lembaga IIA menyusul pengelolaan standar professional
Proffesional standards Bulletins PSB
PSC Chairpersons Membicarakan permasalahan yang
dihasilkan dari aplikasi pernyataan standar IIA PSB bukan merupakan
pernyataan resmi dari IIA. Untuk pedoman resmi, pemeriksa intern harus
merujuk pada standar IIA tersebut diatas.
Di Indonesia, standar audit intern belum ditetapkan secara resmi yang berlaku bagi seluruh perusahaan. Kalaupun ada, yaitu acuan yang dikeluarkan
oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan BPKP berupa standar audit SPI BUMND yang meliputi standar umum, standar audit, standar pelaporan dan
standar tindak lanjut. Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern FK-SPI BUMND, 1996:57. Sepertinya Standar Audit SPI BUMND tersebut
mengadaptasi Standards for professional practice of internal Auditing yang di keluarkan oleh institute of internal Auditors IIA.
2.1.3. Tanggung Jawab dan Peranan Auditor Internal
Menurut Sawyer et al. 2006:6-8 menyatakan tanggung jawab auditor internal adalah memberikan informasi yang diperlukan manajemen dalam
menjalankan tanggung jawab mereka secara efektif. Audit internal bertindak sebagai penilai independen untuk menelaah operasional perusahaan dengan
mengukur dan mengevaluasi kecukupan kontrol serta efisiensi dan efektivitas kinerja perusahaan. Auditor internal memiliki peranan yang penting dalam semua
hal yang berkaitan dengan pengelolaan perusahaan dan risiko-risiko terkait menjalankan usaha.
Audit internal di seluruh dunia melakukan pekerjaan yang sama yaitu sangat memperhatikan pemborosan dan kecurangan, dari manapun sumbernya dan
sekecil apapun jumlahnya karena penyimpangan kecil bisa menjadi besar sehingga dapat menggoyahkan pilar-pilar perusahaan.
Universita Sumatera Utara
Auditor internal memiliki tanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa manajemen
menjalankan operasional perusahan dengan baik dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan mendeteksi penipuan atau kecurangan dan memelihara
pengendalian intern. Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak
bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya. Kebijakan dan prosedur ini sering disebut pengendalian dan secara kolektif
membentuk pengendalian internal. Biasanya manajemen memiliki tiga tujuan umum dalam merancang sistem pengendalian internal yang efektif:
1. Reliabilitas pelaporan keuangan. Manajemen bertanggung jawab untuk menyiapkan laporan keuangan bagi para investor, kreditor dan pemakai
lainnya. Manajemen memikul tanggung jawab hukum maupun profesional untuk memastikan bahwa informasi telah disajikan secara wajar sesuai dengan
persyaratan pelaporan seperti prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Tujuan pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keuangan adalah
memenuhi tanggung jawab pelaporan keuangan tersebut. 2. Efisiensi dan efektivitas operasi. Pengendalian dalam perusahaan akan
mendorong pemakaian sumber daya secara efisien dan efektif untuk mengoptimalkan sasaran-sasaran perusahaan. Tujuan yang penting dari
pengendalian ini adalah memperoleh informasi keuangan dan non keuangan yang akurat tentang operasi perusahaan untuk keperluan pengambilan
keputusan. 3. Ketaatan pada hukum dan peraturan. Section 404 mengharuskan semua
perusahaan publik mengeluarkan laporan tentang keefektifan pelaksanaan pengendalian internal perusahaan atas pelaporan keuangan.
Universita Sumatera Utara
2.1.4. Peran dan Tujuan Pengawasan Internal