Teori Baumol dan Tobin

cerminan besar kecilnya kekayaan manusiawi yang perlu diperhitungkan di dalam analisis permintaan uang. Preferensi seseorang dalam memegang berbagai bentuk kekayaan, u, sama pengertiannya dengan preferensi seseorang dalam memilih mengkonsumsi suatu barang. Dengan demikian u ini bisa langsung diterima sebagai salah satu variabel penentu besar kecilnya jumah uang yang diminta. Dari uraian di atas, fungsi permintaan uang dapat dituliskan sebagai berikut: ; ; 1 1 , 1 , u r Y w redt dP Pdt dP re rbdt drb rb P f M    2.6 , , , , , u y w r P f M   dimana m = jumlah uang nominal yang diminta r = suku bunga π = laju inflasi w = rasio kekayaan manusia dan non-manusia y = pendapatan u = selerapreferensi

2.5. Teori Baumol dan Tobin

Baumol menggunakan pendekatan teori penentuan persediaan barang yang biasa dipakai dalam dunia usaha. Baumol menganalisa tingkah laku individu rumah tangga maupun perusahaan dan menganggap pendapatan mereka diterima sekali misalnya tiap bulan namun individu tersebut harus membelanjakannya sepanjang waktu satu bulan. Untuk menyederhanakan analisanya, Baumol menganggap bahwa Universitas Sumatera Utara penghasilan tadi dibelanjakan merata setiap saat selama periode pendapatannya. Masalahnya adalah penentuan berapa besarnya uang kas yang harus dipegang setiap saat yang mana ongkosnya paling rendah. Hal ini mengingat bahwa kekayaan individu itu selain berupa uang kas dapat berupa surat berharga yang menghasilkan bunga, serta adanya ongkos untuk menukarkan surat berharga tersebut dengan uang kas Nopirin : 2000. Penentuan jumlah uang kas optimum yang memiliki ongkos paling rendah dapat dijelaskan sebagai berikut, misalkan T = nilai riil pendapatan selama satu periode, juga besarnya nilai rill transaksi selama satu periode, r = tingkat bunga tetap setiap periode, b = ongkos perantara yang besarnya tetap, tidak tergantung pada besarnya transaksi, dan c = nilai riil surat berharga yang ditukarkan dengan uang kas setiap kali, atau besarnya uang kas yang diambil dari tabungan setiap kali seandainya semua pendapatan ditabung. Jadi besarnya transaksi selama satu bulan apakah itu menjual surat berharga atau mengambil tabungan di bank adalah TC, yakni jumlah pendapatan dibagi dengan besarnya uang kas yang setiap saat akan dipegang. Ongkos atau biaya perantara adalah sebesar bTC. Karena individu tersebut memegang uang kas sebesar C setiap periode dan dibelanjakan secara merata selama satu periode dan menjual surat berharga atau mengambil tabungan lagi manakala uang kasnya C habis, maka rata-rata jumlah uang kas yang dipegang setiap saat sebesar C2. Dengan demikian biaya total memegang uang kas adalah : Universitas Sumatera Utara 2 rC C bT TC   2.7 Jumlah uang kas C yang optimal, dimana biaya totalnya paling rendah minimum dapat diperoleh dengan mencari turunan pertama persamaan diatas terhadap C dan hasil turunan ini disamakan dengan nol : 2 2    r C bT atau r bT C 2  2.8 Hasil inilah yang sering disebut rumus akar square root formula dari Baumol, yakni besarnya uang kas yang diinginkan oleh individu proporsional terhadap akar dari nilai transaksi dan berbanding terbalik dengan akar tingkat bunga. Apabila kita asumsikan bawha rata-rata uang kas yang ditahan setiap saat sebesar C2 maka persamaan permintaan akan uang kas riil MdP yang dapat diperoleh dari analisa Baumol adalah : r bT C P Md 2 2 1 2   2.9 Baumol telah menunjukkan bahwa tingkat permintaan uang kas untuk tujuan transaksi itu tergantung pada tingkat bunga. Dengan cara yang lain James Tobin menganalisa ketergantungan ini. Menurut Tobin, ketidakbersamaan antara pengeluaran dan penerimaan penghasilan memaksa individu untuk menyediakan alat pembayar guna membiayai transaksinya. Namun tidak berarti bahwa alat pembayar ini harus berupa uang kas, dapat berupa sebagian surat berharga yang memberikan bunga. Tetapi kerugiannya individu tersebut harus mengeluarkan biaya untuk Universitas Sumatera Utara transaksi menukarkan surat berharga manakala alat pembayar yang berupa uang kas habis. Besarnya alat pembayar yang diwujudkan uang kas tergantung dari besarnya tingkat bunga surat berharga serta biaya transaksi untuk menukarkan surat berharga tersebut. Apabila tingkat bunga tinggi dibanding dengan biaya transaksi maka individu tersebut akan mengurangi alat pembayaran berupa uang kas dan memperbanyak surat berharga. Sebaliknya apabila tingkat bunga rendah dibanding dengan biaya transaksi maka individu tersebut akan memperbanyak uang kas.

2.6. Faktor Penentu Permintaan Uang a. Model Dasar Permintaan Uang