commit to user 31
maupun dalam peristilahannya. Lexy J. Moleong, 2006: 4. Bentuk penelitian kualitatif dapat memberikan rincian yang kompleks tentang fenomena yang sulit
untuk diungkapkan oleh peneliti kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, yaitu usaha pencarian pengetahuan dan pemberian makna dengan
hati-hati dan kritis secara terus-menerus terhadap suatu masalah. Penelitian deskriptif yaitu menganalisis hanya sampai pada taraf deskripsi
yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik, sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan disimpulkan Azwar, 2004: 6. Penelitian deskriptif
kualitatif bertujuan menggambarkan secara sistematik atau akurat fakta dan karakteristik mengenai populasi atau bidang tertentu. Penelitian ini berusaha
menggambarkan situasi atau kejadian. Data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesa, membuat
prediksi, maupun mempelajari implikasi Azwar, 2004: 7 . Penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan ini diharapkan dapat membantu
memperoleh informasi yang akurat dalam penelitian terhadap cerbung berbahasa Jawa dengan judul Mecaki Lurung kang Ilang karya Ismoe Rianto.
B. Sumber Data dan Data
Menurut Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata- kata, dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain
Lexy J. Moleong. 2006:157. Berdasarkan pendapat di atas sumber data penelitian
commit to user 32
ini dapat dipilah menjadi dua, yakni sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer yaitu cerita bersambung Mecaki Lurung kang Ilang karya Ismoe
Rianto yang dimuat dalam majalah berbahasa Jawa Jayabaya dari nomor 04 edisi Minggu 1 Oktober 2008 sampai dengan nomor 26 edisi Minggu 1 Maret 2009 yang
terdiri dari 22 episode. Sumber data sekunder, yaitu informan yang dalam hal ini adalah Ismoe Rianto sebagai pengarang serta masyarakat yang bersangkutan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan atas data primer dan sekunder. Data primernya adalah teks cerita dari cerita bersambung Mecaki Lurung
kang Ilang karya Ismoe Rianto yang meliputi unsur intrinsik struktur cerita bersambung dan aspek-aspek sosiologi khususnya masalah-masalah sosial dalam
cerbung tersebut. Data sekunder yaitu hasil wawancara dengan pengarang yang termuat dalam tape recorder, MP3, dokumentasi yang berupa foto, serta keterangan
yang didapat dari
buku-buku referensi yang menunjang penelitian
.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Content Analysis
Usaha untuk memnfaatkan dokumen yang padat, biasanya digunakan teknik tertentu. Teknik yang paling umum digunakan yaitu analisys yang dinamakan “kajian
isi”.
commit to user 33
Beberapa definisi dikemukakan untuk memberikan gambaran tentang konsep kajian isi tersebut. Berelson dalam Lexy Moleong, 2000 :163, mendefinisikan
kajian isi sebagai teknik penelitian untuk keperluan mendeskripsikan secara objektif, sistematis, dan kualitatif tentang manifestasi komunikasi.
Webber menyatakan bahwa kajian isi adalah metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang lebih sahih dari
sebuah buku atau dokumen. Lexy Moleong, 2000 :163 Teknik Content analysis adalah analisis isi atau analisis dokumen, teknik ini
cara kerjanya menemukan unsur-unsur struktur cerbung Mecaki Lurung kang Ilang yang meliputi alur, penokohan, latar, tema, dan amanat.
2. Teknik Wawancara Interview
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan yang dilakukan oleh dua belah pihak yakni, pewawancara Interviewer yang mengajukan
pertanyaan dan yang diwawancarai Interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara menurut Lincoln dan Guba, antara
lain yaitu: mengontruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain. Lexy. J. Moleong, 2006:186.
Wawancara dengan pengarang dilakukan secara terbuka yang merupakan wawancara pembicaraan formal dengan pendekatan yang menggunakan petunjuk
umum wawancara. Wawancara yang dilakukan dengan pengarang bersamaan dengan proses rekaman, kemudian ditindaklanjuti dengan teknik simak hasil rekaman dan
commit to user 34
pencatatan data-data dalam bentuk catatan kartu data. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang lengkap dan jelas mengenai biografi pengarang, hasil
karyanya dan keterangan-keterangan lain yang mendukung penelitian. Selain itu, wawancara juga dilakukan dengan masyarakat yang bersangkutan sebagai data
informan. Wawancara dengan masyarakat prosesnya sama seperti yang dilakukan dengan pengarang. Hanya saja, mencari masyarakat yang bersangkutan dalam cerita
itu lebih sulit.
D. Teknik Analisis Data
Teknik analisis interaktif bertujuan menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Proses analisis data dimulai dengan
menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber. Patton mengungkapkan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan
data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar dalam Lexy J. Moleong, 2007: 280. Analisis dalam penelitian kualitatif terdiri dari
tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan Miles dan Huberman dalam H.B Sutopo, 2006:113 .
Lebih lanjut Patton mendefinisikan analisis interaktif merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan
satuan uraian dasar. Berbeda dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang
commit to user 35
signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan di antara dimensi-dimensi uraian dalam Lexy J. Moleong, 2007: 260.
Data yang muncul berwujud kata-kata, dan bukan rangkaian angka. Data itu mungkin telah dikumpulkan dalam aneka macam cara dan yang biasanya diproses
kira-kira sebelum siap digunakan melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan, atau alih tulis tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun
ke dalam teks yang diperluas. Dalam analisis data semacam itu ada tiga langkah yang ditempuh, yakni :
a Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses penyederhanaan dengan membatasi permasalahan penelitian. Dengan membatasi permasalahan penelitian dan juga
membatasi pertanyaan-pertanyaan pokok yang perlu di jawab dalam penelitian HB. Sutopo, 2002: 94 . Dalam penelitian ini data dalam teknik analisis
struktural dilanjutkan dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra sebagai pembahasan inti.
Tahapan ini dimulai dengan membaca serta mengelompokkan data berdasarkan deskripsi data yang meliputi struktur yang membangun cerbung
berbahasa Jawa dengan judul Mecaki Lurung kang Ilang, diantaranya tema, alur, penokohan, latar, dan amanat maupun data mengenai aspek sosiologi yang
meliputi konflik perselingkuhan, pelacuran, persahabatan yang tercermin dalam
commit to user 36
cerbung berbahasa Jawa dengan judul Mecaki Lurung kang Ilang. Dalam tahap ini, semua data yang terkumpul diidentifikasikan dan diklasifikasikan.
b Penyajian Data
Penyajian data merupakan data-data yang terkumpul. Data-data yang terkumpul terdiri dari catatan lapangan serta komentar peneliti, dokumen,
biografi, artikel, hasil wawancara akan diatur, diurutkan, dan dikelompokkan Lexy J.Moleong, 2000: 103 .
Tahapan ini dimulai dengan membaca dan mengelompokkan data berdasarkan deskripsi data, kemudian disajikan dalam analisis struktural yang
membangun cerbung Mecaki Lurung kang Ilang antara lain tema, alur, penokohan, latar dan amanat maupun data mengenai aspek sosiologi sastra yang
meliputi permasalahan sosial tokohnya dalam cerbung Mecaki Lurung kang Ilang.
Dalam mengerjakan tahap ini, semua data yang terkumpul dideskripsikan, diidentifikasikan dan diklasifikasikan.
Data yang telah dikelompokkan berdasarkan klasifikasinya, selanjutnya disajikan data Display berdasarkan karakteristik data. Setelah data-data yang
terkumpul disajikan, setelah itu dibuat deskripsi masing-masing data untuk mempermudah tahap interprestasi.
c Penarikan Kesimpulan Verifikasi
commit to user 37
Data yang telah terkumpul, penelitian mulai menarik kesimpulan dan verifikasinya pada reduksi maupun sajian datanya. Menurut HB. Sutopo, proses
tersebut dinamakan model analisis interaktif 2002: 95 . Penarikan kesimpulan merupakan sebagian dari satu kegiatan dari
konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi itu mungkin sesingkat pemikiran kembali
yang melintas dalam pemikiran seorang peneliti selama mengadakan penelitian, suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan, atau mungkin menjadi
begitu seksama dan memakan tenaga serta pemikiran yang lebih luas dan memakan waktu.
Skema Analisi Interaktif H.B Sutopo, 2002 : 96
Pengumpulan data Sajian Data
Reduksi data Penarikan
KesimpulanVerifikasi
commit to user 38
BAB IV PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pengarang
Karya sastra dan pengarang memiliki suatu hubungan yang akan pernah bisa lepas, hubungan yang dapat mencerminkan segi-segi kejiwaan, pandangan sosial,
ataupun filsafat hidup yang ada dalam diri pengarang yang terdapat dalam hasil karyanya. Namun dalam penulisan suatu karya sastra bukan hanya merupakan
curahan perasaan dan hasil imajinasi pengarang saja. Akan tetapi, karya sastra juga merupakan refleksi kehidupan yaitu pantulan respon pengarang dalam menghadapi
problem kehidupan yang diolah secara estetis melalui kreatifitas yang dimilikinya. Setelah diolah, hasilnya akan disajikan kepada pembaca.
Pengarang dalam menghasilkan sebuah karya-karya sastranya, memiliki suatu kebebasan untuk mengembangkan perasaan, pikiran dan fantasinya untuk disusun dan
diungkapkan hingga menjadi sebuah cerita, cerita itu juga akan dipengaruhi oleh pengalaman dan pandangannya.
1. Riwayat Hidup Pengarang
Pengarang merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Berhasil tidaknya suatu karya sastra tergantung dari luas tidaknya wawasan yang dimilikinya.
Bahkan kejelian pengamatan terhadap sendi-sendi kehidupan yang amat kompleks