3. Adapun audit internal, sebagaimana yang dinyatakan Dewan Direksi IIA
dalam Sawyer et al. 2006:9 menyebutkan audit internal adalah sebuah aktivitas independen, keyakinan objektif dan konsultasi yang dirancang untuk memberi
nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi. Audit tersebut membantu organisasi mencapai tujuannya dengan menerapkan pendekatan yang sistematis
dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses pengelolaan risiko, kecukupan kontrol dan pengelolaan organisasi.
Merekomendasi memberi saran.
Uraian di atas bermakna bahwa tujuan audit intern adalah untuk membantu anggota organisasi dalam melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan kepada
mereka agar efektif. Bantuan tersebut diwujudkan dalam bentuk analisis, penilaian, rekomendasi, konseling dan informasi yang berhubungan dengan
kegiatan yang diperiksa.
2.1.5. Jenis – Jenis Audit Intern
Sebagian pendapat mengatakan bahwa audit operasional identik dengan audit manajemen dan beranggapan bahwa audit intern yang berada di luar lingkup
bidang audit keuangan disebut dengan audit operasional. Sementara pendapat lain mengatakan bahwa tidak semua audit yang berada diluar audit keuangan
merupakan audit operasional dan ada bagian tertentu yang bukan audit operasional tapi adalah audit manajemen. Audit intern dibagi atas audit
keuangan, audit operasional dan audit manajemen.
Perbedaan audit operasional dengan audit manajemen berbeda dalam hal luas auditnya. Audit manajemen sebenarnya merupakan perluasan dari audit
operasional, sehingga meskipun teknik audit yang dipergunakan keduanya adalah sama, namun penilaian lebih banyak dilakukan dalam audit manajemen
dibandingkan dengan audit operasional. Jadi perbedaannya yaitu bahwa audit operasional itu penilaian yang dilakukan untuk manajemen evaluation for
Universita Sumatera Utara
management, sedangkan audit manajemen itu penilaian terhadap kegiatan manajemen evaluation of management.
Penulis lain yang juga memberi konstribusi tentang jenis audit intern tersaji berikut ini. Cook dan Winkle 1976:262 menyebutkan ada dua jenis audit
intern, yaitu Internal Financial Auditing dan Internal Operational Auditing. Audit keuangan intern terutama berhubungan dengan audit dan penilaian kegiatan
akuntansi atau keuangan suatu perusahaan sedangkan audit operasional intern merupakan pengujian dan penelitian terhadap operasi perusahaan terhadap tujuan
menginformasikan pada manajemen apakah operasi telah terselenggara sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. Termasuk dalam audit operasional
adalah penilaian terhadap efisiensi penggunaan sumber daya manusia dan fisik sebagaimana juga penilaian terhadap berbagai prosedur operasi dan harus juga
termasuk rekomendasi terhadap solusi masalah dan tentang metode meningkatkan efisiensi dan laba.
Ramadhan 1990:298 dalam Nasution 2008 mengemukakan tidak sepakat dengan pendapat yang mengatakan bahwa audit operasional identik
dengan audit manajemen. Dengan tegas dia mengatakan bahwa audit operasional berbeda cakupannya dengan audit manajeman. Audit operasional hannya
penilaian terhadap manajemen tingkat menengah dan bawah Middle and Supervisory. Apabila audit tersebut dilakukan terhadap manajemen puncak, maka
hal ini tidak dapat disebut lagi sebagai audit operasional. Oleh karena itu audit operasional dapat disebut dengan audit manajemen, tetapi seluruh audit
manajemen bukanlah audit operasional.
2.1.6. Posisi Audit Intern dalam Perusahaan