Perumusan Masalah Penelitian Terdahulu

7 Dari Tabel 1.3 dapat dilihat jumlah responden berdasarkan latar belakang masing-masing distributor. Dengan jumlah tertinggi ada pada mahasiswa yang di mana kebanyakan distributor yang bergabung di dalam bisnis MLM ini adalah para mahasiswa yang ingin mencari penghasilan tanpa adanya keterikatan waktu kerja. Selain itu dapat juga dilihat bagaimana kemampuan wirausaha yang dimiliki setiap individu masih tergolong sedang sebagai seorang distributor. Tanpa adanya pengetahuan akan kemampuan wirausaha yang memadai, maka akan sulit bagi para distributor untuk mengembangkan karir ataupun jaringan mereka untuk mencapai tingkatan-tingkatan yang disediakan di Tabel 1.2. Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan diatas, maka hubungan kemampuan wirausaha dengan pengembangan karir menjadi penting dan menarik untuk diteliti. Dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor kemampuan berwirausaha setiap individu ternyata mempunyai peranan yang cukup besar dalam mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan tujuan organisasi. Oleh karena itu penulis merasa perlu melakukan penelitian, yang dimana yang akan diteliti adalah para distributor atau IBO dari Amway Medan yang terletak di jalan H. Adam Malik Medan.

1.2 Perumusan Masalah

Keberhasilan manajemen sangat ditentukan oleh kinerja bisnis dari BO-nya Soelaeman,2005. Berdasarkan latar belakang, maka dirumuskan masalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 8 ”Apakah kemampuan wirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengembangan karir setiap individu distributor MLM di PT. AMINDOWAY JAYA Indonesia Cabang Medan”?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian merupakan salah satu cara untuk memperoleh data, dan hasilnya dapat digunakan untuk mengetahui gambaran suatu keadaan atau persoalan. Dengan demikian, adanya data yang lengkap akan dapat digunakan untuk membuat pemecahan persoalan.

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kemampuan wirausaha terhadap pengembangan karir individu pada distributor Amway di Medan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Bagi Perusahaan Memberikan masukan atau gambaran yang bersifat ilmiah kepada para distributor atau IBO Amway dalam membentuk jiwa kewirausahaan dalam bisnis MLM yang bermanfaat untuk pengembangan karirnya di masa depan. 2. Bagi Penulis. Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik bagi penulis untuk dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani perkuliahan dan memperluas pola pemikiran ilmiah dalam bidang bisnis. Universitas Sumatera Utara 9 3. Bagi Penulis lain. Sebagai referensi yang dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan serta perbandingan dalam melakukan penelitian mengenai pengaruh kemampuan wirausaha terhadap pengembangan karir individu distributor MLM. Universitas Sumatera Utara 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Wirausaha Richard Cantillon, ahli ekonomi Perancis dianggap sebagai orang pertama yang menggunakan istilah u r dan p Winardi, 2003:1. Kata wirausaha atau ”pengusaha” diambil dari bahasa Perancis ”entreprendre”. The Concise Oxford French Dictionary 1980 mengartikan entreprendre sebagai to undertake menjalankan, melakukan, berusaha, to set about memulai, to begin memulai, to attempt mencoba, berusaha. Dalam ekonomi, seorang pengusaha berarti orang yang memiliki kemampuan untuk mendapatkan peluang secara berhasil. Pengusaha bisa jadi seorang yang berpendidikan tinggi, terlatih dan terampil atau mungkin seorang buta huruf yang memiliki keahlian yang tinggi diantara orang-orang yang tidak demikian. Beberapa defenisi kewirausahaan yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi, antara lain adalah sebagai berikut: Wirausaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup mandiri dalam menjalankan kegiatan usahanya atau bisnisnya atau hidupnya. ia bebas merancang, menentukan, mengelola, mengendalikan semua usahanya. Sedangkan kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain. Kewirausahaan merupakan sikap mental dan jiwa yang selalu aktif atau kreatif berdaya, bercipta, berkarsa dan bersahaja dalam berusaha dalam rangka meningkatkan pendapatan Universitas Sumatera Utara 11 dalam kegiatan usahanya. Seorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Dari waktu ke waktu, hari demi hari, minggu demi minggu selalu mencari peluang untuk meningkatkan usaha dan kehidupannya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa berhentim karena dengan berkreasi dan beriniovasilah semua peluang dapat diperolehnya. Wirausaha adalah orang yang terampil memanfaatkan peluang dalam mengembangkan usahanya dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupannya. http:wordpress.comkewirausahaan. Sabtu,25 Februari 2012 Meredith t , 2000 wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumberdaya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan. Zimmerer dan Scarborough 2005 memberikan konsep kewirausaahan sebagai berikut : r u r s w + s w ,-. ss t + . 1 -+ rt u t - . + v 2 t 1 2 w t , 1 y 2 . 2 + - t s 1 . . 3 , 2 t + . . 4 . - + s t + t 5 t 36 Konsep tersebut menceritakan bahwa kewirausahaan tersebut merupakan keahlian seseorang dalam menciptakan suatu usaha baru, menghadapi resiko dimasa mendatang dan keahlian bertumbuh untuk menadpatkan profiy dengan menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki sehingga mengalami peningkatan terhadap usaha tersebut. Universitas Sumatera Utara 12

2.1.2 Ciri-Ciri Wirausahawan

Dalimunthe 2002:7 ada delapan ciri dari seorang entrepreneur yaitu: 1. Mempunyai visi Visi secara hakekat merupakan gambaran baik masa depan maupun masa kini, yang menggugah baik logika maupun perasaan. Seorang wirausaha harus memiliki visi yang jelas dan dapat dipahami oleh seluruh anggota organisasi yang akan mengikat seluruh energi organisasi dalamn satu kekuatan yang sangat kuat. Semakin tinggi pemahaman dan penerimaan visi organisasi, semakin tinggi pula komitmen warga organisasi untuk bersama-sama mewujudkannya. 2. Perencana Seorang wirausaha dalam mengelola usaha berfokus pada produk dan pasar. Oleh karena agar aktivitas bisnis yang dilakukan sesuai dengan tujuan perusahaan, kondisi keuangan, maka perusahaan harus memiliki 78 9: ; =? , dengan kata lain pengusaha harus memiliki prioritas dalam usahanya agar dapat mengatasi problem yang potensial. 3. Motivasi Motivasi mendorong seseorang selalu berusaha menciptakan dan mencari kepuasan baru yang berbeda dengan mengkombinasikan sumber daya yang ada ke dalam konfigurasi yang baru lebih produktif. Tanpa motivasi seseorang hanya menggunakan 20-30 dari kemampuannya, sedangkan adanya motivasi, diharapkan kinerja individu mencapai sebesar 80-90 dari kemampuan yang dimiliki. Universitas Sumatera Utara 13 4. Kreatif Seorang wirausaha harus memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan secara kreatif dengan perenungan mendalam A BC A DEFG agar dapat melakukan penyesuaian berbagai keinginan dan kebutuhan pasar. Kreatifitas mengharuskan seseorang mempunyai kemauan menciptakan sesuatu yang baru. Kreatifitas merupakan kepribadian yang dapat dikembangkan dan diajarkan. 5. Peluang Seorang wirausaha harus dapat melihat, memanfaatkan serta mengimplementasikan peluangm sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan. Peluang atau kesempatan biasanya tidak datang berulang- ulang tapi mungkin hanya sekali saja dan dalam waktu yang sangat singkat, seingga diperlukan antisipasi dan waktu yang tepat untuk melihat berbagai peluang agar tidak mengalami kegagalan. 6. Percaya diri Percaya diri dapat meraih prestasi yang tinggi dan mengembangkan usaha. Suatu organisasi akan meraih prestasi yang tinggi bila pimpinannya mempunyai kepercayaan diri untuk mengambil resiko, terus beraktifitas, dan menerima perubahan yang ada tanpa terus menerus hanya berfokus pada tujuan perusahaan. 7. Berani mengambil resiko Pengambilan resiko sangat berkaitan dengan kreativitas yang mengubah ide menjadi realistis dan disertai dengan upaya pencapaiannya. Setiap aktivitas Universitas Sumatera Utara 14 manusia selalu mengandung resiko dengan intensitas yang berbedam seuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi. 8. Adaptasi. seorang wirausahawan harus mampu membantu organisasinya dalam menangani situasi yang tidak pasti, memiliki kekuatan dan daya tahan, dan dapat merespon serta beradaptasi terhadap perkembangan lingkungan yang kompleks. Tabel 2.1 Profil Dari Wirausaha Ciri-Ciri Watak - Percaya diri - Keyakinan - Ketidak tergantungan, individualitas optimisme - Berorientasi tugas dan hasil - kebutuhan akan prestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energetik dan inisiatif. - Pengambilan resiko - Kemampuan mengambil resiko, suka pada tantangan - Kepemimpinan - Bertingkah laku sebagai pemimpin - Dapat bergaul dengan orang lain - Menanggapi saran dan kritik - Keorisinilan - Inovatif, kreatif dan fleksibel - Berorientasi kemasa depan - Pandangan ke depan - Perseptif Sumber : Meredith, H t IJ , 2000 diolah

2.1.3 pengertian karir

Pengertian karir ditafsirkan beragam oleh para ahli sesuai disiplin ilmunya. Menurut Simamora 2001:505 karir adalah “Urutan aktifitas-aktifitas yang berkaitan dengan pekerjaan dan perilaku-perilaku, nilai-nilai, dan aspirasi Universitas Sumatera Utara 15 seseorang selama rentang hidup orang tersebut”. Menurut Panggabean 2004:58 karir adalah semua pekerjaan yang dilakukan seseorang selama masa kerjanya yang memberikan kelangsungan, keteraturan, dan nilai bagi kehidupan seseorang. Pendapat Ekaningrum 2002 : 256 Karir tidak lagi diartikan sebagai adanya penghargaan institusional dengan meningkatkan kedudukan dalam hirarki formal yang sudah ditetapkan dalam organisasi. Dalam paradigma tradisional, pengembangan karir sering dianggap sinonim dengan persiapan untuk mobilitas ke jenjang lebih tinggi, sehingga karir akan mendukung efektifitas individu dan organisasi dalam mencapai tujuannya. Dapat disimpulkan bahwa karir adalah suatu rangkaian atau pekerjaan yang dicapai seseorang dalam kurun waktu tertentu yang berkaitan dengan sikap, nilai, perilaku dan motivasi dalam individu. Hal–hal yang mendorong seseorang memilih karir sebagai wirausaha distributor MLM, dapat diketahui melalui penilaian kepribadian khususnya pengalaman dan latar belakangnya. Menurut Sumitro 2001 : 271 Pengalaman, seperti yang dapat dilihat dari biografi seseorang, bermanfaat untuk melihat keterampilan, dan kompetensi untuk meningkatkan kewirausahaan, pengembangan nilai-nilai kewirausahaan, dan mendorong untuk mencetuskan ide- ide kewirausahaan.

2.1.4 Pengembangan Karir

Pengembangan karir K LM NN r O N v NPQRSN TU adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan jenjang atau status seseorang dalam Universitas Sumatera Utara 16 pekerjaannya. Pengembangan karir juga meliputi dua bagian yakni perencanaan karir VWX YY r Z[ W\\] \ dan Manajemen karir V WX YY r _ W\W Y _ Y \ ` Simamora, 2001:504 Perencanaan karir a V WX YY r Z[ W\\] \ b merupakan proses di mana kita menyeleksi tujuan karier dan jenjang karier menuju tujuan-tujuan tersebut Rivai dan Sagala, 2009:266 Manajemen karir a VWX Y Y r _W\W Y _Y \ ` b adalah proses dimana organisasi memilih, menilai, menugaskan, dan mengembangkan para pegawainya guna menyediakan suatu kumpulan orang-orang yang berbobot untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan di masa yang akan datang. Simamora, 2001:504 Gambar 2.1. Pengembangan karir organisasional Sumber : Simamora, Manajemen Sumber Daya Manusia 2001 Gambar 2.1 menjelaskan bahwa pengembangan karir organisasional merupakan hasil-hasil yang muncul dari interaksi antara perencanaan karir individu dengan manajemen karir secara institusional. Pengembangan karir organisasional Manajemen karir Perencanaan karir Universitas Sumatera Utara 17 Pilihan pengembangan karir melalui wirausaha sebagai distributor MLM diperlukan kreatif, inovatif. Seorang wirausaha dituntut keberanian mengambil resiko, mendorong perubahan dalam pengembangan karirnya. memberikan beberapa pendapat yakni pertama, dipandang dari segi energi dan dorongan serta daya fisik yang kuat sehingga ingin berkarir sebagai wirausaha distributor MLM. Kedua, wirausaha distributor, yang memulai pada usia tua, tidak memiliki masa karir yang panjang sebagaimana orang muda, walaupun mungkin lebih cepat berhasil karena faktor pengalaman.

2.1.5. Pengertian Multi Level Marketing

c de t f g h v he c ij k h t flm MLM, menurut Kisata 2006:3 adalah “sebuah bisnis yang menggunakan strategi jaringan dalam memasarkan jaringannya. Biasanya orang yang bergabung disebut distributor, yang tugas pokoknya adalah melakukan penjualan dan memperbesar jaringan dibawahnya.” atau yang dikenal pula dengan nama nh tw o j k c ij k h t f lm pemasaran secara jaringan, yaitu pemasaran produk atau jasa oleh seseorang atau sekelompok orang independen yang membentuk jaringan kerja secara bertingkat. Sedangkan pengertian MLM secara terminologis, dapat dikemukakan sebuah definisi yang cukup detail seperti yang diungkapkan oleh Harefa 1999:3- 4 salah satu dari berbagai cara yang dapat dipilih oleh sebuat perusahaan atau pabrik produsen untuk memasarkan menjual produknya kepada pelanggan eceran dengan memberdayakan distributor independennya untuk melaksanakan tugas pemasaran pendistribusian penjualan produk melalui pengembangan armada pemasar distributor penjual langsung secara mandiri independen, Universitas Sumatera Utara 18 tanpa campur tangan langsung perusahaan, sementara imbal jasa dalam bentuk potongan harga, komisi ataupun insentif ditetapkan oleh perusahaan produsen secara berjenjang sesuai dengan jumlah nilai penjualan yang diberitahuakan kepada setiap distributor indipenden sejak mereka mendaftar sebagai anggota. Struktur jaringan MLM prinsipnya tidaklah berbeda dengan sistem distribusi barang lainnya. Masing- masing orang dalam jaringan itu membeli barang-barang yang harganya tergantung kepada jumlah yang dibeli dan menerima suatu persentase harga eceran sebagai labanya. Dalam MLM setiap distributor secara pribadi telah diperkenalkan dengan bisnis ini oleh perusahaanya atau oleh distributor yang telah ada. Dari definisi yang dijelaskan dapat dipahami, bahwa MLM yang biasa dikenal dengan pq tw rs t uvs t q t wxy merupakan cara pemasaran yang efektif dengan memangkas jalur distribusi dalam penjualan konvesional, karena tidak melibatkan agen tunggal, sub-agen, dealergrosir, tookoutletstore, dan pengecer, tetapi langsung mendistribusikan produk kepada distributor indipenden yang bertugas sebagai pengecer atau penjual langsung kepada konsumen. Dengan cara tersebut, biaya pemasaran dan distribusi dengan jumlah total menurut Harefa mencapai 65 dari harga jual produk dapat dialihkan kepada distributor independen dengan suatu sistem berjenjang yang disesuaikan dengan prestasi atau pencapaian target penjualan distributor yang bersangkutan Harefa, 2000:62. Sekalipun karir sebagai distributor MLM sangat menjanjikan, tetapi meraih keberhasilan lewat jalur MLM bukanlah hal yang mudah. Diperlukan tekad dan kerja keras untuk mencapai jenjang karir yang diharapkan. Universitas Sumatera Utara 19

2.2 Penelitian Terdahulu

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rahadi 2007 dengan judul penelitian ”Pengaruh Wirausaha terhadap peningkatan Karir studi kasus distributor multilevel marketing ”X” di Kota Palembang”, di dalam penelitian ini digunakan teknik pengambilan sampel secara non probability dengan metode purposive sampling yang menguji dan menganalisis pengaruh kreatifitas, inovatif, kesabaran dan kegigihan terhadap peningkatan karir individu distributor MLM tersebut. Hasil yang didapatkan dari analisis ini menunjukkan bahwa secara umum wirausaha berpengaruh signifikan terhadap peningkatan karir. Secara khusus variabel kreatifitas dan inovatif tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan karir sebaliknya variabel kegigihan dan kesabaran berpengaruh signifikan terhadap pengingkatan karir seorang distributor. Wicaksono melakukan penelitian yang berjudul ”Analisis Pengaruh Komitmen Bisnis z{|} ~ }{|} { Business Owner IBO Dan Penjualan Adaptif Terhadap Kinerja Bisnis Ibo Dalam Multilevel Marketing Mlm” pada tahun 2006 dimana penelitian dilakukan di PT. AMWAY Indonesia di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Hasil analisis menunjukkan bahwa komitmen bisnis IBO memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja bisnis IBO. Siguaw et. al. 1998, memperjelas bahwa komitmen untuk mempertahankan bisnis, mengembangkan bisnis , dan bersedia berkorban dan berinvestasi mampu memberikan dorongan yang kuat bagi kinerja seseorang dalam melakukan hubungan bisnis. Pengaruh tersebut nampak dari usaha-usaha atau upaya yang dapat dilakukan IBO untuk mencapai hasil yang diharapkan dalam bisnisnya. Universitas Sumatera Utara 20

2.3 Kerangka Konseptual