Kemudian hasil tersebut dimasukkan kedalam rumus Korelasi Pearson Product Moment, maka didapatkan hasil sebagai berikut :
{ }
{ }
2 2
2 2
. .
.
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
− =
y y
N x
x N
y x
xy N
r
xy
{ }
{ }
2 2
2821 165861
. 48
2747 157607
. 48
2821 2747
161546 .
48 −
− −
=
xy
r
{ }{ }
3287 19127
4921 =
xy
r
09 ,
7929 4921
=
xy
r 621
, =
xy
r
Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien relasi yang positif sebesar
0,621 antara variabel bebas dan variabel terikat, dimana kenaikan variabel yang satu akan diikuti dengan kenaikan variabel lainnya. Hubungan yang positif
tersebut mengartikan bahwa jika pengaruh balanced scorecard tinggi maka kinerja akan tinggi pula.
4.5 Koefisien Determinan
Selanjutnya untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh Balanced Scorecard terhadap kinerja di PT Inalum Kuala Tanjung. Perhitungan dilakukan
dengan mengkuadratkan nilai Koofisien Korelasi Product Moment R dan dikalikan 100.
{ }{
}
7958041 7961328
7546009 7565136
7749287 7754208
− −
− =
xy
r
D =
2 xy
r x 100
=
2
621 ,
x 100 =0,386 x 100
=38,6 Dari perhitungan diatas maka besar pengaruh Balanced Scorecard
terhadap kinerja di PT Inalum Kuala Tanjung sebesar 38,6 berarti 61,4 lagi dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
4.6 Uji Signifikan
Untuk menguji signifikan antara variabel X dan variabel Y adapat dilakukan dengan menggunkan rumus : :
2
2 r
t n
r t
− −
=
maka :
2
621 ,
1 2
48 621
, −
− =
t
386 ,
1 46
621 ,
− =
614 ,
78 ,
6 621
, x
=
7836 ,
21038 ,
4 =
37 ,
5 =
t
Berdasarkan ketentuan pengujian hipotesis : : -
jika harga
tabel hitung
t t
maka hipotesis alternative ditolak -
jika harga
tabel hitung
t t
maka hipotesis alternative diterima Harga t-hitung selanjutnya dikonsultasikan dengan t-tabel. Untuk
kesalahan 5 uji dua pihak dan dk = 48, maka diperoleh t-tabel = 2,021. Jadi t- hitung t-tabel atau 5,37 2,021. Ho ditolak apabila nilai t-hitung lebih besar
dari harga t-tabel t-hitung t-tabel, dan diterima bila harga t-hitung lebih kecil. Sesuai dengan ketentuan tersebut maka pernyataan Ho ditolak dan Ha diterima
artinya hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh yang positif antara pengaruh balanced scorecard terhadap kinerja PT Inalum Kuala Tanjung sudah terbukti
secara analisa statistik dari data yang dikumpulkan.
Bab V ANALISA DATA
Setelah diuji secara empiris, maka hipotesa yang diajukan dapat diterima dan tidak menyimpang dari kerangka teori. Hal ini berarti ada pengaruh Balanced
Scorecard Terhadap Kinerja di PT Inalum Kuala Tanjung.
5.1 Pengaruh Balanced Scorecard
Pengaruh Balanced Scorecard disimpulkan berada pada posisi tinggi, dapat dilihat dari hasil statistik pada tabel 35 dimana seluruh responden sebanyak 48
responden 100.0 pada kategori tinggi. Penerapan metode balanced scorecard berfungsi untuk menunjang kualitas kinerja karyawan.
Metode balanced scorecard ini masih belum lama diterapkan di PT Inalum sehingga masih ada karyawan yang kurang memahami tentang sistem balanced
scorecard ini. Hal ini dapat dilihat dari tabel 7 bahwa 27 responden 56.3 kurang memahami. Selain itu, karyawan di PT Inalum pada umumnya belum
sepenuhnya diberikan sosialisasi tentang balanced scorecard ini yang dapat dilihat pada tabel 8 sebanyak 18 responden 37.5 yang tidak setuju
PT Inalum telah siap untuk menerapkan sistem balanced scorecard ini. Hal ini dapat dilihat pada tabel 9 ada sebanyak 35 responden 72.9 yang setuju
bahwa perusahaan telah siap menerapkan balanced scorecard. Namun PT Inalum tidak menerapkan seluruh konsep balanced scorecard kedalam sistem penilaian
kinerjanya. Mereka hanya menggunakan empat perspektif balanced scorecard.