Rising Action keadaan mulai memuncak

commit to user 52 kembali tentram, karena hubungan Tanoto dengan Partiyem sepertinya sudah benar-benar putus.

c. Rising Action keadaan mulai memuncak

Keadaan mulai memuncak yaitu ketika Tante Esther mengajak Lely pergi ke Sala. Pada saat Lely akan berangkat ke Sala, mobil yang digunakan mogok dan terpaksa dibawa ke bengkel terlebih dahulu. Lely memutuskan untuk izin pulang sebentar. Setibanya di rumah, alangkah terkejutnya Lely melihat suaminya dengan Partiyem sedang memadu kasih di bawah meja ruang makan. Lely melotot, ingin berteriak namun tidak bisa keluar dari bibirnya. Lely hanya dapat membalikkan badan dan berlari kembali ke butik. Perilaku suaminya dengan Partiyem terbayang - bayang terus dalam pikiran Lely. Beberapa saat kemudian, mobil selesai diperbaiki. Lely pun berangkat ke Sala bersama Tante Esther. Pulang dari Sala, Lely menginap di tempat Tante Esther selama lima hari. Dari tempat Tante Esther, pikirannya semakin kalut dan tidak tahu harus kemana. Lely pergi dengan naik angkutan jurusan Terminal, di Terminal kebingungannya semakin menjadi. Sampai beberapa jam hanya duduk diam di ruang tunggu. Tidak lama kemudian datanglah seorang laki-laki yang bernama Jarot duduk mendekati Lely, dan berusaha mengajak bicara pada Lely. Namun Lely hanya diam. Lely menutupi mulut karena ingin muntah, memegangi perut yang mual-mual. Kepalanya pusing karena ia kurang tidur. Sejak sore hari belum makan apa-apa, serta lelah. Lely merasa badannya meriang. commit to user 53 Melihat kondisi Lely yang semakin lemah, lelaki itu duduknya semakin merapat. Tiba-tiba Lely pingsan dan dibawa pergi lelaki itu. Saat Lely sadar, ia sudah berada di tempat tidur yang bersih, rapi, serta lelaki itu duduk sambil memegang-megang jidat Lely. Beberapa saat kemudian, seorang perempuan setengah tua masuk ke kamar serta menyebut dirinya Mami. Mami berusaha memanjakan Lely, semua kebutuhannya telah disiapkan di kamar itu. Mami juga berusaha menanyakan tentang permasalahan yang terjadi pada Lely, namun Lely hanya dapat mengeluarkan air mata, bibirnya tidak sanggup untuk berkata. Mengetahui hal tersebut, Mami mulai tampak menenangkan Lely kemudian meninggalkan Lely sendiri. Empat hari sudah Lely tinggal di rumah Mami, seseorang yang tidak pernah ia kenal sama sekali sebelumnya. Sekitar pukul lima sore, Jarot datang bersama temannya. Lely dikenalkan dengan teman Jarot tersebut, ketiganya asyik mengobrol dan pada saat mengobrol itulah Lely dipaksa untuk minum bir sampai badan Lely tidak berdaya. Larut malam, Lely terbangun dari tidurnya. Kepalanya yang pusing bersandar di atas dada seorang laki-laki dan merasa tidak menggunakan pakaian sehelai pun. Lely bergegas ke kamar mandi, selesai membersihkan badannya ia keluar. Betapa terkejutnya saat Lely menghidupkan lampu di kamarnya, Lely berteriak sambil menutup bibirnya. Lely tidak menyangka, ternyata lelaki itu tidak lain teman Jarot yang baru dikenalnya sore tadi. Dari sini Lely mulai tersadar, dirinya merasa seperti ikan yang masuk dalam jaring dan tidak akan bisa commit to user 54 lepas dari situ. Sekarang Lely mengerti kalau perempuan yang dipanggil Mami itu merupakan germomucikari, sedangkan Jarot adalah yang bertugas mencari mangsamencari seorang perempuan untuk dijadikan PSK. Genap satu bulan, Lely dipindah ke Wisma Dahlia milik Mami. Lely mulai terbiasa dengan pekerjaannya. Wisma Dahlia merupakan tempat untuk perempuan - perempuan nakal pelacur PSK dengan harga yang relatif tinggi untuk sekali pakai, kebanyakan pelanggan yang datang ke Wisma ini yakni lelaki hidung belang berkantong tebal saja. Seperti malam-malam sebelumnya, Lely menunggu pelanggannya. Saat berdiri di ujung gang, Lely melihat seorang lelaki yang kemudian lelaki itu menyewa dirinya. Lelaki itu bernama Rasmoyo, usinya menginjak kepala lima namun penampilannya masih seperti anak muda. Perasaan Lely merasa berbeda saat melayani Rasmoyo dengan tamunya lain, yang sering menggunakan jasanya. Lely yang merasa biasa saat melayani tamunya, tetapi saat menghadapi Rasmoyo, ia merasa gugup dan canggung. Semenjak perkenalannya dengan Rasmoyo, Lely seperti merasakan jatuh cinta kembali. Lely sadar dalam pekerjaannya harus mengubur dalam-dalam perasaan itu, namun Lely tidak dapat menolak perasaannya saat mengenal Rasmoyo.

d. Climax keadaan mencapai klimaks

Dokumen yang terkait

ASPEK PENOKOHAN DALAM CERITA BERSAMBUNG LEDHEK KETHEK KARYA SUGENG WIYADI (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra)

0 65 129

ASPEK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA KIDUNG PINGGIR LURUNG KARYA UDYN U.Pe.We: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Aspek Sosial Dalam Naskah Drama Kidung Pinggir Lurung Karya Udyn U.Pe.We: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di

0 1 11

DEFENSE MECHANISM TOKOH UTAMA DALAM CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR KARYA ADINDA AS (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra).

0 0 19

OPTIMISME TOKOH UTAMA DALAM CERITA BERSAMBUNG NGONCEKI IMPEN KARYA SRI SUGIYANTO (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra).

0 0 20

ASPEK KRIMINALITAS DALAM CERITA BERSAMBUNG GETIH SRI PANGGUNG KARYA KUKUH S. WIBOWO (Tinjauan Sosiologi Sastra).

0 0 17

Optimisme Tokoh Utama dalam Cerita Bersambung Ngonceki Impen Karya Sri Sugiyanto (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra) 1.HALAMAN JUDUL

0 0 20

Self adjustment tokoh utama dalam cerbung gurunadi karya ismoe rianto (Sebuah Tinjauan Psikologi Sastra) Halaman Pengesahan

0 0 17

Ajaran Moral dalam Cerita Bersambung “Enting-Enting” Karya A. Soetarno (Suatu Tinjauan Sosiologi Sastra) IMG 20150928 0001

0 0 1

Sosok Tokoh Sulimah dalam Cerita Bersambung Tangis Biru Karya Ardini Pangastuti BN (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra) IMG 20150901 0001

0 0 1

ii PERNYATAAN - ASPEK KRIMINALITAS DALAM CERITA BERSAMBUNG KUNARPO ING GERBONG PUNGKASAN KARYA KUKUH S.WIBOWO (suatu Tinjauan Sosiologi Sastra) - UNS Institutional Repository

0 2 15