982 sampai Tahun 2008