Karakteristik Jasa Jasa 1. Pengertian Jasa

commit to user 50 berkaitan dengan produk fisik atau tidak”. Kotler dalam Lupiyoadi, 2001:6 Menurut Lupiyoadi 2001:5 pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah seperti kenyamanan, hiburan, kesenagan atau kesehatan atau pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen.

2. Karakteristik Jasa

Karakteristik jasa : menurut Tjiptono 2007:18 a. Intangibility Tidak berwujud Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Jasa biasanya mengandung unsur experience quality yaitu karakteristik-karakteristik yang hanya dapat dinilai pelanggan setelah pembelian, misalnya kulitas, efisiensi, dan kesopanan. Selain itu jasa juga mengandung unsur credence quality yaitu aspek-aspek yang sulit dievaluasi, bahkan setelah pembelian dilakukan. Misalnya, sebagian besar orang sulit menilai peningkatan kemampuan berbahasa Inggrisnya setelah mengikuti kursus bahasa Inggris selama periode tertentu. Oleh karena jasa relative rendah dalam search qualities dan tinggi dalam experience dan credence qualities, maka pelanggan merasakan risiko yang 16 commit to user 51 lebih besar dalam keputusan pembeliannya. Konsekuensinya, dalam pembuatan keputusan, pelanggan lebih banyak dipengaruhi oleh kredibilitas sumber informasi yang lebih bersifat personal seperti gethok tular, dari pada pesan iklan dari penyedia jasa. Disamping itu, pelanggan seringkali mencari petunjuk fisik tangible clues, seperti bentuk atau penampilan fasilitas jasa dan staf penyedia jasa serta harga yang ditetapakan, untuk manilai kualitas jasa yang bersangkutan. Meski demikian, bila mereka berhasil menemukan jasa yang memuaskan, mereka cenderung akan loyal pada penyedia jasa tersebut. b. Inseparability Tidak dapat dipisahkan Pada umumnya jasa yang diproduksi dihasilkan dan dirasakan pada waktu bersamaan dan apabila dikehendaki oleh seseorang untuk diserahkan kepada pihak lainnya, maka dia akan tetap merupakan bagian dari jasa tersebut. c. Variability Bervariasi Yaitu jasa bersifat sangat variable karena merupakan non- standardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung kepada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dipoduksi. Menurut Bovee, Houston Thill dalam Tjiptono, 2007:21 terdapat tiga faktor yang menyebabkan variabilitas kualitas jasa: commit to user 52 1 Kerjasama atau partisipasi pelanggan selama penyampaian jasa 2 Moral motivasi karyawan dalam melayani pelanggan 3 Beban kerja perusahaan d. Perishability Tidak tahan lama Berarti jasa tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Kursi pesawat yang kosong, kamar hotel yang tidak dihuni, atau kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak dapat disimpan. e. Lack of ownership Merupakan perbedaan dasar antara jasa dan barang. Pada pembelian barang, konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan pemanfaatan produk yang dibelinya. Mereka bisa mengonsumsi, menyimpan, atau menjualnya. Sedang pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personal atas suatu jasa untuk jangka waktu yang terbatas missal kamar hotel, bioskop, jasa penerbangan, dan pendidikan.

3. Kualitas Jasa