BAB V PEMBAHASAN
Hasil uji statistik regresi linear berganda yang menjelaskan pengaruh faktor predisposing, enabling dan reinforcing terhadap pencegahan penyakit pneumonia
pada balita menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh terhadap pencegahan adalah variabel tingkat pendidikan, pengetahuan, jarak sarana kesehatan serta
dukungan dari petugas kesehatan. Variabel pekerjaan, penghasilan keluarga dan ketersediaan sarana kesehatan tidak berpengaruh terhadap pencegahan pneumonia
pada balita.
5.1. Pengaruh Faktor Predisposing
Terhadap Pencegahan Penyakit Pneumonia
5.1.1. Tingkat Pendidikan
Hasil analisis statistik dengan uji regresi berganda, menunjukkan bahwa pendidikan resp
onden pada α = 0,05 mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap pencegahan penyakit pneumonia
pada balita ρ = 0,0000,05. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Notosiswoyo, dkk 2003, bahwa pendidikan terakhir
mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap pencegahan ibu dalam kaitannya dengan penyakit pneumonia.
Pendidikan adalah bimbingan yang diberikan seseorang pada orang terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin
tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah pula mereka menerima informasi dan mempunyai pengertian lebih baik tentang pencegahan penyakit serta mempunyai
kesadaran lebih tinggi terhadap masalah-masalah kesehatan sehingga pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang tingkat
pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai baru yang diperkenalkan Iqbal, 2007.
Pendidikan seseorang akan berperan dalam perilaku kesehatannya. Seseorang yang mempunyai latar belakang pendidikan yang rendah pada umumnya akan
mengalami kesulitan dalam menerapkan ide-ide baru dan membuat mereka bersifat konservatif, karena mereka tidak mampu mengenal alternatif yang lebih baik.
Sebaliknya, orang yang berpendidikan relatif tinggi akan lebih menerima gagasan-gagasan baru, karena orang yang berpendidikan cukup tinggi lebih terbuka
jalan pikirannya untuk menerima hal-hal atau ide-ide baru Kasnodiharjo,1994. Menurut Rochmah 1994 yang mengutip pendapat dari Gagne, tingkat
pendidikan formal merupakan landasan seseorang dalam berbuat sesuatu, membuat lebih mengerti dan memahami sesuatu, atau menerima dan menolak sesuatu. Tingkat
pendidikan formal juga memungkinkan perbedaan pengetahuan dan pengambilan keputusan.
5.1.2. Pekerjaan
Hasil analisis statistik dengan uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa pekerjaan responden pada tidak memiliki hubungan terhadap pencegahan penyakit
pneumonia pada balita ρ = 0,7240,05
Bagi perkerja wanita, bagaimanapun juga mereka adalah ibu rumah tangga yang sulit lepas begitu saja dari lingkungan keluarga. Wanita mempunyai beban dan
hambatan lebih berat dibandingkan rekan prianya. Dalam arti wanita harus lebih dulu mengatasi urusan keluarga, suami, anak, dan hal-hal yang menyangkut masalah
rumah tangganya. Pada kenyataannya banyak wanita yang tidak cukup mampu mengatasi hambatan itu, sekalipun mereka mempunyai kemampuan teknis yang
cukup tinggi jika mereka tidak mampu menyeimbangkan peran gandanya tersebut akhirnya mereka akan kewalahan. Akan tetapi bukan berarti wanita yang tidak
bekerja merupakan jaminan bahwa anak-anaknya akan menjadi lebih baik dibanding dengan anak-anak dari wanita yang bekerja Anoraga, 1998.
Menurut Anderson yang dikutip oleh Irfan 2004, salah satu faktor struktur sosial yaitu pekerjaan akan berpengaruh pada pemanfaatan pelayanan kesehatan.
Pekerjaan seseorang dapat mencerminkan sedikit banyaknya informasi yang diterima. Informasi tersebut akan membantu seseorang dalam mengambil keputusan untuk
memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada. Namun berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, tidak seluruh responden
bekerja memperoleh informasi mengenai pencegahan pneumonia pada balita. Banyak responden yang bekerja akan tetapi pencegahannya tergolong buruk. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Kresno 2000 dan Notosiswoyo, dkk 2003, menyebutkan bahwa pekerjaan tidak mempunyai pengaruh bermakna terhadap
pencegahan penyakit pneumonia pada balita. Kemudian diikuti oleh hasil penelitian Nainggolan 2008, menyebutkan bahwa variabel pekerjaan tidak memiliki pengaruh
bermakna terhadap tindakan ibu dalam pencegahan penyakit pneumonia pada balita.
5.1.3. Penghasilan Keluarga