27
Leigh Andraeni, 2005 menyatakan bahwa konflik peran merupakan hasil dari ketidakkonsistenan harapan berbagai pihak atau persepsi adanya ketidakcocokan
antara tuntutan peran dengan kebutuhan, nilai-nilai individu, dan sebagainya. Sebagai akibatnya, individu yang mengalami konflik peran berada dalam suasana
terombang-ambing, terjepit dan serba salah. Indrawijaya 2000 menyebutkan konflik peran merupakan kondisi yang
terjadi bila seseorang melakukan berbagai macam peranan dimana kondisi tersebut terjadi karena tekanan yang datang dari luar diri seseorang misalnya dari
orang yang ada kaitan hierarki seperti dari pimpinan, kolega yang setingkat dan dari bawahan atau bahkan dari orang luar organisasi seperti teman separtai,
kerabat atau keluarga. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa konflik
peran merupakan suatu gejala psikologis yang dialami oleh anggota organisasi sebagai hasil dari ketidak konsistenan harapan-harapan berbagai pihak atau
persepsi adanya ketidakcocokan antara tuntutan peran dengan kebutuhan, nilai- nilai individu dan tekanan baik yang berasal dari luar individu maupun yang
berasal dari orang luar organisasi atau perusahaan.
2. Jenis-jenis Konflik Peran
Gibson, Ivancevich dan Donnelly 1996 mengemukakan bahwa konflik peran dapat dibagi menjadi tiga macam antara lain :
a. Konflik peran pribadi person role conflict Konflik peran pribadi terjadi ketika persyaratan-persyaratan peran
melanggar nilai dasar, sikap dan kebutuhan individu yang menduduki posisi
28
tersebut. Sebagai contohnya seorang penyelia yang mendapatkan kesulitan untuk memecat bawahannya karena soal keluarga, atau seorang eksekutif yang lebih
senang mengundurkan diri daripada melakukan kegiatan yang tidak pantas. b. Konflik intra peran intra role conflict
Konflik intra peran terjadi apabila beberapa orang yang berbeda-beda menentukan sebuah peran menurut rangkaian harapan yang berbeda-beda
sehingga tidak mungkin bagi orang yang menduduki peran tersebut untuk memenuhi semuanya. Hal ini mungkin akan terjadi apabila peran tertentu
mempunyai serangkaian peran yang kompleks, dalam arti banyak hubungan peran yang berbeda-beda. Sebagai contohnya seorang penyelia di situasi industri
mempunyai serangkaian peran yang agak kompleks sehingga dapat mengalami konflik intra peran.
c. Konflik antar peran inter role conflict Konflik antar peran muncul karena orang menghadapi berbagai peran. Hal
ini terjadi karena individu sekaligus memainkan banyak peran, beberapa diantara peran ini mempunyai harapan yang saling bertentangan. Sebagai contohnya
seorang ilmuwan yang bekerja di pabrik kimia, yang juga merangkap menjadi anggota manajemen, mungkin mengalami konflik peran semacam ini. Dalam
situasi tersebut, ilmuwan tersebut mungkin diharapkan berperilaku sesuai dengan harapan manajemen maupun sesuai dengan harapan ahli kimia profesional.
Miles dan Perreault Munandar, 2001 membedakan empat jenis konflik peran yaitu :
29
a. Konflik peran pribadi, muncul bilamana seorang karyawan ingin melakukan tugas berbeda dari yang disarankan dalam uraian pekerjaannya.
b. Konflik intra sender, muncul bilamana seorang karyawan menerima penugasan tanpa memiliki tenga kerja yang cukup untuk dapat menyelesaikan tugas
dengan berhasil. c. Konflik inter sender, muncul bilamana seorang karyawan diminta untuk
berperilaku sedemikian rupa sehingga terdapat orang merasa puas dengan hasilnya, sedangkan orang lain tidak.
d. Konflik peran dengan beban berlebih, muncul bilamana seorang karyawan mendapat penugasan kerja yang terlalu banyak dan tidak dapat ditangani secara
efektif. Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan jenis-jenis konflik
peran dapat dibagi menjadi konflik peran pribadi, konflik intra peran dan konflik antar peran. Konflik peran pribadi terjadi apabila persyaratan peran melanggar
nilai dasar, sikap dan kebutuhan individu yang menduduki suatu posisi. Konflik intra peran terjadi apabila beberapa orang yang berbeda-beda menentukan sebuah
peran menurut rangkaian harapan yang berbeda-beda. Konflik antar peran muncul karena orang menghadapi berbagai peran.
3. Penyebab Konflik Peran