Alur Plot Pendekatan Struktural

commit to user 19 tercermin dalam tiap-tiap peristiwa yang dialami oleh para tokoh dari awal sampai akhir sebuah cerita. Dengan kata lain merupakan suatu gagasan yang mendasari karya sastra.

2. Alur Plot

Alur adalah jalinan peristiwa di dalam karya sastra untuk mencari efek tertentu. Keterkaitannya dapat diwujudkan oleh hubungan temporal waktu dan oleh hubungan kausal sebab- akibat. Alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan jalinan dengan seksama yang menggerakkan jalan cerita melalui rumitan kearah klimaks dan selesaian Panuti Sudjiman, 2006 :4. Plot atau alur dalam sebuah cerita memang sulit dicari. Plot tersembunyi di balik jalan cerita. Dalam mengikuti jalan cerita itulah, akhirnya dapat menemukan plotnya. Tetapi jalan cerita itu sendiri bukan plot. Sebuah plot bisa menelurkan beberapa jalan cerita. Jalan cerita hanyalah manifestasi atau bentuk jasmaniah dari plot Jakob Sumardjo, 2007: 39. Menurut Stanton, alur atau plot adalah rangkaian kejadian atau peristiwa dalam suatu cerita. Plot merupakan cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu dihubungkan sebab-akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya suatu peristiwa lain dalam Burhan Nurgiyantoro, 2007: 113. Mochtar Lubis membagi alur dalam cerita rekaan menjadi lima bagian, yaitu: a. Situation pengarang mulai melukiskan suatu keadaan b. Generating Circumstances peristiwa mulai bergerak c. Rising Action keadaan mulai memuncak commit to user 20 d. Climax peristiwa mencapai klimaks e. Denoument pengarang memberikan pemecahan soal dari semua peristiwa Berbagai pendapat tentang tahapan-tahapan peristiwa dalam suatu cerita. Aminuddin dalam Wahyudi Siswanto, 2008 :159 membedakan tahapan-tahapan peristiwa atas pengenalan, konflik, komplikasi, klimaks, peleraian, dan penyelesaian. Pengenalan adalah tahap peristiwa dalam suatu cerita rekaan atau drama yang memperkenalkan tokoh-tokoh atau latar cerita. Yang dikenalkan dari tokoh ini, misalnya nama, asal, ciri fisik, dan sifatnya. Konflik atau tikaian adalah ketegangan atau pertentangan antara dua kepentingan atau kekuatan di dalam cerita rekaan atau drama. Pertentangan ini dapat terjadi dalam diri satu tokoh, antara dua tokoh, antara tokoh dan masyarakat , serta antara tokoh dan Tuhan. Komplikasi atau rumitan adalah bagian alur cerita rekaan atau drama yang mengembangkan tikaian, dalam tahap ini konflik yang terjadi semakin tajam karena berbagai sebab dan berbagai kepentingan yang berbeda dari setiap tokoh. Klimaks adalah bagian alur cerita rekaan atau drama yang melukiskan puncak ketegangan, terutama dipandang dari segi tanggapan emosional pembaca. Krisis dalah bagian alur yang mengawali peneyelesaian, saat dalam alur yang ditandai oleh perubahan alur cerita menuju selesainya cerita. Leraian adalah bagian struktur alur sesudah tercapai klimaks, pada tahap ini peristiwa-peristiwa yang terjadi menunjukkan perkembangan ke arah selesaian. Selesaian adalah tahap akhir suatu cerita rekaan atau drama, dalam tahap ini, semua masalah dapat diuraikan, kesalahpahaman dijelaskan, rahasia dibuka. Ada dua macam penyelesaian, yakni tertutup dan terbuka. Penyelesaian tertutup commit to user 21 merupakan bentuk penyelesaian cerita yang diberikan oleh sastrawan. Penyelesaian terbuka adalah bentuk penyelesaian cerita yang diserahkan kepada pembaca. Bagi para sastrawan, alur berfungsi sebagai suatu kerangka karangan yang dijadikan pedoman dalam mengembangkan keseluruhan isi ceritanya, sedangkan bagi pembaca, pemahaman alur berarti juga pemahaman terhadap keseluruhan isi cerita secara runtut dan jelas. Aminuddin, dalam Wahyudi Siswanto, 2008 : 161 Dari beberapa beberapa uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa alur adalah dasar bergeraknya sebuah cerita. Alur merupakan urutan peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita.

3. Penokohan

Dokumen yang terkait

ASPEK PENOKOHAN DALAM CERITA BERSAMBUNG LEDHEK KETHEK KARYA SUGENG WIYADI (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra)

0 65 129

ASPEK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA KIDUNG PINGGIR LURUNG KARYA UDYN U.Pe.We: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Aspek Sosial Dalam Naskah Drama Kidung Pinggir Lurung Karya Udyn U.Pe.We: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di

0 1 11

DEFENSE MECHANISM TOKOH UTAMA DALAM CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR KARYA ADINDA AS (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra).

0 0 19

OPTIMISME TOKOH UTAMA DALAM CERITA BERSAMBUNG NGONCEKI IMPEN KARYA SRI SUGIYANTO (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra).

0 0 20

ASPEK KRIMINALITAS DALAM CERITA BERSAMBUNG GETIH SRI PANGGUNG KARYA KUKUH S. WIBOWO (Tinjauan Sosiologi Sastra).

0 0 17

Optimisme Tokoh Utama dalam Cerita Bersambung Ngonceki Impen Karya Sri Sugiyanto (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra) 1.HALAMAN JUDUL

0 0 20

Self adjustment tokoh utama dalam cerbung gurunadi karya ismoe rianto (Sebuah Tinjauan Psikologi Sastra) Halaman Pengesahan

0 0 17

Ajaran Moral dalam Cerita Bersambung “Enting-Enting” Karya A. Soetarno (Suatu Tinjauan Sosiologi Sastra) IMG 20150928 0001

0 0 1

Sosok Tokoh Sulimah dalam Cerita Bersambung Tangis Biru Karya Ardini Pangastuti BN (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra) IMG 20150901 0001

0 0 1

ii PERNYATAAN - ASPEK KRIMINALITAS DALAM CERITA BERSAMBUNG KUNARPO ING GERBONG PUNGKASAN KARYA KUKUH S.WIBOWO (suatu Tinjauan Sosiologi Sastra) - UNS Institutional Repository

0 2 15