Pembahasan 1. Pengujian Hipotesis Pertama Pengujian Normalitas Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

. Pertanyaan ke 11 sebelas mengenai hal terbaik adalah memperbaiki kesalahan menunjukkan jawaban sangat setuju 62,7 dan terendah untuk jawaban tidak setuju sebesar 6,7 . Pertanyaan mengenai Lingkungan Kerja X2 dimulai dari pertanyaan ke 12 duabelas mengenai hubungan kerja yang baik menunjukkan jawaban setuju 38,7 dan terendah untuk jawaban tidak setuju sebesar 5,3 . Pertanyaan ke 13 tiga belas mengenai ukuran dan tata letak menunjukkan jawaban sangat setuju 53,3 dan terendah untuk jawaban tidak setuju sebesar 4 . Pertanyaan ke 14 empat belas mengenai teknologi pendukung menunjukkan jawaban sangat setuju 54,7 dan terendah untuk jawaban tidak setuju sebesar 2,7 . Pertanyaan ke 15 lima belas mengenai perlengkapan menunjukkan jawaban sangat setuju 45,3 dan terendah untuk jawaban tidak setuju sebesar 6,7 . Pertanyaan ke 16 enam belas mengenai keamanan Kerja menunjukkan jawaban sangat setuju 57,3 dan terendah untuk jawaban sangat setuju sekali sebesar 1,3 . IV.2. Pembahasan IV.2.1. Pengujian Hipotesis Pertama IV.2.1.1. Pengujian asumsi klasik hipotesis pertama

a. Pengujian Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk melihat apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Untuk itu grafik histogram dan plot Universitas Sumatera Utara data digunakan untuk melihat apakah residual terdistribusi normal. Hasil pengujian terdapat pada Gambar IV.2 berikut : Regression Standardized Residual 6 4 2 -2 -4 Fre quency 25 20 15 10 5 Histogram Dependent Variable: prestasi Mean =4.35E-16 Std. Dev. =0.986 N =75 Gambar IV.2. Grafik Histogram Hipotesis Pertama Dengan cara membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal, dari grafik di atas dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena grafik histogram menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal yang tidak menceng kiri maupun menceng kanan atau normal. Dalam hal ini berarti H diterima yang berarti data residual berdistribusi normal.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan cara melihat grafik scatterplot yang disajikan yang terdapat pada Gambar IV.3 dibawah, terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi Universitas Sumatera Utara heteroskedastisitas pada model regresi. Adapun bentuk grafik Scatterplot terdapat pada Gambar IV.3 berikut : Gambar IV.3. Grafik Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Hipotesis pertama c. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas merupakan fenomena adanya korelasi yang sempurna antara satu variabel bebas dengan variable bebas lain. Jika terjadi multikolinearitas , akan mengakibatkan timbulnya kesalahan standard penaksir dan probabilitas untuk menerima hipotesis yang salah semakin besar. Menurut Ghozali 2005 salah satu cara untuk mengetahui adanya multikolinearitas adalah dengan melakukan uji VIF Variance Inflation Factor yaitu jika VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS atas data yang diperoleh, dapat dilihat pada Tabel IV.9 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel IV.9. Uji Multikolinearitas Hipotesis Pertama Model Collinearity Statistics Constant Tolerance VIF Budaya Organisasi X1 .792 1.262 Etos Kerja X2 .792 1.262 Dependent Variabel : prestasi Dari Tabel IV.9 tersebut diatas dapat dilihat bahwa nilai VIF untuk masing- masing variabel adalah 10 dan tolerance value tidak kurang dari 0,1. Hal ini membuktikan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terdapat gejala multikolinearitas homoskedastisitas. IV.2.1.2 Hasil uji hipotesis pertama Hasil pengujian hipotesis yang berbunyi Budaya Organisasi dan Etos Kerja berpengaruh terhadap Prestasi Kerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtanadi Medan simultan dan parsial dapat diterima. Pengujian goodness of fit dilakukan untuk menentukan kelayakan suatu model regresi. Untuk melihat kelayakan model tersebut dapat dilihat dari nilai R Square. Nilai R Square yang diperoleh dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada Tabel IV.10. di bawah ini : Tabel IV.10. Pengujian Goodness of Fit Hipotesis pertama Model R R Square Adjusted R Square Std. error Of Estimate 1 .766 .587 .575 2.23851 a Predictors: Constant, lingkungan, sikap b Dependent Variable: etos kerja Sumber : Data DiolahOutput SPSS Lampiran 5 Universitas Sumatera Utara Nilai R Square pada Tabel 4.10 diatas sebesar 0,587. Hal ini menunjukkan bahwa 58,7 variabel Budaya Organisasi dan Etos Kerja berpengaruh terhadap Prestasi Kerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtanadi Medan. Sedangkan sisanya sebesar 41,3 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dijelaskan oleh model penelitian ini, misalnya kepuasan kerja, karena budaya organisasi, dan etos kerja yang baik akan meningkatkan kepuasan kerja sehingga prestasi kerja juga akan meningkat. IV.2.1.3. Uji F serempak hipotesis pertama Indikator signifikansi parameter koefesien R 2 signifikan atau tidak maka dapat dilakukan pengujian dengan bantuan alat uji statistik metode Fisher Uji F dengan tingkat keyakinan confident level sebesar 95 . Kriteria pengujian yang digunakan adalah apabila F hitung F tabel maka Ho ditolak; dan apabila F hitung ≤ F tabel maka Ho dapat diterima. Hal tersebut ditunjukkan dalam Tabel IV.11 dibawah ini: Tabel IV.11. Hasil Uji F Hipotesis Pertama Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 511.880 2 255.940 51.076 .000a Residual 360.787 72 5.011 Total 872.667 74 a Predictors: Constant, Etos Kerja, Budaya Organisasi b Dependent Variable: Prestasi Sumber: Hasil Penelitian, 2009 Data Diolah Dari Tabel IV.11 diperoleh nilai F hitung sebesar 51,076 sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95  = 0,05 adalah 5,60. Hal ini berarti bahwa nilai F hitung F tabel 51,076 5,60. Hal ini memberikan arti bahwa variabel–variabel Universitas Sumatera Utara independen yaitu Budaya Organisasi dan Etos Kerja berpengaruh signifikan terhadap Prestasi Kerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtanadi Medan. IV.2.1.4. Uji t parsial hipotesis pertama Budaya Organisasi dan Etos Kerja berpengaruh terhadap Prestasi Kerja Karyawan tergambar pada hasil uji t dalam Tabel IV.12 berikut : Tabel IV.12. Hasil Uji t Hipotesis Pertama Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. Constant -1.063 1.802 -.590 .557 Budaya Organisasi .343 .087 .335 3.939 .000 1 Etos Kerja .444 .068 .552 6.488 .000 a. Dependent Variable: Prestasi Sumber: Data diolah oytput SPSS Hasil uji statistik tersebut menunjukkan bahwa t hitung variabel Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Prestasi Kerja Karyawan sebesar 3.939 sedangkan t tabel pada tingkat keyakinan 95 adalah 1,992 3.939 1,992. Karena t hitung t tabel maka H ditolak. Dengan demikian daerah penerimaan hipotesis berada diluar daerah penerimaan H . Selain itu t hitung variabel Etos Kerja berpengaruh terhadap Prestasi Kerja Karyawan sebesar 6.488 sedangkan t tabel pada tingkat keyakinan 95 adalah 1,992 6.488 1,992. Karena t hitung t tabel maka H ditolak. Dengan demikian daerah penerimaan hipotesis berada diluar daerah penerimaan H . Universitas Sumatera Utara Dari Tabel IV.12 di atas maka coefficient model regresi pertama Y = -1.063 + 0.343 X 1 +0.444 X 2 + ε a. Nilai konstanta sebesar -1.063 artinya apabila nilai Budaya Organisasi dan Etos Kerja bernilai nol, maka nilai Prestasi Kerja Karyawan akan sebesar 1.063. b. Koefisien regresi variabel Budaya Organisasi sebesar 0,343 bermakna jika variabel Budaya Organisasi meningkat 1 , maka akan menaikkan satu satuan Prestasi Kerja Karyawan sebesar 0,343 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol. c. Koefisien regresi variabel Etos Kerja sebesar 0,444 bermakna jika variabel Etos Kerja meningkat 1 , maka akan menaikkan satu satuan Prestasi Kerja Karyawan sebesar 0,444 dengan asumsi variabel lainnya tetap atau sama dengan nol.

IV.2.2. Pengujian Hipotesis Kedua

IV.2.2.1. Uji asumsi klasik hipotesis kedua

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk melihat apakah model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistribusi normal. Untuk itu grafik histogram dan plot data digunakan untuk melihat apakah residual terdistribusi normal. Hasil pengujian terdapat pada Gambar IV.4 berikut: Universitas Sumatera Utara Observed Cum Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Expected Cu m Prob 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: etos kerja Gambar IV.4. Hasil Uji Normalitas Hipotesis Kedua Berdasarkan pada Gambar IV.4 di atas, dapat dilihat bahwa penyebaran data berada pada sekitar garis diagonal dan mengikuti garis arah diagonal, maka nilai residual terstandarisasi. Dengan demikian maka model regresi hipotesis pertama tersebut memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas merupakan fenomena adanya korelasi yang sempurna antara satu variabel bebas dengan variable bebas lain. Jika terjadi multikolinearitas , akan mengakibatkan timbulnya kesalahan standard penaksir dan probabilitas untuk menerima hipotesis yang salah semakin besar. Menurut Ghozali 2005 salah satu cara untuk mengetahui adanya multikolinearitas adalah dengan melakukan uji VIF Variance Inflation Factor yaitu jika VIF tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance Universitas Sumatera Utara tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS atas data yang diperoleh, dapat dilihat pada Tabel IV.13 berikut: Tabel IV.13. Uji Multikolinieritas Hipotesis Kedua Model Collinearity Statistics 1 Tolerance VIF Constant Sikap .949 1.054 Lingkungan .949 1.054

c. Uji Heteroskedastisitas