5.3.1. Pengujian Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan pengujian One- Sample Kolmogorov-Smirnov.
Tabel 5.8. Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN
N 33
Normal Parameters
Mean
a,b
13,18 Std. Deviation
1,446 Most Extreme
Differences Absolute
,187 Positive
,187 Negative
-,168 Kolmogorov-Smirnov Z
1,075 Asymp. Sig. 2-tailed
,198 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil analisis yang telah dilakukan bahwa Kolmogorov-Smirnov Test dengan nilai K-S = 1,075 lebih besar dari 0,05 artinya kualitas hasil pemeriksaan
dengan kurva normal tidak signifikan atau dengan kata lain tidak ada perbedaan kualitas hasil pemeriksaan dengan kurva normal. Kesimpulannya data kualitas
hasil pemeriksaan memiliki distribusi yang normal.
Gambar 5.1. Pengujian Normalitas Data
Universita Sumatera Utara
Hasil yang sama diperoleh dengan menggambar P-P Plot seperti yang ditunjukkan di dalam gambar 5.2. Plot menunjukkan mayoritas data berada di
sekitar garis acuan normalitas. Hasil pengujian Kolmogorov-Smirnov lebih mempertegas bahwa data yang digunakan sudah berdistribusi normal.
Gambar 5.2. Normal P-P Plot
Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar
jauh dari garis diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Hasil yang diperoleh diatas
menunjukkan masing-masing variabel penelitian memiliki nilai yang membentuk asumsi distribusi normal. Data yang berdistribusi normal dapat digunakan untuk
penarikan kesimpulan karena data sudah menyebar dengan karakteristik menyerupai populasi yang diwakili.
5.3.2. Pengujian Multikolinearitas
Multikolinearitas dapat timbul jika variabel bebas saling berkorelasi satu sama lain, sehingga multikolinearitas hanya dapat terjadi pada regresi berganda.
Universita Sumatera Utara
Pengujian dapat dilakukan dengan collinearity Statistics yang ditunjukkan oleh Nilai Variance Inflaaction Factor VIF.
Tabel 5.9. Pengujian Multikolinearitas Variabel
Tolerance Variance
Inflaaction Factor
Status
Independensi X
1
Integritas X
2
Kompetensi X
3
Objektivitas X
4
Pengalaman Kerja X
5
Good Corporate governance Z 0,541
0,263 0,551
0,352 0,454
0,817 1,847
3,808 1,815
2,838 2,202
1,224 Tidak ada Multiko
Tidak ada Multiko Tidak ada Multiko
Tidak ada Multiko Tidak ada Multiko
Tidak ada Multiko
Berdasarkan output pada lampiran 4 yang ditujukkan pada tabel 5.9 terlihat bahwa nilai tolerance masih berada di sekitar 1 sehingga dapat dikatakan
tidak terjadi Multikolinearitas. Nilai tolerance berkisar 0,263 sampai 0,817. Dari nilai Variance Inflaaction Factor VIF dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
multikolinearitas karena tidak ada nilai VIF yang lebih besar dari 10, hasil ini menunjukkan nilai-nilai tersebut dapat dinyatakan tidak mengandung
multikolinearitas.
Regresi berganda yang baik tidak boleh mengandung dua buah variabel bebas yang saling berkorelasi. Hasil yang ditunjukkan oleh output pada tabel 5.9
memberikan kesimpulan bahwa model yang diajukan tidak mengandung multikolinearitas sehingga dapat digunakan dalam pengujian hipotesis.
5.3.3. Pengujian Heteroskedastisitas