commit to user 33
Sejalan dengan hal tersebut Widianto dkk 2003 mengungkapkan beberapa sasaran dalam pengembangan agroforestri, yaitu: Pertama,
produksi yang berkelanjutan sustainable yang dicirikan dengan stabilitas produksi dalam jangka panjang. Kedua, keberlanjutan usahatani
agroforestri pada tingkatan mikro, meso dan makro. Ketiga, kebijakan regional, nasional dan internasional melalui pemberlakuan berbagai
peraturan dan undang-undang hukum. Keempat, keluwesan dalam merespon berbagai gejolak atau perubahan mendadak, baik fisik iklim,
hama, maupun perubahan ekonomi dan moneter pasar, harga. Menurut Aragones dalam Vergara dan Rodolfo 1989 strategi
pengenalan teknologi agroforestri terbukti yang sederhana, murah untuk mengadopsi, akan melestarikan dan melindungi tanah, meningkatkan
kapasitas produktif tanah itu, mempromosikan kerja buruh tani yang tidak bekerja, dan akan memberikan hasil yang lebih baik untuk investasi
keluarga petani. Anggota rumah tangga petani membutuhkan pelatihan keterampilan untuk meningkatkan pendapatan mereka, memperbaiki
kehidupan mereka, dan membuat komunitas mereka lebih progresif. Salah satunya adalah dengan mengajak mereka dalam kegiatan agroforestri.
B. Kerangka Berpikir
Hutan sebagai salah satu sumber daya alam yang memberikan kontribusi besar bagi keberlangsungan hidup manusia, perlu dijaga kelestariaannya
sebagai bentuk tanggung jawab sosial. Menurut Nugraha 2005, pemberdayaan masyarakat desa hutan muncul karena adanya kebutuhan akan
keberlanjutan fungsi lingkungan hutan dan optimalisasi kesejahteraan masyarakat desa hutan. Maka dibentuklah suatu program agroforestri untuk
memberdayakan masyarakat desa hutan. Pengadaan agroforestri dimaksudkan agar antara keinginan pemerintah akan keamanan dan kelestarian hutan dapat
terjembatani dengan keinginan masyarakat desa hutan untuk mengelola hasil- hasil hutan guna menambah pendapatan dan meningkatkan kesejahteraan
hidupnya.
commit to user 34
Upaya pemberdayaan masyarakat perlu memperhatikan empat unsur pokok,
yaitu aksesibilitas
informasi, keterlibatan
atau partisipasi,
akuntabilitas, dan
kapasitas organisasi
lokal Mardikanto,
2005. Pemberdayaan masyarakat di Hutan Bromo Kabupaten Karanganyar pada
unsur aksesibilitas informasi, para peserta dapat mencari dan memberikan informasi kepada sesama peserta, penyuluh kehutanan, LMDH Delingan
maupun kepada Perhutani langsung. Peserta agroforestri selama kegiatan agroforestri terlibat dalam kegiatan penentuan lokasi tanam, persiapan lahan,
penanaman tanaman pokok, pemeliharaan pokok, patroli hutan, panen tanaman pokok, dan evaluasi.
Unsur aksesibilitas informasi, partisipasi dan kapasitas organisasi lokal tersebut perlu dievaluasi untuk mengetahui apakah suatu program berjalan
dengan baik atau tidak, sehingga dapat disarankan untuk melanjutkan program tersebut atau tidak. Pemberdayaan masyarakat di Hutan Bromo Kabupaten
Karanganyar pada unsur akuntabilitas tidak diteliti, karena fokus dari penelitian ini adalah pada masyarakat peserta agroforestri yang diberdayakan.
Selain itu juga perlu dievaluasi apakah peserta agroforestri telah mendapatkan manfaat ekonomi, sosial dan ekologi dari kegiatan yang ada. Analisis
keragaan pelaksanaan kegiatan agroforestri sebagai program pemberdayaan masyarakat diperlukan untuk mengetahui apakah kondisi yang ada di lapang
telah sesuai dengan yang diharapkan. Dari uraian tersebut, maka sistematis kerangka berpikir dari penelitian ini adalah:
Gambar 2.3. Kerangka Berpikir Penelitian Hutan
Evaluasi Tingkat Keberdayaan Masyarakat dalam Kegiatan Agroforestri 1. Tingkat Aksesibilitas Informasi
2. Tingkat KeterlibatanPartisipasi Peserta Agroforestri dalam: a. Penentuan lokasi
b. Persiapan lahan c. Persiapan benih dan bibit
d. Penanaman tanaman pokok e. Pemeliharaan tanaman pokok
f. Panen tanaman pokok
3. Tingkat Kapasitas Organisasi Lokal 4. Tingkat Kemanfaatan pada Aspek:
a. Ekonomi b. Sosial
c. Ekologi 1. Keberlanjutan
kelestarian fungsi lingkungan hutan
2. Optimalisasi kesejahteraan
masyarakat desa hutan Program Agroforestri
1. Perencanaan 2. Pelaksanaan
3. Evaluasi LMDH
Perhutani Analisis keragaan
commit to user 36
C. Pembatasan Masalah