Kaidah dan Aturan Balanced Scorecard Tujuan Balanced Scorecard

4. Perspektif Inovasi dan Pembelajaran Perspektif ini mengukur faktor-faktor yang berhubungan dengan teknologi, pengembangan pegawai, sistem dan prosedur, dan faktor lain yang perlu diperbaharui. Tabel 1. Perspektif Pendekatan Balanced Scorecard Perspektif Ukuran Kinerja Eksekutif yang Berimbang Keuangan Finance a. Economic value added EVA b. Pertumbuhan penadapatan revenue growth c. Pemanfaatan aktiva yang diukur dengan asset turnover d. Berkurangnya biaya secara signifikan yang diukur dengan cost effetivenes Konsumen Customer a. Jumlah customer baru b. Jumlah customer yang menjadi non- customer c. Kecepatan waktu layanan customer d. Tingkat kepuasan customer Proses Process a. Ketepatan waktu produksi cycle time b. Ketepatan pesanan on-time delivery c. Perputaran keefektifan cycle effectiveness CE Pembelajaran Dan Pertumbuhan Learning and Growth a. Rasio ketersediaan informasi b. Tingkat kepuasan karyawan c. Tingkat pemberdayaan karyawan d. Tingkat produktivitas karyawan e. Persentase saran yang diimplementasikan f. Tingkat pencapaian kriteria pendukung keberhasilan tim. Sumber: Moeheriono 2009:124

1.5.1.2 Kaidah dan Aturan Balanced Scorecard

Kaidah dan aturan dalam penerapan sistem balanced scorecard adalah sebagai berikut: 1. Pertanggungjawaban unit kinerja dan personel harus ditetapkan secara komprehensif dalam mewujudkan sasaran strategik organisasi. Pertanggungjawabannya diukur pada kinerja secara strategik, namun leverage pengaruh pengukuran kinerja diletakkan pada intangible assets aktiva tidak berwujud. 2. Pertanggungjawaban unit kinerja ditentukan perannya masing-masing dalam menyediakan value bagi customer baik customer eksternal maupun internal. Oleh karena itu, unit pertanggungjawaban dalam organisasi ditetapkan perannya sebagai 1 mission center atau 2 service center. 3. Kinerja mission center dan service center diukur secara komprehensif pada empat perspektif, yaitu 1 perspektif keuangan, 2 perspektif customer, 3 perspektif proses, serta 4 perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. 4. Peranan dan kompetensi inti mission center, service center, dan team and personal harus ditetapkan melalui proses cascading company scorecard, kemudian dimasukkan kedalam mission center scorecard, cascading mission center scorecard, dan ke dalam team and personal scorecard.

1.5.1.3 Tujuan Balanced Scorecard

Tujuan dari balanced scorecard adalah menjabarkan strategi dan visi organisasi kedalam rerangka proses belajar strategik dengan mengaitkan semua kedalam lingkungan bisnis sehingga tetap dapat digunakan sebagai umpan balik untuk strategi yang akan dijalankan organisasi pada lingkungan yang lebih kompleks. Balanced scorecard menjabarkan strategi dan visi suatu organisasi menjadi tujuan dan pengukuran kedalam empat perspektif. Setiap perspektif tersebut mempunyai komponen pengarah yang terdiri dari tujuan objective tiap perspektif, pengukuran measures, target apa yang hendak dicapai lalu inisiatif initiatives bagaimana mencapai target tersebut. Tahap-tahap pengukuran kinerja balance scorecard yaitu: 1. Visi adalah sebuah organisasi secara umum pada dasarnya untuk menjadikan organisasi sebagai institusi pencipta kekayaan wealth creating institution. Kondisi yang diperlukan untuk memenuhi visi tersebut adalah mempunyai customer yang puas, memiliki personel yang produktif dan komitmen, dan menghasilkan financial yang memadat. 2. Tujuan merupakan kondisi perusahaan yang akan diwujudkan dimasa mendatang yang merupakan gambaran lebih lanjut dari visi perusahaan. 3. Sasaran-sasaran strategik, yang meliputi: a. Perspektif keuangan. Dalam balanced scorecard perspektif ini masih tetap menjadi perhatian karena suatu ikhtiar dari konsekuensi ekonomi yang terjadi yang disebabkan oleh keputusan dan tindakan ekonomi yang timbul. b. Perspektif pelanggan. Untuk mewujudkan kepuasan konsumen, organisasi perlu mengerti siapa konsumennya, kebutuhan yang ingin dipenuhi dan dalam bisnis apa kebutuhan konsumen dipuaskan. c. Perspektif internal bisnis. Perusahaan perlu menciptakan cara yang terbaik untuk memuaskan kebutuhan konsumen. Terdapat tiga proses dasar bisnis dalam perspektif ini, yaitu 1 proses inovasi, 2 proses operasi, 3 proses purna jual. d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Organisasi perlu melakukan improvement secara berkelanjutan terhadap proses internal bisnis yang digunakan untuk menghasilkan value bagi customer. Untuk keperluan ini organisasi perlu menuntut personelnya untuk memiliki kemampuan belajar yang berkelanjutan yang memungkinkan adanya peningkatan nilai perusahaan. 4. Ukuran kinerja, yang meliputi: a. Perspektif keuangan, ukuran yang dipakai dalam perspektif ini biasanya profitabilitas pertumbuhan shareholder value. b. Perspektif pelanggan, tolak ukur yang dipakai adalah pangsa pasar yang dicapai, tingkat perolehan pelanggan baru, kemampuan mempertahankan pelanggan lama, kepuasan pelanggan, hubungan dengan pelanggan , citra dan reputasi perusahaan dimata pelanggan beserta atributnya. c. Perspektif internal bisnis, tolak ukur yang dipakai dalam tahap inovasi adalah lead timenya untuk mendapatkan keunggulan kecepatan waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk mengubah ide produk baru menjadi produk yang dipasarkan. Proses operasi dari cycle efectivenessnya, untuk mendapatkan keunggulan perusahaan dalam menghasilkan produk dengan hanya menggunakan value added activity. d. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, tolak ukur perspektif ini dibagi tiga: 1. Kemampuan pegawai, misal diukur dari kepuasan kerja, perputaran pegawai dan nilai tambah per pegawai, 2. Kemampuan sistem informasi, diukur dan tingkat ketersediaan dan ketepatan informasi yang dibutuhkan, dan 3. Motivasi, pemberdayaan dan keserasian individu perusahaan. Diukur dari saran jumlah perpegawaian, jumlah saran yang diimplementasikan dan berhasil digunakan dan banyak pegawai yang mengerti visi dan tujuan perusahaan.

1.5.1.4 Keuntungan Penggunaan Balanced Scorecard