SBI, Inflasi dan PDB Penelitian Terdahulu Aghevli

naikknya nilai uang, aktivitas ekonomi semakin berkurang, sebaliknya pada turunnya nilai uang secara lambat laun aktivitas ekonomi semakin meningkat.

2.8. SBI, Inflasi dan PDB

SBI menurut Noprin 2000 suku bunga adalah biaya yang harus di bayar oleh peminjam atas pinjaman yang diterima dan merupakan imbalan bagi pemberi pinjaman atas investasinya. Suku bunga mempengaruhi keputusan individu terhadap pilihan membelanjakan uang lebih banyak atau menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan. Suku bunga juga merupakan sebuah harga yang menghubungkan masa kini dengan masa depan, sebagaimana harga lainnya maka tingkat suku bunga ditentukan oleh interaksi antara permintaan dan penawaran Suhedi: 2000. Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk naik secara umum dan terus menerus Sadono Sukirno 2002. Akan tetapi bila kenaikan harga hanya dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi, kecuali bila kenaikan tersebut meluas atau menyebabkan kenaikan sebagian besar dari harga barang-barang lain. Boediono : 2000. Kenaikan harga-harga barang itu tidaklah harus dengan persentase yang sama. Inflasi merupakan kenaikan harga secara terus menerus dan kenaikan harga yang terajadi pada seluruh kelompok barang dan jasa Pohan 2008:158. Produk Domestik Bruto atau PDB adalah hasil output produksi dalam suatu perekonomian dengan tidak memperhitungkan pemilik faktor produksi dan hanya menghitung total produksi dalam suatu perekonomian saja Sukirno : 2002, yang diformulasikan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara PDB = C + G + I + X - M 2.7 dimana PDB = produk domestik bruto C = pengeluaran rumah tangga G = pengeluaran pemerintah I = pengeluaran investasi X-M = ekspor - impor

2.9. Penelitian Terdahulu Aghevli

1976, mencoba melihat hubungan antara uang dan tingkat harga

dengan menggunakan alat analisis model ekonometrik dari sektor moneter. Penelitian yang dilakukan ditujukan untuk menyediakan estimasi besarnya ekspansi moneter yang sesuai agar konsisten dengan target pertumbuhan pendapaatan riil dan tingkat harga. Menurut Aghevli, permintaan real balance, MP, adalah fungsi keseimbangan dari pendapatan riil, Y, dan tingkat inflasi, , yang mengukur biaya opportunitas memegang uang relatif terhadap barang. Boediono 1985, mencoba untuk mengidentifikasikan faktor-faktor penentu dari permintaan uang di Indonesia selama periode 1975 - 1984. Kajian yang dilakukan mencakup uang kartal currency, narrow money M1 dan broad money M2. Kerangka kerja yang digunakan mengadopsi pada pendekatan yang selama ini berkembang, dimana faktor yang mempengaruhi permintaan uang masyarakat adalah gross domestic product GDP, suku bunga dalam negeri umumnya digunakan suku bunga deposito, dan inflasi domestik, serta dengan memperhitungkan karakteristik dari perekonomian Universitas Sumatera Utara