Dari uraian diatas diperoleh hasil bahwa permintaan uang nominal ditentukan oleh tingkat pendapatan PDB suku bunga SBI dan tingkat harga INFLASI.
Dengan demikian peneliti menyajikan model sebagai berikut :
t t
t t
INFLASI SBI
PDB M
3 2
1
1
2.6.20
c. Model Permintaan Uang Secara Empiris
Fungsi permintaan uang secara empiris tidak hanya ditentukan oleh permintaan uang setiap periode akan tetapi juga ditentukan oleh unsur ketidakpastian
terhadap tingkat bunga dan tingkat harga. Adanya unsur ketidakpastian mengakibatkan penyesuaian terhadap permintaan uang, yaitu:
] ln
[ln ln
ln
1 1
t e
t t
t
m m
m m
2.6.21
Nilai = 1 disebut penyesuaian penuh dan pada umumnya 0 1, dimana
merupakan ukuran dari kecepatan penyesuaian atau speed of adjustment. Perbedaan permintaan uang dari periode [t + 1] dan [t - 1] mengakibatkan model permintaan
uang riil secara empiris dari persamaan 2.6.13 adalah ln
ln ln
ln
3 2
1 t
t t
t
R c
y m
2.6.22 Substitusi 2.6.22 ke 2.6.21 dengan asumsi bahwa ekspektasi permintaan
uang riil [m
t e
] sama dengan 2.6.22, yaitu model permintaan uang riil secara empiris merupakan model autoregression:
] ln
ln ln
ln [
ln ln
1 3
2 1
1
t t
t t
t t
m R
c y
m m
t t
t t
R c
y m
ln ln
ln ln
3 2
1
Universitas Sumatera Utara
log 1
1
t
m
2.6.23 Persamaan 2.6.23 dapat ditaksir dengan OLS atau dengan berbagai teknik
ekonometrika lainnya. Jika terjadi penyesuaian penuh maka nilai = 1 dan model
permintaan uang riil sama dengan 2.6.22, sebaliknya jika individu atau rumahtangga tidak dapat melakukan penyesuaian penuh maka model permintaan uang riil 2.6.22
berbeda dengan 2.6.23, atau permintaan uang tidak pasti.
R
M = P m[R, y, c]
M Gambar 2.6 Faktor-faktor Penentu Permintaan Uang
Model empiris permintaan uang nominal atas menunjukkan tiga faktor penting penentu permintaan uang riil, yaitu tingkat pendapatan riil, tingkat konsumsi
riil, dan tingkat harga umum. Peningkatan pendapatan riil, konsumsi riil rumah tangga dan tingkat harga umum akan meningkatkan skedul permintaan uang.
Sebaliknya penurunan pendapatan riil, konsumsi riil dan harga umum akan menurunkan skedul permintaan uang, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.6.
Universitas Sumatera Utara
2.7. Perubahan-Perubahan Nilai Uang
Perubahan-perubahan nilai uang berhubungan erat dengan perubahan- perubahan permintaan terhadapnya. Apabila permintaan terhadap uang sedemikian
meningkatnya, maka nilai uang itu naik, sebabnya jika permintaan terhadap uang sedikit maka nilai uang itupun akan merosot. Naik turunnya permintaan terhadap
uang dapat kita lihat dari kecepatan perputaran uang. Semakin cepat perputaran uang berarti semakin sedikit permintaan terhadap uang, artinya uang lari kepada barang.
Sebaliknya semakin lambat perputaran uang semakin besar permintaan terhadap uang, dengan kata lain semakin ingin orang menyimpan sebagian kekayaannya dalam
bentuk uang. Dalam keadan perputaran uang yang sangat cepat yang berarti turunnya permintaan terhadap uang, nilai uang turun. Selanjutnya dalam keadaan perputaran
uang yang sangat lambat yang berarti naiknya permintaan terhadap uang, nilai uang naik.
Telah diketahui bahwa nilai uang itu ditentukan oleh jumlah uang yang beredar dalam masyarakat yaitu oleh penawaran aan permintaan terhadap uang itu
sendiri dan juga oleh jumlah barang yang diperdagangkan. Faktor penawaran dapat dilihat dari jumlah uang yang beredar dalam masyarakat dan faktor permintaan
terlihat dari keinginan orang untuk menyimpan sebahagian dari kekayaannya dalam beberapa uang.
Perubahan-perubahan nilai uang mempengaruhi aktivitas-aktivitas manusia di lapangan ekonomi dan dalam kehidupan kita sehari-hari. Jika nilai uang naik, maka
aktivitas manusia tidak akan sama dalam keadaan dimana nilai uang turun. Dengan
Universitas Sumatera Utara
naiknya nilai uang di dalam permintaan terhadap uang cenderung naik atau dimana orang berusaha untuk menyimpan uang yang dimilikinya dan tidak
membelanjakannya, maka kegiatan di lapangan ekonomi menunjukkan tanda-tanda kemunduran. Ini disebabkan karena dalam keadaan seperti ini tingkat bunga naik,
naiknya tingkat bunga akan mengurangi investasi. Pengurangan investasi berarti berkurangnya kegiatan-kegiatan di lapangan ekonomi.
Di negara-negara dimana nilai uangnya terus menerus mengalami kemunduran atau penurunan, maka di negara-negara tersebut adalah lebih baik
mengadakan investasi. Investasi dalam keadaan ini haruslah ditujukan kepada usaha untuk sebanyak mungkin menaikkan jumlah barang yang diperdagangkan. Kenaikan
jumlah barang yang diperdagangkan cenderung menaikkan nilai uang, sebab kenaikan jumlah barang yang diperdagangkan berarti memperkecil kecepatan
beredarnya uang, atau menaikkan permintaan terhadap uang. Tiap usaha untuk menaikkan permintaan terhadap uang berarti akan menaikkan nilai uang.
Naiknya permintaan terhadap uang yang nampak dalam keadaan semakin meningkatnya keinginan orang untuk menyimpan uang tunai, akan cenderung
menaikkan nilai uang dan menurunkan rilai tukar barang-barang. Sebaliknya turunnya permintaan terhadap uang yang nampak dalam keadaan kecenderungan
orang untuk terus membelanjakan setiap uang yang sampai di tangannya akan menurunkan nilai uang dan menaikkan nilai tukar barang-barang. Perubahan-
perubahan nilai uang telah mempengaruhi aktivitas dilapangan ekonomi. Pada
Universitas Sumatera Utara
naikknya nilai uang, aktivitas ekonomi semakin berkurang, sebaliknya pada turunnya nilai uang secara lambat laun aktivitas ekonomi semakin meningkat.
2.8. SBI, Inflasi dan PDB