2.1.4. Peran dan Tujuan Pengawasan Internal
Peran pengawasan internal sangat strategis, paradigma baru peran pengawasan internal adalah dalam rangka menciptakan nilai tambah bagi
perusahaan dengan fungsi pengawasan atas risiko perusahaan. Pengawasan internal sebagai suatu aktivitas penilaian independen yang dibentuk dalam suatu
organisasi yang melaksanakan kegiatannya bagi organisasi.
1. Lebih lanjut lagi bahwa tujuan pengawasan internal menurut Gil,
1996:16 adalah untuk membantu para anggota organisasi agar dapat menyelesaikan tanggung jawabnya secara efektif, untuk tujuan tersebut
pengawasan internal menyediakan bagi mereka berbagai analisis, penilaian, rekomendasi, nasihat dan informasi sehubungan dengan aktivitas yang diperiksa.
Untuk tujuan tersebut ruang lingkup pengawasan internal yaitu:
2. Cukup tidaknya pengendalian internal;
3. Kualitas pelaksanaan dalam menjalankan tanggungjawab yang diberikan;
4. Reliabilitas dan integritas informasi keuangan dan operasional yaitu : untuk
membantu para anggota organisasi agar dapat menyelesaikan tanggung jawabnya secara efektif, untuk tujuan tersebut pengawasan internal
menyediakan bagi mereka berbagai analisis, penilaian, rekomendasi, nasihat dan informasi sehubungan dengan aktivitas yang diperiksa;
5. Kesesuaian dengan kebijakan, rencana, prosedur, hukum dan pengaturan;
6. Verifikasi dan perlindungan harta;
Keekonomian dan efisiensi dalam penggunaan berbagai sumber daya.
1. Hal-hal yang dilakukan dalam pengawasan internal dapat dirangkum
dalam tiga kata kunci yaitu:
2. Memastikan menentukan, memverifikasi
Menilai mengevaluasi, menaksir dan
Universita Sumatera Utara
3. Adapun audit internal, sebagaimana yang dinyatakan Dewan Direksi IIA
dalam Sawyer et al. 2006:9 menyebutkan audit internal adalah sebuah aktivitas independen, keyakinan objektif dan konsultasi yang dirancang untuk memberi
nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi. Audit tersebut membantu organisasi mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang sistematis
dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses pengelolaan risiko, kecukupan kontrol dan pengelolaan organisasi.
Merekomendasi memberi saran.
Uraian di atas bermakna bahwa tujuan audit intern adalah untuk membantu anggota organisasi dalam melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan kepada
mereka agar efektif. Bantuan tersebut diwujudkan dalam bentuk analisis, penilaian, rekomendasi, konseling dan informasi yang berhubungan dengan
kegiatan yang diperiksa.
2.1.5. Jenis – Jenis Audit Intern