Tema Penokohan Analisis Struktural

commit to user 47 c. Karya-karya yang berbentuk Naskah Drama, seperti : 1 Tak mau Seperti Mereka, berupa naskah drama. 2 Nyala Lilin Tak Pernah Padam, berupa naskah sandiwara radio.

B. Analisis Struktural

Analisis struktural merupakan langkah awal yang dapat digunakan untuk membongkar dan memaparkan sebuah karya sastra secara mendetail dan seteliti mungkin, dengan demikian tampak jelas bahwa analisis struktural merupakan tahap pendahuluan dari penelitian sebuah karya sastra. Analisis struktural merupakan bangunan kerangka pokok yang ada dalam sebuah karya sastra yang tidak dapat berdiri sendiri secara terpisah, melainkan saling berkaitan erat dalam sebuah bentuk kesatuan yang utuh. Cerbung Mecaki Lurung kang Ilang karya Ismoe Rianto menekankan pada lima unsur pembentuk karya sastra yang bersifat intrinsik. Kelima unsur tersebut juga mewakili analisis struktural karya sastra, selanjutnya akan diuraikan satu demi satu kelima unsur intrinsik tersebut secara berurutan dalam rangka pembahasan segi struktur karya sastra cerita bersambung Mecaki Lurung kang Ilang karya Ismoe Rianto.

1. Tema

Tema suatu gagasan dasar pengarang yang melatar belakangi penciptaan suatu karya sastra, dan merupakan salah satu unsur penting yang membangun sebuah commit to user 48 cerita. Tema dalam cerbung Mecaki Lurung kang Ilang tergolong memiliki tema sosial diambil dari persoalan-persoalan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Sejak dahulu sampai sekarang sebuah pengkhianatan maupun perselingkuhan memang merupakan suatu hal yang sering terjadi dalam sebuah kehidupan sosial masyarakat. Tidak peduli dari lingkungan sosial mana saja hal tersebut dapat terjadi dan pada akhirnya tidak jarang mengakibatkan suatu hal yang sangat fatal tragis, serta sesuatu yang tidak diinginkan seperti halnya dalam cerbung Mecaki Lurung kang Ilang karya Ismoe Rianto. Cerbung Mecaki Lurung kang Ilang karya Ismoe Rianto ini menceritakan tentang pengkhianatan maupun perselingkuhan dalam kehidupan berumah tangga dan berteman. Kehidupan yang awal mulanya di jalani dengan bahagia, tentram, damai, rukun dan biasa saja, harus berubah karena adanya suatu pengkhianatan serta perselingkuhan. Pengkhianatan itu tidak jarang yang pada akhirnya memberi dampak fatal bahkan tragis dalam kehidupan, tidak hanya bagi salah satu pihak, tetapi juga dapat pula berdampak bagi masing-masing pihak. Pada akhirnya kepercayaan dan kewaspadaan merupakan suatu hal yang perlu untuk dijaga dan diupayakan bagi tiap individu. Hal tersebut demi terciptanya kebaikan pada masing-masing pihak dalam kehidupannya. commit to user 49

2. Alur Plot

a. Situation pengarang mulai melukiskan keadaan

Pada tahap ini pengarang mengawali cerita dengan memperkenalkan tokoh yang bernama Lely. Ia adalah seorang perempuan yang berumur kurang lebih 20-30 tahun. Lely seorang perempuan lulusan SMA yang hidup di kota yang tidak terlalu besar, dan sejak duduk di bangku SMP tinggal bersama Tantenya yang bernama Esther. Selama tinggal bersama Tante Esther, Lely mulai belajar merancang atau membuat model, mengukur, memotong kain, dan menjahit. Tamat SMA, Lely sudah pandai dan terampil melakukan itu semua dan bekerja di butik pakaian milik Tante Esther. Kebutuhan hidupnya terpenuhi dengan pendapatan yang ia dapatkan, apalagi butik Tante Esther semakin hari semakin ramai pelanggan yang datang. Pengarang juga memberikan gambaran bahwa Lely sedang merasakan keresahan atau sakit hati karena suaminya. Pengarang di dalam tahap situation ini juga memperkenalkan tokoh yang bernama Rasmoyo, yakni seorang pria yang setengah baya, berumur sekitar 45-50 tahun, kaya, sopan, tidak sombong, menghargai seorang perempuan, dan memiliki sifat kebapakan. Pertemuannya dengan Lely merupakan kebahagiaan buat Rasmoyo. Rasmoyo merasakan telah menemukan sesuatu yang hilang dalam hidupnya, begitu juga yang dirasakan oleh Lely. Hal tersebut membuat Lely suka dengan kepribadian yang dimiliki Rasmoyo. Hubungan diantara mereka pun dapat terjalin dengan baik commit to user 50

b. Generation Circumstances peristiwa mulai bergerak

Peristiwa mulai bergerak yaitu ketika Lely memutuskan untuk menikah dengan Tanoto. Tanoto merupakan seorang atasan di sebuah pabrik sepatu, dan meski kehidupannya terjamin serta semua keinginan Lely dapat terpenuhi. Namun hal itu tidak lantas membuat Lely untuk memutuskan berhenti dari pekerjaannya begitu saja. Apalagi setelah ia ikut mengerjakan pesanan baju, butik Tante Esther semakin ramai. Lely merasa puas kalau dapat mencari uang sendiri. Lima tahun usia pernikahannya, rumah tangganya mulai terusik. Berawal pada saat Lely membersihkan laci, ia menemukan kwitansi pembayaran kelahiran atas nama Nyonya Tanoto. Mengetahui hal tersebut Lely merasa terkejut dan tidak percaya, sampai kwitansi tersebut dibaca tiga kali. Kemudian Lely menemukan beberapa kwitansi-kwitansi yang lain seperti kwitansi pembayaran pemeriksaan dari awal kehamilan, pemeriksaan rutin, pembelian obat, pembelian popok, pembelian susu, kereta bayi, kasur, bantal, guling dan sebagainya. Lely merasa geram dengan hal tersebut. Pada malam harinya, kwitansi-kwitansi tersebut ditunjukkan pada suaminya. Tanoto pun kaget dengan hal itu, dan berusaha menjawab semua pertanyaan Lely. Tanoto berdalih kalau Partiyem hanya meminjam uang kantor, dan menggunakan nama Nyonya Tanoto agar mudah dalam pembukuannya. Partiyem adalah salah satu pegawai toko, namun terkadang membantu pekerjaan rumah di rumah Lely. Lely masih percaya dengan semua penjelasan yang diberikan Tanoto, dan rumah tangganya kembali tentram. Pada suatu pagi, seorang anak laki-laki commit to user 51 datang mengantarkan surat untuk Tanoto. Namun, Lely yang menerima surat tersebut. Setelah membaca surat tersebut, Lely merasa darahnya mendidih sampai sekujur badannya terasa panas. Surat tersebut dari Partiyem, yang menanyakan uang untuk pembelian susu sudah tiga bulan belum dikirim. Putri, anaknya yang berumur empat bulan sakit dan harus segera diperiksakan. Pada saat Tanoto keluar dari kamar mandi, surat tersebut diberikan oleh Lely. Lely menjauh, sedangkan Tanoto membaca dan mulai gemetar setelah mengetahui isi surat tersebut dari Partiyem. Selesai membaca surat itu, Tanoto langsung mengakui kalau perempuan itu hamil dengannya meskipun sudah memiliki suami. Tanpa permisi dan banyak kata-kata Lely langsung berangkat ke butik. Sampai butik tutup pun, Lely belum juga pulang. Tengah malam ia baru pulang dari butik, sesampainya di rumah, Lely memilih untuk mengunci diri di kamar. Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Lely berangkat ke butik. Selama tiga bulan lebih sikap Lely seperti itu terus. Lely mulai berpikir panjang, ia pun juga memilih mengalah serta berusaha memaafkan kesalahan Tanoto. Mengingat selama berumah tangga, mereka belum di karuniai seorang anak. Kemudian Lely mengambil keputusan untuk merawat anak hasil hubungan suaminya dan Partiyem, dengan syarat hubungan mereka harus diakhiri. Namun, Partiyem bukanlah seorang perempuan yang bodoh. Partiyem tidak mau memberikan anaknya begitu saja, karena anak tersebut dapat digunakan Partiyem untuk menguras harta Tanoto. Dalam beberapa waktu, rumah tangga Lely dan Tanoto commit to user 52 kembali tentram, karena hubungan Tanoto dengan Partiyem sepertinya sudah benar-benar putus.

c. Rising Action keadaan mulai memuncak

Keadaan mulai memuncak yaitu ketika Tante Esther mengajak Lely pergi ke Sala. Pada saat Lely akan berangkat ke Sala, mobil yang digunakan mogok dan terpaksa dibawa ke bengkel terlebih dahulu. Lely memutuskan untuk izin pulang sebentar. Setibanya di rumah, alangkah terkejutnya Lely melihat suaminya dengan Partiyem sedang memadu kasih di bawah meja ruang makan. Lely melotot, ingin berteriak namun tidak bisa keluar dari bibirnya. Lely hanya dapat membalikkan badan dan berlari kembali ke butik. Perilaku suaminya dengan Partiyem terbayang - bayang terus dalam pikiran Lely. Beberapa saat kemudian, mobil selesai diperbaiki. Lely pun berangkat ke Sala bersama Tante Esther. Pulang dari Sala, Lely menginap di tempat Tante Esther selama lima hari. Dari tempat Tante Esther, pikirannya semakin kalut dan tidak tahu harus kemana. Lely pergi dengan naik angkutan jurusan Terminal, di Terminal kebingungannya semakin menjadi. Sampai beberapa jam hanya duduk diam di ruang tunggu. Tidak lama kemudian datanglah seorang laki-laki yang bernama Jarot duduk mendekati Lely, dan berusaha mengajak bicara pada Lely. Namun Lely hanya diam. Lely menutupi mulut karena ingin muntah, memegangi perut yang mual-mual. Kepalanya pusing karena ia kurang tidur. Sejak sore hari belum makan apa-apa, serta lelah. Lely merasa badannya meriang. commit to user 53 Melihat kondisi Lely yang semakin lemah, lelaki itu duduknya semakin merapat. Tiba-tiba Lely pingsan dan dibawa pergi lelaki itu. Saat Lely sadar, ia sudah berada di tempat tidur yang bersih, rapi, serta lelaki itu duduk sambil memegang-megang jidat Lely. Beberapa saat kemudian, seorang perempuan setengah tua masuk ke kamar serta menyebut dirinya Mami. Mami berusaha memanjakan Lely, semua kebutuhannya telah disiapkan di kamar itu. Mami juga berusaha menanyakan tentang permasalahan yang terjadi pada Lely, namun Lely hanya dapat mengeluarkan air mata, bibirnya tidak sanggup untuk berkata. Mengetahui hal tersebut, Mami mulai tampak menenangkan Lely kemudian meninggalkan Lely sendiri. Empat hari sudah Lely tinggal di rumah Mami, seseorang yang tidak pernah ia kenal sama sekali sebelumnya. Sekitar pukul lima sore, Jarot datang bersama temannya. Lely dikenalkan dengan teman Jarot tersebut, ketiganya asyik mengobrol dan pada saat mengobrol itulah Lely dipaksa untuk minum bir sampai badan Lely tidak berdaya. Larut malam, Lely terbangun dari tidurnya. Kepalanya yang pusing bersandar di atas dada seorang laki-laki dan merasa tidak menggunakan pakaian sehelai pun. Lely bergegas ke kamar mandi, selesai membersihkan badannya ia keluar. Betapa terkejutnya saat Lely menghidupkan lampu di kamarnya, Lely berteriak sambil menutup bibirnya. Lely tidak menyangka, ternyata lelaki itu tidak lain teman Jarot yang baru dikenalnya sore tadi. Dari sini Lely mulai tersadar, dirinya merasa seperti ikan yang masuk dalam jaring dan tidak akan bisa commit to user 54 lepas dari situ. Sekarang Lely mengerti kalau perempuan yang dipanggil Mami itu merupakan germomucikari, sedangkan Jarot adalah yang bertugas mencari mangsamencari seorang perempuan untuk dijadikan PSK. Genap satu bulan, Lely dipindah ke Wisma Dahlia milik Mami. Lely mulai terbiasa dengan pekerjaannya. Wisma Dahlia merupakan tempat untuk perempuan - perempuan nakal pelacur PSK dengan harga yang relatif tinggi untuk sekali pakai, kebanyakan pelanggan yang datang ke Wisma ini yakni lelaki hidung belang berkantong tebal saja. Seperti malam-malam sebelumnya, Lely menunggu pelanggannya. Saat berdiri di ujung gang, Lely melihat seorang lelaki yang kemudian lelaki itu menyewa dirinya. Lelaki itu bernama Rasmoyo, usinya menginjak kepala lima namun penampilannya masih seperti anak muda. Perasaan Lely merasa berbeda saat melayani Rasmoyo dengan tamunya lain, yang sering menggunakan jasanya. Lely yang merasa biasa saat melayani tamunya, tetapi saat menghadapi Rasmoyo, ia merasa gugup dan canggung. Semenjak perkenalannya dengan Rasmoyo, Lely seperti merasakan jatuh cinta kembali. Lely sadar dalam pekerjaannya harus mengubur dalam-dalam perasaan itu, namun Lely tidak dapat menolak perasaannya saat mengenal Rasmoyo.

d. Climax keadaan mencapai klimaks

Pengarang menggambarkan keadaan yang mencapai klimaks yaitu ketika pada suatu hari secara tiba-tiba Lely memutuskan untuk pindah dan berhenti dari pekerjaannya. Semenjak mengenal Rasmoyo, Lely merasa ingin terus dapat commit to user 55 menjalin hubungan dengannya. Lely juga terus berpikir, untuk dapat menjalin hubungan dengan Rasmoyo, Lely merasa tidak mungkin dengan keadaan yang seperti ini. Hal itu yang membuat Lely mengambil keputusan pindah dari Wisma tersebut, dan Lely juga ingin memperbaiki dirinya dengan cara meninggalkan pekerjaannya. Tanpa sepengetahuan Mami, Lely pergi dari Wisma Dahlia. Lely hanya berpamitan dengan salah satu teman dekatnya di Wisma itu,yang bernama Ermi. Lely pergi dengan alasan orang tuanya di kampung sedang sakit, dan ia harus menunggu. Lely memutuskan mengontrak di sebuah kampung, di kontrakannya itu Lely membuka warung kelontong dan menjual beberapa baju hasil jahitannya sendiri. Namun untuk menjadi orang baik tidaklah mudah, begitu juga dengan Lely. Lely harus terusik tinggal di kontrakannya, karena salah seorang warga mengetahui pekerjaan Lely sebelumnya. Dengan kesabaran dan ketekadan Lely, Lely dapat membuktikan dirinya benar-benar berubah. Hubungan Lely dengan Rasmoyo masih terus berjalan baik. Dengan sikap kebapakan yang dimiliki Rasmoyo, telah dapat membuat Lely jatuh cinta padanya. Rasmoyo juga yang telah menjadi alasan kuat Lely untuk bangkit dari lembah hitam. Lely berharap suatu saat nanti dapat bersanding dengan Rasmoyo. Namun hal tersebut tidaklah sebanding dengan perasaan Rasmoyo pada Lely. Rasmoyo hanya menganggap Lely sebagai anak, Rasmoyo sadar usianya sudah tidak muda lagi dan Rasmoyo tidak terbesit niat untuk menikahi Lely yang usianya jauh lebih muda. Rasmoyo yang hanya menganggap Lely sebagai commit to user 56 anaknya, memiliki niat untuk menjodohkan Lely dengan anak angkatnya, yakni Nugraha. Lely yang mengetahui hal itu sedikit kecewa, karena Lely ingin merubah hidupnya agar dapat bersama Rasmoyo. Tetapi justru Rasmoyo akan menjodohkan dirinya dengan Nugraha. Lely tidak dapat melaksanakan keinginan Rasmoyo tersebut, ia berprinsip apabila tidak dapat menikah dengan Rasmoyo lebih baik menjanda seumur hidupnya. Begitu juga dengan Nugraha, ia tidak dapat mewujudkan keinginan orang tua angkatnya itu. Nugraha menolak bukan karena ia sudah mengetahui masa lalu Lely, tetapi Nugraha menganggap Lely lebih pantas untuk menjadi ibu buat dirinya.

e. Denounment pengarang memberikan penyelesaian dari semua cerita

Akhir cerita pengarang memberikan penyelesaian masalah dari cerita yang telah ditampilkan, bahwa pada akhirnya Lely tidak menikah dengan Nugraha dan tidak menikah pula dengan Rasmoyo. Pada dasarnya Rasmoyo maupun Nugraha sangat ingin memiliki Lely, namun karena beberapa alasan, mereka jadi urung untuk menikahi Lely. Rasmoyo dari awal bertemu dan berkenalan dengan Lely, sebenarnya sudah menaruh hati pada perempuan itu. Keputusan Rasmoyo untuk tidak memiliki Lely dikarenakan, faktor usia Rasmoyo sudah menginjak kepala lima. Rasmoyo berpikir mungkin lima atau sepuluh tahun yang akan datang, dirinya sudah tidak bisa apa-apa lagi. Oleh karena itu, Rasmoyo hanya dapat menganggap Lely sebagai anaknya saja. Hal tersebut yang membuat Rasmoyo mengambil keputusan untuk menjodohkan Lely commit to user 57 dengan anak angkatnya, yakni Nugraha. Ternyata tidak jauh dari alasan Rasmoyo, Nugraha pun sebenarnya menaruh hatinya pada Lely. Lely pada dasarnya perempuan yang cantik, putih, manis, baik dan nyaris sempurna itu selalu saja membayangi pikiran Nugraha. Namun Nugraha tidak begitu saja setuju dengan keputusan Rasmoyo. Nugraha berpikir, apabila menikah dengan Lely kemudian pada suatu hari ada seseorang yang mengetahui masa lalu Lely, Nugraha akan dikucilkan, diejek, dicerca dan sebagainya. Hal itu yang membuat Nugraha mengurungkan keinginannya untuk memiliki Lely. Akan tetapi Nugraha tidak mau menyakiti hati Lely dengan alasannya tersebut. Nugraha hanya mengatakan kalau Lely lebih pantas untuk menjadi ibunya.

3. Penokohan

a. Lely Lely merupakan tokoh utama dalam cerita bersambung Mecaki Lurung kang Ilang. Lely yang bernama lengkap Lely Meylana merupakan seorang perempuan yang sejak kelas dua SMP tinggal dan diasuh oleh Tantenya, yang bernama Tante Esther. Tante Esther adalah adik kandung dari almarhum ibu dari Lely sendiri. Karena orang tua Lely telah meninggal, sedang Lely hanya tinggal dengan kakak tirinya, yang bernama Hertoto. Namun Tante Esther tidak terlalu percaya, oleh karena itu dari pada terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Tante Esther lebih memilih mengajak dan merawat Lely di rumahnya. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut : commit to user 58 Wiwit kelas loro SMP. Lely iku ndhisik diupakara Tante Esther, jalaran mamine nututi papine sing wis jenat watara patang taun sadurunge. Jejeng jangkepe Lely iku Lely Meylana. Lan Tante Esther kuwi adhine mamine sing nduweni butik gedhe ing tengah kutha. seri 8 : 4 Sekawit nunggal omah karo Hertoto sedulure lanang , nanging seje papi. Tante Esther samara yen nganti ana kedadeyan sing ora nggenah, mula banjur diboyong. seri 8 : 5 Terjemahan: Sejak kelas dua SMP. Lely itu dulu diasuh Tante Esther, karena maminya mengikuti papinya yang sudah meninggal sekitar empat tahun sebelumnya. Nama lengkapnya Lely itu Lely Meylana. Dan Tante Esther itu adik maminya yang punya butik besar di tengah kota. Sejak satu rumah dengan Hertoto saudaranya laki-laki, tetapi beda papi. Tante Esther takut kalau ada kejadian yang tidak pasti, kemudian langsung diajak. Lely adalah sosok pekerja keras, hal tersebut terlihat setelah menikah dengan Tanoto. Tanoto merupakan seorang atasan di sebuah pabrik sepatu. Tanoto mampu memenuhi semua kebutuhan serta keinginan Lely, namun Lely lebih memilih untuk tetap bekerja di butik Tante Esther. Lely lebih merasa puas apabila dapat mencari uang sendiri. Butik Tante Esther pun semakin hari semakin ramai, setelah Lely juga ikut mengerjakan pesanan yang ada. Terlihat dalam kutipan berikut : Mergawe ngancik telung taun, banjur omah-omah karo Tanoto, juragan pabrik sepatu. Lan sanadyan urip kepenak, samubarang dicukupi, Lely uga durung gelem ngeculake gaweyane. Apameneh sawise deweke melu nggarap pesenan, butike Tante Esther saya rame. Lely rumangsa marem yen bisa golek dhuwit dhewe. Seri 8 : 7 Terjemahan: Setelah bekerja tiga tahun, kemudian berumah tangga dengan Tanoto, atasan pabrik sepatu. Dan meski hidupnya mapan, semua dicukupi. Lely masih belum melepaskan pekerjaannya. Apalagi setelah dia ikut mengerjakan commit to user 59 pesanan, butik Tante Esther semakin ramai. Lely merasa puas kalau dapat mencari uang sendiri. Dalam cerbung Mecaki Lurung kang Ilang. Pengarang menggambarkan sosok Lely merupakan perempuan yang hampir sempurna. Lely digambarkan sebagai perempuan yang cantik, seksi, kulitnya kuning bersih, rendah hati, dekat dengan teman, berbakti pada suami, rajin bekerja. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut : Yen dipikir, apa ta kurange Lely kuwi ? Ayu, lencir, kuning resik. Andhap asor, kumraket karo kanca. Bekti nyang bojo, sregep nyambut gawe. seri 10 : 6 Terjemahan : Kalau dipikir, apa sih kekurangan Lely itu? Cantik, seksi, kuning bersih. Rendah hati, dekat dengan teman, Berbakti pada suami, rajin bekerja. b. Rasmoyo Rasmoyo, sering dipanggil Ebes karena dia memiliki sifat kebapakan. Meskipun usianya sudah tidak muda lagi, namun masih terlihat gagah. Hal tersebut yang terkadang membuat wanita jatuh hati padanya. Selain itu, Rasmoyo orangnya sangat bersih serta dalam berpakaian selalu sesuai dengan usia, postur tubuh, maupun wajahnya. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut : Diundang Bes, sing ngemu karep ebes utawa bapak, jalaran Rasmoyo iku pancen wis klebu tuwa. Umure wis nyandhak endhas lima, nanging isih katon bregas. Sigrak. Isih kuwawa gawe kepencute Kenya.. Apamaneh wonge resikan. Sandhang penganggone sarwa mantesi, selaras karo umur, pawakan, uga rerupane. Seri 1 : 37 commit to user 60 Terjemahan : Dipanggil Bes, maksudnya Ebes atau bapak., karena Rasmoyo itu memang sudah termasuk tua. Usianya sudah menginjak kepala lima, tetapi masih terlihat gagah. Menarik, masih membuat jatuh hati perempuan. Apalagi orangnya bersih, Pakaiannya selalu pantas, sesuai dengan usia, postur tubuh, dan wajahnya. Sebelum menjalani kehidupannya sekarang ini, Rasmoyo sudah pernah menikah dengan Naning. Akan tetapi, rumah tangga mereka tidak dapat bertahan lama karena Rasmoyo mengetahui kalau Naning berselingkuh dengan Sularman. Rasmoyo benar-benar tidak menyangka Sularman merusak rumah tangganya. Sularman tidak lain adalah teman Rasmoyo dan Naning, ketiganya sering jalan bersama. Setelah mengetahui istrinya berselingkuh dengan Sularman, meskipun hatinya sangat hancur dan sakit, namun Rasmoyo cenderung mengalah. Rasmoyo paham dengan pilihan Naning. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut : Keparat kowe Larman. Mentala ngrusak pager-ayune kanca, Batine Rasmoyo getem-getem. Nanging yen Naning ora nimbangi, mesthine ora bakal ngambra-ambra. Ya wis, yen pancen dikarepake, aku sing ngalah, batine maneh. Lungguh sumendhe ing kursi, sikil loro diselonjorake ing meja, pikirane sing blayangan, kekarepane sing ngangah-angah mbaka sethitik diarih-arih. Seri 18 : 10 Terjemahan : Keparat kamu Larman. Tega merusak rumah tangga teman. Hatinya Rasmoyo geram. Tetapi kalau Naning tidak menanggapi, tidak akan kemana-mana. Ya sudah, kalau memang keinginannya, saya yang mengalah, hatinya lagi. Duduk bersandar di kursi, kedua kaki diluruskan ke meja, pikirannya yang kacau, keinginan yang menggebu-gebu sedikit diredam. commit to user 61 c. Nugraha Pengarang menggambarkan Nugraha seorang pemuda yang berumur kurang lebih 20 - 25 tahun. Nugraha merupakan anak kandung Mak Tumbri yang diangkat sebagai anak oleh Rasmoyo. Mak Tumbri tidak lain adalah pembantu di rumah Rasmoyo. Nugraha seorang pemuda yang sangat bertanggung jawab pada pekerjaannya. Nugraha juga anak yang berbakti pada Rasmoyo. Meski Rasmoyo orang tua angkat baginya, namun Nugraha sadar tanpa Rasmoyo, kehidupannya tidak mapan seperti sekarang. Ibunya hanya sebagai buruh cuci, oleh sebab itu Nugraha sangat menghormati Rasmoyo. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut : Minangka pimpinane sawijining biro, Nugraha ora mung bisa prentah, ning yen mbeneri repot uga ora sungkan-sungkan melu nandangi. Patang wulan pisan gawe plapuran mlebu-metune dhuwit, jangkep sakwitansine pisan, nadyan tanpa perntahe Rasmoyo sing wis masrahake elek-apike biro kuwi marang Nugraha. Tumrap Nugraha p;apuran kuwi mujudake kuwajiban. Uga minangka tanggung jawab, lan tandha bektine marang wong sing ngentas uripe. Tanpa Rasmoyo mokal dheweke bias urip mapan. Maune wong tuwane wadon rak mung ngejibake uripe saka buruh umbah-umbah. Seri 17 : 2 Terjemahan : Meskipun pimpinan salah satu biro, Nugraha tidak hanya dapat memerintah, tetapi kalau kebetulan repot juga tidak sungkan-sungkan ikut mengerjakan. Empat bulan sekali membuat laporan keluar-masuknya uang, lengkap dengan kwitansinya juga., meski tanpa perintah Rasmoyo yang sudah memasrahkan jelek-bagusnya biro itu pada Nugraha. Bentuk Nugraha laporan itu wujud kewajiban, dan tanda baktinya pada orang yang mengangkat hidupnya. Tanpa Rasmoyo tidak mungkin dia dapat hidup mapan. Awalnya ibunya hanya menggantungkan hidupnya sebagai buruh cuci. Nugraha memang anak yang bertanggung jawab dan patuh pada orang tuanya, namun dalam urusan percintaan tidak begitu mulus. Hubungannya dengan commit to user 62 Tantri harus berakhir, setelah Tantri mengetahui cerita yang sebenarnya. Mak Tumbri bercerita pada Tantri, kalau Nugraha merupakan anak kandungnya dan bukan anak kandung Rasmoyo, melainkan sekedar anak angkat. Mengetahui hal tersebut, sikap Tantri mulai berubah dari sebelumnya. Apabila Nugraha datang ke rumah Tantri, Tantri tidak mau bertemu dan justru sembunyi. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut : Nugraha nyoba njlentrehake. Banjur crita yen sawise ngreti menawa Nugraha kuwi sejatine dudu anake Rasmoyo tenan, Tantri banjur ngendhani. Nalika Nugraha apel, Tantri ndelik, sing nemoni wong tuwane wadon. Nugraha didhedhes sapa sejatine dheweke kuwi lan apa hubungane karo Rasmoyo. Nugraha blaka yen mung kongkon-kongkonane Rasmoyo, lan wong tuwane iku mung warandha, buruh umbah-umbah. Seri 19 : 44 Terjemahan : Nugraha mencoba menjelaskan. Kemudian bercerita kalau setelah mengetahui sebenarnya Nugraha itu sebenarnya bukan anak kandung Rasmoyo, Tantri langsung menghindar. Ketia Nugraha apel, Tantri sembunyi, yang menemui ibunya. Nugraha dipaksa siapa sebenarnya dirinya dan apa hubungannya dengan Rasmoyo. Nugraha berbohong kalau hanya pesuruhnya Rasmoyo, dan orang tuanya hanya pembantu, buruh cuci. d. Tanoto Tanoto merupakan seorang lelaki yang mapan, dia menjabat sebagai atasan di sebuah pabrik sepatu. Tanoto menikah dengan Lely, perempuan yang mandiri dan pekerja keras. Sebagai seorang suami, Tanoto mampu mencukupi semua kebutuhan istrinya, namun Lely enggan meninggalkan pekerjaannya. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut : Mergawe ngancik telung taun, banjur omah-omah karo Tanoto, juragan pabrik sepatu. Lan sanadyan samubarang dicukupi, Lely uga durung gelem commit to user 63 ngeculake gaweyane. Apameneh sawise dheweke melu garap pesenan, butike Tante Esther saya rame. Lely rumangsa marem yen bisa golek dhuwit dhewe. Seri 8 : 7 Terjemahan : Bekerja menginjak tahun ketiga, kemudian menikah dengan Tanoto, atasan pabrik sepatu. Dan meskipun semua tercukupi, Lely tidak mau meninggalkan pekerjaannya. Apalagi setelah dirinya ikut mengerjakan pesanan, butik Tante Esther semakin ramai. Lely merasa puas kalau bisa mencari uang sendiri. Tanoto, memang lelaki yang sangat pandai menutupi perselingkuhannya dengan Partiyem. Perselingkuhannya dengan Partiyem hingga menghasilkan seorang anak. Sampai pada suatu hari, Lely menemukan beberapa kwitansi- kwitansi, antara lain kwitansi pembayaran melahirkan, pembelian susu, pemeriksaan dari awal kehamilan, dan lain-lain atas nama Nyonya Tanoto. Lely yang merasa terkejut dengan hal itu, berusaha menanyakan pada suaminya. Tanoto memang pandai berdalih, meski terlihat kaget, namun Tanoto memberikan jawaban yang ringan. Dirinya berdalih, Partiyem hanya sekedar meminjam uang kantor,sedang semua kwitansi-kwitansi tersebut menggunakan atas nama Nyonya Tanoto, agar lebih mudah dalam pembukuannya. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut : Wiwitane ing sawijining esuk, nalika dheweke lagi resik-resik laci kok nemu kwitansi minangka pembayaran babaran Nyonya Tanoto. Lely mendelik, kwitansi diwaca maneh. Nganti kaping telu. Banjur nemu kwitansi liyane, minangka pembayaran pepriksan wiwit ngandhut, pepriksan rutin, tukon obat, tukon popok, tukon susu, kreta kanggo bayi, kasur, bantal, grita. Seri 8 : 8 Lely banjur dheprok ing njobin. Mripate pendirangan. Banjur getem-getem. Wengine nalika kwitansi-kwitansi iku diulungakesing lanang, wonge pancen ketok kaget. “ O, kuwi ta?” ning wangsulane ya mung kaya ngono kuwi, kaya wong ora duwe dosa. commit to user 64 Krungu wangsulan entheng, sing sajak nyepelekake iku, Lely saya muntap. Raine bojone arep dikrawusi. “ Alon ta. Aja grusa-grusu dhisik,” aloke sing lanang nyoba ngarih-arih. Lely menteleng. Ambegane mengkasmengkis. Dhadhane munggah-mudhun. “ Kuwi ngono Partiyem ngebon dhuwit…..” “ Kok nganggo jeneng Nyonya Tanoto, ketemu pirang perkara?” “ Iku mung ben gampang pembukuane.” “ Ben gampang pembukuane Saben wulan, bayare Partiyem wis dipotong?” Karo sumingkir, Lely isih prengat-prengut. Partiyem kuwi salah sijine pegawene. Kejaba pegawe took, kala-kalauga sok ngrewangi gawean ngomah. Lankanggo sauntara wektu. Rumah tanggane Lely bali tentrem. Dheweke isih percaya karo omongane sing lanang. Seri 8 : 9 Terjemahan : Berawal dari suatu pagi, ketika dirinya sedang membersihkan laci menemukan kwitansi untuk pembayaran melahirkan Nyonya Tanoto. Lely terkejut. Kwitansi dibaca lagi. Sampai tiga kali. Kemudian menemukan kwitansi lainnya, untuk pembayaran pemeriksaan awal kehamilan, pemeriksaan rutin, pembelian obat, pembelian popok, pembelian susu, kereta untuk bayi, kasur, bantal, grita. Lely langsung duduk di lantai. Matanya melotot. Kemudian ,arah-marah. Malamnya ketika kwitansi-kwitansi itu diserahkan suaminya, orangnya memang kelihatan terkejut. “ O. itu ya?” tetapi jawabannya hanya seperti itu, seperti orang tidak punya dosa. Mendengar jawaban ringan, yang kelihatannya tidak peduli itu, Lely semakin emosi. Wajah suaminya mau dicakar. “ Pelan dong, jangan terburu-buru dulu,” kata suaminya sambil menenangkan. Lely melotot. Nafasnya tersengal-sengal. Dadanya naik turun. “ Itu sebenarnya Partiyem pinjam uang…” “ Kenapa memakai nama Nyonya Tanoto, bertemu berapa perkara?” “ Itu hanya biar mudah pembukuannya.” “ Biar mudah pembukuannya Setiap bulan, gaji Partiyen sudah dipotong?” Sambil menyingkir, Lely masih cemberut. Partiyem itu salah satu pegawainya. Hanya pegawai took, kadang-kadang membantu pekerjaan rumah. Dan untuk sementara waktu, rumah tangga Lely kembali tentram. Dirinya masih percaya saja dengan kata-kata suaminya commit to user 65 e. Partiyem Partiyem adalah seorang pegawai toko tempat Tanoto bekerja, namun terkadang membantu pekerjaan rumah di rumah Tanoto. Partiyem adalah sosok perempuan yang nekad dan berani, terbukti bahwa dirinya berani menjadi selingkuhan Tanoto yang sudah beristri, padahal Partiyem juga telah memiliki suami. Selain itu, Partiyem juga berani mengirim surat untuk Tanoto, yang berisi mengenai uang untuk pembelian susu belum dikirim selama tiga bulan serta mengabarkan kondisi anaknya sedang sakit dan harus segera diperiksakan. Sementara yang menerima surat tersebut yakni Lely, Lely sangat terkejut membaca isi surat itu. Setelah mengetahui hal tersebut, Lely berusaha mendesak Tanoto untuk mengaku. Tanoto pun akhirnya mengakui kalau dirinya telah berselingkuh dengan Partiyem, dan Putri adalah anak hasil hubungan gelap keduanya. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut : Ning ing sawijining esuk, mbeneri bojone lagi adus, ana bocah lanang teka numpak sepedhah, ngeterake layang. Sing nampani Lely dhewe. Sawise maca layang iku, Lely mendelik. Getih rasane umob nganti awake sakojur panas kemranyas. Layang iku saka Partiyem, takon dhuwit tukon susu sing wis telung wulan ora dikirim. Putri anake sing lagi umur patang wulan lagi kudu lara lan arep digawa menyang Puskesmas. Yen bisa dikon ngancani. Seri 8 : 11 Lely sumingkir ngedoh. Lan wong lanang iku gemeter sawise ngreti yen sing kirim laying kuwi Partiyem. Wusana dheweke ngakoni yen wong wadon iku wis mbobot karo dheweke, nadyan uga wis duwe bojo. Seri 8 : 14 Terjemahan : Namun pada suatu pagi, kebetulan suaminya sedang mandi, ada anak laki-laki datang naik sepeda, mengantarkan surat. Yang menerima Lely sendiri. Setelah membaca surat itu, Lely terkejut. Darah terasa mendidih samapai seluruh tubuh panas mengangah. Surat itu dari Partiyem, menanyakan uang pembelian commit to user 66 susu yang sudah tiga bulan tidak dikirim. Putri anaknya yang baru berumur empat bulan sedang sakit dan akan dibawa ke Puskesmas. Kalau bisa disuruh menemani. Lely menyingkir jauh. Dan lelaki itu gemetar setelah mengetahui kalau yang mengirim surat itu Partiyem. Kemudian dirinya mengakui kalau perempuan itu sudah hamil dengan dirinya, meskipun sudah memiliki suami. Partiyem dalam cerita ini, dapat dikatakan sebagai perempuan yang licik. Sebab, setelah Lely mengetahui semuanya, Lely berusaha tetap memaafkan kesalahan suaminya dan menentramkan rumah tangganya lagi dengan Tanoto. Lely menerima serta akan mengasuh anak suaminya bersama Partiyem, dengan syarat Tanoto harus benar-benar memutuskan hubungannya dengan Partiyem. Partiyem yang licik dan pintar tidak mau menyerahkan anaknya begitu saja, karena anak tersebut yang digunakan Partiyem sebagai alat mengeruk uang Tanoto. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut : Ngono iku nganti telung wulan luwih. Tante Esther sing ngertine Lely iku wong sing sregep nyambutgawe, ora ngreti apa sing sejatine dumadi. Sawise rembugan lan sing lanang ngakoni kaluputane, Lely rada lilih. Ngelingi yen anggone omah-omah ya durung duwe momongan, malah terus ngalah, saguh momong anake, ning srawunge sing lanang karo Partiyem kudu dipungkasi. Seri 8 : 16 Ning Partiyem iku ya dudu wong bodho, ora gelem dheke masrahake bayine, wong iku kena kanggo gaman ngeruk dhuwit. Dikaya ngapa, kanggo sawatar wulan rumah tanggane Lely saka njaba katone isih tentrem, jalaran sesambunge sing lanang karo Partiyem kaya-kaya pancen wis cuthel tenan kae. Seri 8 : 17 Terjemahan : Seperti itu sampai tiga bulan lebih. Tante Esther yang tahunya Lely itu orang yang rajin bekerja, tidak tahu apa yang terjadi. Setelah berdiskusi dan suaminya mengakui kesalahannya, Lely agak luluh. Mengingat dalam berumah tangga juga belum diberi momongan, justru terus mengalah, sanggup mengasuh anaknya, tapi hubungan suaminya dengan Partiyem harus diakhiri. commit to user 67 Tetapi Partiyem itu bukan perempuan bodoh, tidak mau dirinya menyerahkan bayinya, karena itu bisa dijadikan alat menguras uang. Dibuat seperti apapun, untuk sementara waktu rumah tangga Lely dari luar terlihat masih tentram, karena hubungan suaminya dengan Partiyem sepertinya sudah benar-benar putus. f. Tante Esther Tante Esther yakni Tantenya Lely, yang memiliki sebuah butik besar di tengah kota serta dirinya juga mengasuh Lely sejak Lely SMP. Tante Esther pada dasarnya baik dan peduli, buktinya Tante Esther lebih memilih memboyong Lely untuk tinggal bersama, dari pada Lely harus tinggal satu rumah dengan Hertoto, saudaranya tirinya. Tante Esther merupakan adik dari Ibunya Lely, Tante Esther tidak mau sampai terjadi apa-apa dengan Lely. Oleh karena itu, semenjak Ibunya pergi, Lely diasuh dan dirawat Tante Esther. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut : Wiwit kelas loro SMP. Lely iku ndhisik diupakara Tante Esther, jalaran mamine tututi papine sing wis jenat watara patang taun sadurunge. Jeneng jangkepe Lely iku Lely Meylana. Lan Tante Esther kuwi adhine mamine sing nduweni butik gedhe ing tengah kutha. Seri 8 : 4 Sakawit nunggal omah karo Hertoto sedulure lanang, nanging seje papi. Tante Esther samara yen nganti ana kedadeyan sing ora nggenah, mula banjur diboyong. Sawise manggon karo Tante Esther, Lely diajari ngrancang lan gawe modhel, ngukur, motong, njait,. Nganti tekan milih kain sing cocog karo pakulitan lan dedeg piyadege wong sing pesen uga diwulangake. Tamat SMA Lely wis wasis, wis kena diarani sawijining modiste, wis bisa diculake dhewe yen mbeneri garapan akeh. Seri 8 : 5 Terjemahan : Sejak kelas dua SMP. Lely itu diasuh Tante Esther, karena Ibunya mengikuti Ayahnya yang sudah meninggal sekitar empat tahun sebelumnya. Nama lengkapnya Lely itu Lely Meylana. Dan Tante Esther itu adik Ibunya yang memiliki butuk besar di tengah kota. commit to user 68 Semenjak tinggal satu rumah dengan Hertoto saudaranya laki-laki, tetapi beda ayah. Tante Esther takut kalau nanti terjadi sesuatu yang tidak benar, makanya langsung diajak. Setelah tinggal dengan Tante Esther, Lely diajarkan merancang dan membuat model, mengukur, memotong, menjahit. Sampai memilih kain yang cocok dengan kulit dan tingginya orang yang memesan juga diajarkan. Tamat SMA Lely sudah fasih, sudah bisa disebut salah satunya perancang busana, sudah dapat dilepaskan sendiri apabila ada pekerjaan banyak. g. Mami Nama Mami dalam cerbung ini, merupakan seorang germo atau mucikari. Para pelacur-pelacur yang menjadi anak buahnya sering memanggil dirinya dengan sebutan Mami. Umurnya sudah setengah baya, dia sangat perhatian serta memanjakan perempuan-perempuan yang akan dijadikan anak buahnya. Sama seperti awal Lely masuk dalam perangkapnya, Lely sangat dimanjakan olehnya. Semua kebutuhan serta keperluan Lely disipapkan di kamar Lely. Akan tetapi kebaikannya itu tidak tulus, melainkan ada maksud dibalik itu. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut : Lawang kamar menga. Ana wong wadon setengah tuwa mlebu nyangking piring lan gelas. Lely sing dhasar luwe, ora suwala nalika didulang lan diulungi wedang susu. Seri 8 : 37 “Mbak ngaso wae. Yen butuh apa-apa matur Mami,” wong iku ninggal weling, sawise ngemuli Lely, banjur jumangkah metu. Mami terus ngancani. Nyawang tanpa kedhep-kedhep, jroning batine ngakoni yen Lely iku pancen ayu. Seri 8 : 38 Terjemahan : Pintu kamar membuka. Ada perempuan setengah baya masuk membawa piring dan gelas. Lely yang memang lapar, tidak menolak ketika disuapi serta diberi susu. “Mbak istirahat saja. Kalau butuh apa-apa bilang Mami,” orang itu meninggalkan pesan, setelah menyelimuti Lely, kemudian berjalan keluar. commit to user 69 Mami terus menemani Lely. Melihat tanpa berkedip, dalam hatinya mengatakan kalau Lely memang benar-benar cantik. h. Jarod Jarot adalah lelaki yang telah menjerumuskan Lely dalam kehidupan yang gelap. Jarot bertugas untuk mencari perempuan-perempuan yang akan dijadikan mangsa olehnya. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut : Lely lagi sadhar yen dheweke kuwi pancen wis dadi iwak kecemplung ing wuwu, sing wis ora bakal bisa uwal maneh. Uga banjur ngerti yen Mami kuwi pancen germo, Jarot iku tukang golek mangsa. Seri 9 : 9 Terjemahan : Lely baru menyadari kalau dirinya itu memang sudah menjadi ikan masuk dalam jaring, yang sudah tidak bisa lepas lagi. Kemudian langsung mengerti kalau Mami itu memang germo, Jarot itu yang mencari mangsa. i. Ermi Perempuan ini merupakan teman dekat Lely saat berada di Wisma. Meskipun dalam pekerjaannya, dirinya harus membuang jauh-jauh perasaan cinta pada laki-laki, namun Ermi tidak sanggup menahan perasaan sayangnya pada Dodit. Ermi sadar, Dodit sudah memiliki anak dan istri. Namun Ermi cukup bahagia dapat melayani Dodit, sebab Dodit sudah menjadi pelanggan tetapnya. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut : “Mas Dodit wis duwe anak , duwe bojo,” sumambunge Ermi entheng. Lely saya rumangsa kaya diontang- antingake. “Mula, aku banjur meper atiku dhewe. Waton dheke isih gelem mrene ra ketang seminggu rong minggu pisan, pa sesasi pisan, aku wis seneng. Saora-orane isih ana sing takarep-arep.. ” Seri 7 :30 commit to user 70 Terjemahan : “ Mas Dodit sudah punya anak, punya istri,” kata Ermi ringan. Lely semakin merasa digoyang- goyangkan. “ Makanya, aku menentramkan hatiku sendiri. Meski dia masih mau kesini, meski satu minggu dua minggu sekali, apa satu bulan sekali, aku sudah senang. Setidak-tidaknya masih ada yang diharapkan. Ketika Lely belum tinggal di Wisma Dahlia, Ermi tertipu pada anak muda yang mengaku tentara. Ermi jatuh cinta pada pemuda yang mengaku tentara dan baru saja menyelesaikan pendidikannya. Ermi percaya semua perkataan pemuda tersebut, sebab postur tubuhnya sesuai, rambut cepak, dan wajahnya tidak mengecewakan. Satu minggu sekali datang, kadang-kadang menginap sampai dua hari. Urusan makan, rokok, minum, dan sebagainya ditanggung Ermi. Namun, satu per satu pelanggan Ermi lepas begitu saja, hal itu membuat Ermi tidak mendapat penghasilan dan hutang dimana-mana. Suatu hari dengan sengaja, salah satu pelanggan Ermi mengetahui siapa sebenarnya pemuda itu. Karena merasa kasihan, Ermi pun dipaksa untuk ikut membuktikannya. Pada saat pemuda itu keluar rumah, secara diam-diam Ermi datang ke rumahnya. Ternyata pemuda itu anak seorang janda penjual nasi pecel, pemuda itu bernama Kamit, tidak bekerja apalagi menjadi tentara. Tiap harinya hanya mencari ikan dan menangkap burung. Mengetahui hal tersebut, Ermi sangat terkejut. Kemudian pada hari-hari berikutnya saat Kamit datang, Ermi memilih mengunci kamarnya. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut : Nalika semana Lely durung paja-paja manggon Wisma Dahlia. Nanging sruwing-sruwing uga krungu critane. Ermi lagi gandrunggandrung kapirangu marang nom-noman sing ngakune tentara sing mentas lulus saka pendidikan. Jare lagi diijini omah-omah yen wis nglakoni dhines rong taun. Pawakane commit to user 71 pancen sembada lan akeh sing ngandel yen tentara, wong rambute cepak, ajeg kepara gundhul. Rupane iya ora nguciwani. Seri 7 : 32 Seminggu sepisan teka, kakala-kala malah nginep nganti rong wengi. Perkara mangan, udut,, ngebir dadi tanggung jawabe Ermi. Yen mung butuh diladeni wae, sak mareme. Yen mulih mesthi disangoni. Ning ya kuwi tamu-tamune Ermi sing liya terus padha ucul mbaka siji.Rejekine Ermi iya terus wiwit asat, utange nlecek. Seri 7 : 33 Ing antarane tamu-tamune Ermi terus ana sing sujana. Uga ana sing rumangsa welas marang Ermi. Ing sawijiningesuk nalika nom-noman kuwi mulih sawise nginep telung wengi, kanthi dhedhemitan dikiting, nganti weuh panggonane. Sorene kanthi rada dipeksa Ermi dijak mbuktekake dhewe. Seri 7 : 34 Tekan panggonane, mbeneri nom-noman kuwi pas metu saka ngomah. Bareng Ermi meneg-meneng mara, omah kuwi jebule omahe randha bakul sega pecel, sing banjur crita nom-noman sing mentas wae lunga saka ngomah kuwi mau anake lanang, jenenge Kamit. Ora cekel gawe, apa maneh kok dadi tentara, wong saben dinane rina wengi iku mung konthang-kanthung mincing utawa njiret manuk. Bareng nyumurupi kasunyatan sing njomplang kuwi, Ermi presasat semaput ngenggon. Lan nalika Kamit teka telung ndhina candhake, lawang kamare dikancing saka njero. Seri 7 : 35 Terjemahan : Ketika dulu Lely belum tinggal di Wisma Dahlia. Tetapi samara-samar mendengar ceritanya. Ermi sedang jatuh cinta pada anak muda yang mengaku tentara yang baru lulus dari pendidikan. Katanya baru diijinkan menikah kalau sudah berdinas selama dua tahun. Postur tubuhnya sesuai dan banyak yang percaya kalau tentara, rambutnya cepak, selalu terlihat gundhul. Wajahnya juga tidak mengecewakan. Satu minggu sekali datang, kadang-kadang menginap sampai dua hari. Urusan makan, merokok, minum bir menjadi tanggung jawab Ermi. Kalau hanya butuh dilayani saja, sepuasnya. Klau pulang pasti diberi saku. Tetapi tamu- tamunya Ermi yang lain lepas satu per satu. Rejeki Ermi mulai habis, hutangnya dimana-mana. Diantara tamu-tamunya Ermi kemudian ada yang kecewa. Juga ada yang nerasa kasihan pada Ermi. Pada suatu pagi ketika pemuda itu pulang setelah menginap tiga hari, dengan hati-hati diikuti, sampai mengetahui rumahnya. Sore harinya dengan sedikit dipaksa Ermi diajak untuk membuktikannya sendiri. Sampai rumahnya, Kebetulan pemuda itu keluar dari rumah. Kemudian Ermi diam-diam datang, rumah itu ternyata rumah janda penjual nasi pecel, yang kemudian cerita pemuda yang baru saja pergi dari rumah itu anaknya lelaki, namanya Kamit. Tidak bekerja, apalagi menjadi tentara. Setiap harinya saja commit to user 72 tiap malam mincing atau menangkap burung. Setelah mengetahui kebenaran yang mengagetkan itu, Ermi rasanya pingsan di tempat. Dan ketika Kamit datang tiga hari sesudahnya, pintu kamarnya dikunci dari dalam.

4. Setting Latar

Dokumen yang terkait

ASPEK PENOKOHAN DALAM CERITA BERSAMBUNG LEDHEK KETHEK KARYA SUGENG WIYADI (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra)

0 65 129

ASPEK SOSIAL DALAM NASKAH DRAMA KIDUNG PINGGIR LURUNG KARYA UDYN U.Pe.We: TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA DAN Aspek Sosial Dalam Naskah Drama Kidung Pinggir Lurung Karya Udyn U.Pe.We: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di

0 1 11

DEFENSE MECHANISM TOKOH UTAMA DALAM CERITA BERSAMBUNG ARA-ARA CENGKAR TANPA PINGGIR KARYA ADINDA AS (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra).

0 0 19

OPTIMISME TOKOH UTAMA DALAM CERITA BERSAMBUNG NGONCEKI IMPEN KARYA SRI SUGIYANTO (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra).

0 0 20

ASPEK KRIMINALITAS DALAM CERITA BERSAMBUNG GETIH SRI PANGGUNG KARYA KUKUH S. WIBOWO (Tinjauan Sosiologi Sastra).

0 0 17

Optimisme Tokoh Utama dalam Cerita Bersambung Ngonceki Impen Karya Sri Sugiyanto (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra) 1.HALAMAN JUDUL

0 0 20

Self adjustment tokoh utama dalam cerbung gurunadi karya ismoe rianto (Sebuah Tinjauan Psikologi Sastra) Halaman Pengesahan

0 0 17

Ajaran Moral dalam Cerita Bersambung “Enting-Enting” Karya A. Soetarno (Suatu Tinjauan Sosiologi Sastra) IMG 20150928 0001

0 0 1

Sosok Tokoh Sulimah dalam Cerita Bersambung Tangis Biru Karya Ardini Pangastuti BN (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra) IMG 20150901 0001

0 0 1

ii PERNYATAAN - ASPEK KRIMINALITAS DALAM CERITA BERSAMBUNG KUNARPO ING GERBONG PUNGKASAN KARYA KUKUH S.WIBOWO (suatu Tinjauan Sosiologi Sastra) - UNS Institutional Repository

0 2 15