Identifikasi Variabel Penelitian Definisi Operasional Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dimana cara ilmiah tersebut mengandung arti bahwa kegiatan penelitian tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis Sugiyono, 2005. Lebih lanjut Nasir 1988 mengemukakan bahwa metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur, alat dan desain penelitian yang digunakan. Desain penelitian yang digunakan harus sesuai dengan metode penelitian yang dipilih. Prosedur dan alat yang digunakan dalam penelitian juga harus cocok dengan metode penelitian yang digunakan.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Identifikasi variabel merupakan langkah penetapan variabel-variabel utama dalam penelitian dan penentuan fungsinya masing-masing Azwar, 2003. Variabel dapat dinyatakan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian Suryabrata, 1994. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas : a. Job insecurity b. Konflik peran 2. Variabel tergantung : Komitmen organisasi 43 44

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati Azwar, 2003. Adapun definisi operasional variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Job insecurity Job insecurity kegelisahan atau ketidakberdayaan untuk mempertahankan kesinambungan yang diinginkan dalam kondisi kerja yang terancam, timbul perasaan sia-sia untuk melanjutkan pekerjaan oleh karena keinginan yang menyertainya sudah hilang atau menurun. Job insecurity diungkap dengan menggunakan skala job insecurity yang disusun berdasarkan aspek-aspek job insecurity yang dikemukakan oleh Greenhalgh dan Rosenblatt Kurniasari, 2005 antara lain tingkat ancaman yang dirasakan karyawan, seberapa pentingnya aspek pekerjaan, tingkat ancaman kemungkinan terjadinya peristiwa-peristiwa negatif dan tingkat kepentingan yang dirasakan individu. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek menunjukkan semakin tinggi pula job insecurity dan semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah pula job insecurity yang dialami karyawan. 2. Konflik peran Konflik peran merupakan suatu persepsi adanya ketidakcocokan antara tuntutan peran dengan kebutuhan, nilai-nilai individu dan adanya tekanan baik yang berasal dari luar individu maupun yang berasal dari orang luar organisasi atau perusahaan. Konflik peran diungkap dengan menggunakan skala konflik 45 peran yang disusun berdasar apek-aspek konflik peran yang dikemukakan oleh Munandar 2001 antara lain pertentangan dalam melaksanakan tugas-tugas, tugas yang dilakukan bukan merupakan bagian dari pekerjaannya, tuntutan-tuntutan yang bertentangan dan pertentangan dengan nilai dan keyakinan pribadi karyawan sewaktu melakukan tugas pekerjaan. Semakin tinggi skor konflik peran yang diperoleh dari skala konflik peran maka semakin tinggi pula konflik peran yang dialami karyawan dan semakin rendah skor konflik peran yang diperoleh maka semakin rendah konflik peran yang dialami karyawan. 3. Komitmen organisasi Komitmen organisasi merupakan kelekatan emosi individu terhadap organisasi sebagai implikasi dari kesesuaian terhadap tujuan, nilai dan sasaran organisasi internalisasi yang ditunjukkan dengan upaya optimal bagi pencapaian tujuan organisasi optimalisasi dan kesediaan individu tersebut untuk menetap loyalitas di organisasi. Komitmen organisasi diukur dengan skala komitmen organisasi yang disusun berdasar aspek-aspek komitmen organisasi yang dikemukakan oleh Steers dan Porter Kurniawan, 2006 yaitu kepercayaan dan penerimaan yang kuat akan nilai-nilai dan tujuan organisasi internalisasi, kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi optimalisasi, keinginan yang kuat untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi loyalitas. Semakin tinggi skor skala komitmen organisasi maka semakin tinggi tingkat komitmen organisasi dan sebaliknya semakin rendah skor skala komitmen organisasi maka semakin rendah pula komitmen organisasi karyawan. 46

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi