commit to user
43
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Berdasarkan tujuannya, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang bermaksud untuk memberikan uraian mengenai suatu
gejala sosial yang diteliti. Peneliti mendeskripsikan suatu gejala berdasarkan pada indikator-indikator yang dijadikan dasar dari ada tidaknya suatu gejala
yang diteliti. Selanjutnya, berdasarkan kegunaannya metode dalam penelitian ini adalah metode evaluasi yang bermaksud untuk menilai suatu program,
kegiatan atau kebijakan yang ditujukan untuk mengintervensi masyarakat. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan umpan balik agar suatu
program, kegiatan atau kebijakan memberikan dampak yang sesuai dengan yang diharapkan Slamet, 2006. Penelitian dilakukan dengan teknik survai,
dimana dilakukan dengan cara mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok
Singarimbun dan Sofian Effendi, 2006.
B. Metode Penentuan Lokasi Penelitian
Penetapan lokasi dalam penelitian diambil secara sengaja purposive, yaitu berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan
penelitian. Lokasi penelitian yang dipilih adalah kawasan Hutan Bromo Kabupaten Karanganyar. Pertimbangan penetapan lokasi ini adalah bahwa
dari sekian banyak hutan yang di wilayah kerja BKPH Lawu Utara Kabupaten Karanganyar, hanya Hutan Bromo yang dijadikan hutan produksi dengan luas
area 208,3 hektar. Desa Delingan dan Desa Gedong dipilih dengan pertimbangan karena merupakan desa-desa yang berdekatan dengan lokasi
bukaan lahan Hutan Bromo dari tahun 1990 sampai 2010 Sumber: Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan BKPH Lawu Utara. Berikut data kehutanan
di BKPH Lawu Utara:
commit to user 44
Tabel 3.1. Luas Total BKPH Lawu Utara
No. Hutan
Luas ha Jenis Hutan
1. Nglerak
2.091,5 Lindung
2. Tambak
1.747,1 Lindung
3. Blumlang
595,8 Lindung
4. Tlodjo Dlingo
827,5 Lindung
5. Banjarsari
567,4 Lindung
6. Bromo
208,3 Produksi
Jumlah 6.037,6
Sumber: BKPH Lawu Utara Tahun 2010 C.
Metode Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang pernah atau masih menjadi peserta kegiatan agroforestri di kawasan Hutan Bromo Kabupaten
Karanganyar. Peserta agroforestri adalah salah seorang dari sebuah keluarga, jadi satu keluarga hanya diperbolehkan mengajukan satu peserta agroforestri
berdasarkan Kartu Keluarga KK yang ada. Adapun jumlah sampel yang diambil dari masing-masing desa sebanyak
40 responden dengan menggunakan teknik snow ball sampling dan convenience sampling accidental sampling. Teknik snow ball sampling
dilakukan dengan cara memilih dan mencari petani yang pernah atau masih menjadi peserta agroforestri, kemudian mencari informasi mengenai petani
lain dari petani tersebut secara berantai, sedangkan teknik convenience sampling accidental sampling adalah memilih siapa saja yang dapat diraih
pada saat penelitian diadakan sebagai respondennya Slamet, 2006. Kedua metode ini dipilih dikarenakan kondisi lapang, dimana peserta agroforestri
yang tercatat secara administratif tidak sesuai dengan yang ada di lapang. Jumlah petani yang diambil sebagai sampel sebanyak 40 petani yang terdiri
dari 27 petani dari Desa Delingan dan 13 petani dari Desa Gedong. Kedua desa tersebut dipilih karena merupakan desa-desa yang berdekatan dengan
lokasi bukaan lahan Hutan Bromo dari tahun 1990 sampai 2010.
commit to user 45
D. Jenis dan Sumber Data