RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG
[Pick the date]
ARSITEKTUR FUNGSIONAL
Page 89
4.32. Analisa Kebutuhan Parkir
Standar kebutuhan parkir untuk rumah sakit tipe C : 65 m
2
dari luas lantai total = 1 parkir roda empat
Sehingga jumlah parkir untuk roda empat = 18.444: 65 = 284 parkir roda empat
Total luas lahan parkir roda empat : = 284 x 12.5 m
2
= 3.550 m
2
Untuk 1 parkir roda empat terdapat 2 parkir roda dua Sehingga jumlah kebutuhan parkir roda dua
= 284 x 2 = 568 parkir roda dua Total luas lahan parkir roda dua :
= 568 x 2 = 1.136 m
2
Maka total luas lahan untuk seluruh parkir = 4.686 m
2
Universitas Sumatera Utara
RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG
[Pick the date]
ARSITEKTUR FUNGSIONAL
Page 90
4.33. Analisa Pengolahan Limbah Cair
Gambar. Diagram Alir Limbah Cair Rumah Sakit Umum Swadana Tarutung
Sumber Air Limbah -2 : Ruang perawatan,
Laboratorium, IGD Kamar mandiToilet
Bak Kontrol Bak Sum Pit - 1
Sumber Air Limbah -1 : Ruang perawatan, Kantin,
Laundry, ruang rawat inap, kamar manditoilet
Bak Sum Pit -2 Bak kontrol
Bak Sum Pit - 4 Bak AerasiZig-zag
Bak Sum Pit - 3
Bak Desinfeksi Larutan Desinfektan
Sungai Sibuni-buni Filtering
Blower = 1 unit
Universitas Sumatera Utara
RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG
[Pick the date]
ARSITEKTUR FUNGSIONAL
Page 91
Keterangan Proses pengolahan air limbah cair : air limbah yang dihasilkan dari kegiatan dialirkan menggunakan pipa PVC 4” secara tertutup. Air limnbah
yang dihasilkan terlebih dahulu ditampung di dalam bak pengumpul Bak Sum Pit. Bak Sum Pit
– 1 mengalir secara gravitasi menuju Bak Sum Pit – 3 sedangkan Bak Sum Pit
– 2 menuju Bak Sum Pit – 3 menggunakan pompa Submersible karena letaknya lebih rendah. Air limbah sebelum masuk ke bak Sum Pit
– 2 mengalir melalui Bak Kontrol untuk mengangkut benda asing secara manual. Dari Bak Sum
Pit – 3 dipompakan ke bak Aerasi atau juga dapat dialirkan secara gravitasi. Bentuk
Bak Aerasi bersekat dan alirannya secara zig-zag. Proses pengolahan air limbah menggunakan sistem aerasi dengan bantuan aerator dengan sistem injeksi udara ke
dalam bak aerasi. Pada bak aerasi terjadi proses penguraian secara Biologi dengan bantuan oksigen yang disupplaikan ke dalam bak. Pada bak aerasi ini juga
ditambahkan mikroba untuk mempercepat proses penguraian. Dari dalam bak aerasi mengalir ke Bak Sum Pit
– 4, kemudian dari Bak Sum Pit-4 dipompakan ke Bak Filtering berbentuk bulat yang di dalamnya telah terdapat ijuk dan pasir.
Kemudian air limbah mengalir ke bak disinfeksi agar kuman-kuman penyakit musnah atau mati dengan adanya larutan disinfektan yakni larutan kaporit yang
diinjeksikan ke dalam bak. Kemudian air mengalir ke Sungai Sibuni-buni melalui pipa PVC 6”.
4.34. Analisa Pengolahan Limbah Padat