Uji Kualitas Data Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif

Tabel 4.1. Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Operasional Variabel Indikator Skala Independensi X1 Tidak memihak atau tidak dapat diduga memihak, sehingga tidak merugikan pihak manapun • Program Audit Interval • Verifikasi Interval • Pelaporan Interval Integritas X2 Sikap jujur, transparan, berani, bijaksana dan tanggung jawab dalam melaksanakan audit • Kejujuran Interval • Keberanian Interval • Sikap bijaksana Interval • Tanggung jawab Interval Kompetensi X3 Berkaitan dengan keahlian profesional yang dimiliki dan diperoleh oleh auditor sebagai hasil dari pendidikan formal, ujian profesional maupun keikut sertaan dalam pelatihan, simposium • Mutu personal Interval • Pengetahuan umum Interval • Keahlian Khusus Interval Objektivitas X4 Adil, tidak memihak, intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain • Bebas dari benturan kepentingan Interval • Pengungkapan kondisi sesuai fakta Interval Pengalaman Kerja X5 Rentang waktu lamanya yang telah digunakan melakukan pemeriksaan atau audit • Lamanya bekerja sebagai pemeriksa Interval • Banyaknya tugas pemeriksaan Interval Good Coorporate Governance Z Suatu proses dan struktur yang digunakan oleh organ BUMN untuk meningkatkan keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan guna mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundangan dan nilai-nilai etika • Transparansi Interval • Kemandirian Interval • Akuntabilitas Interval • Pertanggung jawaban Interval • Kewajaran Interval Kualitas Hasil Pemeriksaan Y Kualitas kerja auditor yang ditunjukkan dengan laporan hasil pemeriksaan LHP yang dapat diandalkan berdasarkan standar audit intern. • Kesesuaian pemeriksaan dengan standar audit intern Interval • Kualitas hasil laporan pemeriksaan Interval 4.6. Metode Analisis Data 4.6.1. Statistik Deskriptif Statistik yang digunakan pada penelitian ini menggunakan statistik dekriptif yang terdiri dari rata-rata, deviasi standar minimum dan maksimum. Statistik ini bertujuan untuk memberikan gambaran profil data sampel.

4.6.2. Uji Kualitas Data

Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrument penelitian dapat dievaluasi melalui uji validitas dan reliabilitas. Pengujian tersebut masing-masing bertujuan untuk mengetahui kesahihan dan keandalan suatu instrument penelitian, Universita Sumatera Utara memperoleh data yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen penelitian. Menurut Hair et al. 1998, kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrument penelitian dapat dievaluasi melalui uji validitas dan reliabilitas. Untuk mengukur kualitas data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan dua prosedur yaitu: 1. Uji Validitas adalah uji tentang kemampuan kuesioner ataupun alat ukur sehingga benar- benar dapat mengukur apa yang diinginkan atau diharapkan oleh peneliti. Biasanya indikator yang diamati dengan menggunakan kuesioner atau angket bertujuan untuk mengetahui pendapat responden tentang suatu hal. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila pernyataanpertanyaan mampu mengetahui sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing pernyataan dengan total skor dari item-item pernyataan. Validitas merupakan akurasi temuan peneliti yang mencerminkan kebenaran sekalipun responden yang dijadikan objek pengujian berbeda Ghozali, 2006. Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas pernyataanpertanyaan kuesioner adalah Korelasi Product Moment dari Karl pearson dengan ketentuan : jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel maka skor butir pernyataanpertanyaan dikatakan valid tetapi sebaliknya jika nilai r hitung lebih kecil dari r tabel maka skor butir pernyataanpertanyaan dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

adalah alat yang mengukur tingkat keandalan dan konsistensi instrument penelitian atau kuesioner yang apabila kuesioner itu dicobakan berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas ditentukan dengan koefisien Cronbach Alpha setelah dilakukan Universita Sumatera Utara pengukuran dengan menggunkan software SPSS. Jika nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,60 maka dikatakan reliabel Sekaran, 2000: 173. 4.6.3. Uji Asumsi Klasik Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda maka diperlukan pengujian asumsi klasik meliputi pengujian normalitas, multikolinearitas dan heteroskedastisitas. 1. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti bentuk lonceng pada diagram histogram. Uji normalitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Kolmogorov Smirnov. Kriteria pengujian satu sampel menggunakan pengujian satu sisi yaitu dengan membandingkan probabilitas dengan tingkat signifikansi tertentu yaitu: a. Nilai Signifikansi atau probabilitas 0,05 maka distribusi data adalah tidak normal. b. Nilai Signifikansi atau probabilitas 0,05 maka distribusi data adalah normal. Selain melihat nilai signifikasi dari uji Kolmogorov-Smirnov, untuk melihat apakah suatu data mempunyai distribusi normal dapat dilihat dari melihat grafik.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas diperlukan karena untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Kemiripan antar variabel independen dalam satu model akan menyebabkan terjadinya korelasi yang sangat kuat antara suatu variabel Universita Sumatera Utara independen dengan variabel independen yang lainnya. Model dikatakan bebas adanya multikolinearitas jika antar variabel independen tidak boleh saling berkorelasi. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah ditemukan atau tidak korelasi diantara variabel independen. Jika terjadi korelasi antar variabel independen maka akan ditemukan adanya masalah multikolinearitas. Suatu model regresi yang baik harus tidak menimbulkan masalah multikolinearitas. Untuk itu diperlukan uji multikolinearitas terhadap setiap data variabel bebas yaitu dengan: 1. Melihat angka collinearity statistics yang ditunjukkan oleh Nilai Variance Inflaaction Factor VIF. Jika angka VIF lebih besar dari 10, maka variabel bebas yang ada memiliki masalah multikolinearitas Ghozali, 2001. 2. Melihat nilai tolerance pada output penilaian multikolinearitas yang tidak menunjukkan nilai yang lebih besar dari 0,1 akan memberikan kenyataan bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas Ghozali, 2001 .

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, jika varian dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat Universita Sumatera Utara Zpred dengan residualnya Sdresid. Deteksi ada tidaknya gejala tersebut dapat dilakukan dengan melihat adanya pola tertentu pada grafik scatterplot.

4.6.4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan alat statistik SPSS versi 19. Alat ini dapat digunakan untuk melakukan analisis pengaruh sebab akibat dengan lebih akurat. Untuk menguji hipotesis yang diajukan maka dilakukan uji parsial dan simultan menggunakan analisis regresi linier berganda dengan uji interaksi. Dalam penelitian ini digunakan ting kat signifikansi α 0,05 atau 5 dengan tingkat keyakinan 95, untuk menguji masing-masing variabel independen secara parsial terhadap kualitas hasil pemeriksaan dilakukan dengan menguji nilai t uji satu sisi. Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dari setiap variabel independen. Kriteria pengujian yang digunakan adalah dengan melihat nilai signifikansi, jika nilai signifikansi t hitung dari 0,05 maka dapat dikatakan variabel independen tersebut mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini secara bersamaan dilakukan dengan cara menguji nilai F menggunakan uji F. Uji ini menggunakan tingkat signifikansi α 5. Dengan ketentuan, jika signifikansi dari F hitung dari 0,05 maka hal ini menunjukkan independensi, integrasi, kompetensi, objektivitas dan pengalaman kerja secara simultan berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Adapun untuk menguji interaksi good corporate governance GCG dengan sebagai variabel moderating dengan variabel independen berbeda dalam mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan baik secara parsial maupun simultan. Pengujian ini untuk membuktikan hipotesis bahwa good corporate governance Universita Sumatera Utara GCG merupakan variabel moderating dan interaksinya masing-masing dengan independensi, integrasi, kompetensi, objektivitas dan pengalaman kerja dapat memperkuat kualitas hasil pemeriksaan satuan pengawasan intern. Untuk menguji hipotesis ini dapat melihat perubahan nilai Adjusted R Square koefisien determinasi R 2 hasil regresi persamaan pertama dengan nilai Adjusted R Square koefisien determinasi R 2 hasil regresi persamaan kedua, Jika nilai Adjusted R Square naik maka dapat disimpulkan variabel moderating dan interaksinya masing-masing antara variabel independen dapat memperkuat variabel dependen dan jika nilai Adjusted R Square turun maka dapat disimpulkan variabel moderating dan interaksinya masing-masing antara variabel independen tidak dapat memperkuat variabel dependen. Untuk menentukan apakah model regresi cukup baik digunakan, maka ditetapkan melalui koefisien determinasi dengan menggunakan nilai Adjusted R Square tidak seperti R 2 Adapun model analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu Regresi Linier Berganda dengan Uji Interaksi Variabel Moderating Moderating Regression Analysis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen serta variabel moderating. Model analisis regresi linier berganda tersebut dapat dituliskan secara matematis adalah sebagai berikut: , nilai Adjusted R Square dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model Ghozali, 2009. Y = α + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β 4X4 + β 5X5 + β 6Z + e 1 Y = α + β 1X1 + β 2X2 + β 3X3 + β 4X4 + β 5X5 + β 6Z + β7 X1Z + β8 X2Z + β9 X3Z + β10 X4Z + β 11X5Z + e 2 Keterangan : Y = Kualitas Hasil Pemeriksaan α = Konstanta Universita Sumatera Utara 1 X = Independensi 2 X = Integritas 3 X = Kompetensi 4 X = Objektivitas 5 X = Pengalaman Kerja Z = Good Coorporate Governance GCG 1 X Z = Interaksi antara 1 X dengan Z 2 X Z = Interaksi antara 2 X dengan Z 3 X Z = Interaksi antara 3 X dengan Z 4 X Z = Interaksi antara 4 X dengan Z 5 X Z = Interaksi antara 5 X dengan Z β = Koefisien Regresi e = Error Term Berikut adalah beberapa uji yang dapat dilakukan :

a. Uji t

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Moderating Di Perusahaan Umum Bulog Kantor Pusat Dan Divre-Divre Area Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT)

2 45 149

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Moderating Di Perusahaan Umum Bulog Kantor Pusat Dan Divre-Divre Area Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT)

0 0 24

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Moderating Di Perusahaan Umum Bulog Kantor Pusat Dan Divre-Divre Area Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT)

0 0 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Hubungan Internal Audit dan Good Corporate Governance (GCG) - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Mo

0 0 47

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Moderating Di Perusahaan Umum Bulog Kantor Pusat Dan Divre-Divre Area Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT)

0 1 15

ANALISIS PENGARUH INDEPENDENSI, INTEGRITAS, KOMPETENSI, OBJEKTIVITAS DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN SATUAN PENGAWASAN INTERN DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) SEBAGAI VARIABEL MODERATING DI PERUSAHAAN UMUM BULOG

0 0 25

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Moderating Di Perusahaan Umum Bulog Kantor Pusat Dan Divre-Divre Area Sumatera Bagian Utara (SUMBAGUT)

0 0 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Hubungan Internal Audit dan Good Corporate Governance (GCG) - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Mo

0 0 48

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah - Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan Satuan Pengawasan Intern Dengan Good Corporate Governance (GCG) Sebagai Variabel Moderating Di Perusahaan Umum Bulog Kantor Pusat Dan Divre-Divre Are

0 0 10

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN SATUAN PENGAWASAN INTERN DENGAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) SEBAGAI VARIABEL MODERATING DI PERUSAHAAN UMUM BULOG KANTOR PUSAT DAN DIVRE-DIVRE AREA SUMATERA BAGIAN UTARA (SUMBAGUT) TESIS

0 0 15