Menurut Feldstein dalam Nainggolan 2008, bahwa tingkat pendidikan dipercaya memengaruhi permintaan akan pelayanan kesehatan. Pendidikan yang
tinggi akan memungkinkan seseorang untuk mengetahui dan mengenal gejala- gejala awal. Kunjungan ke dokter yang rendah adalah sebagai akibat rendahnya
pendidikan dan sikap yang masa bodoh terhadap pelayanan kesehatan.
b. Pekerjaan
Pekerjaan adalah suatu kegiatanaktivitas yang dilakukan seseorang untuk memperoleh imbalan guna memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Anderson
dalam Notoatmodjo 2003, menyatakan bahwa struktur sosial yang salah satu diantaranya adalah pekerjaan menentukan dalam pemanfaatan pelayanan
kesehatan.
c. Penghasilan Keluarga
Masyarakat berpenghasilan rendah mempunyai suatu prevalensi sakit, kelemahan, kronitas penyakit dan keterbatasan kegiatan karena masalah
kesehatan. Ditambah pula bahwa mereka lebih sukar mencapai pelayanan kesehatan, dan bila dapat mencapainya akan memperoleh mutu pelayanan
kesehatan yang lebih rendah dibanding dengan lapisan masyarakat menengah atas Zulikfan, 2004.
Tingkat penghasilan merupakan penghasilan yang diperoleh bapak dan ibu yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari, sehingga semakin besar jumlah
pendapatannya, maka taraf kehidupan akan semakin baik. Status sosial ekonomi dianggap sebagai salah satu faktor risiko penting untuk pneumonia, karena
penderita pneumonia pada balita banyak ditemukan pada kelompok keluarga dengan sosial ekonomi rendah Kartasasmita, 1993.
d. Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo 2003, pengertahuan adalah apa yang diketahui oleh seseorang tentang sesuatu hal yang didapat secara formal maupun informal.
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui
mata dan telinga. Pengetahuan terdiri dari 6 enam tingkatan, yaitu:
a. Tahu know
Tahu diartikan sebagai mengingat sesuatu yang telah dipelajari sebelumnya, termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah kembali
recall terhadap suatu yang spesifik dari seluruh badan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
b. Memahami Comprehension
Memahami diartikan sebagai suatu untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut
secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi dan dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan terhadap
objek yang dipelajari.
c. Aplikasi Application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan buku-buku, rumus,
metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain. d. Analisa Analysis
Analisa adalah suatu kemampuan untuk menjelaskan materi atau objek analisa komponen-komponen tetapi di dalam suatu struktur organisasi
tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. e.
Sintesa Synthesis Sintesa menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu keseluruhan yang baru atau kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang telah
ada. f. Evaluasi Evaluation
Kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.
2.4.5. Faktor Enabling Faktor Pendukung
Faktor ini mencakup ketersediaan saranafasilitas bagi masyarakat misalnya puskesmas, rumah sakit, polindes, dokter atau bidan swasta, dan lain-lain. Fasilitas ini
pada hakikatnya mendukung terwujudnya perilaku kesehatan maka disebut juga faktor pendukung.
a. Ketersediaan sarana kesehatan
Menurut Notoatmodjo 2007, meskipun kesadaran dan pengetahuan masyarakat tinggi tentang kesehatan, namun fasilitas kesehatan yang tidak
mendukung maka tindakan tentang kesehatan tidak akan terwujud. Oleh karena itu pengetahuan dan kesadaran yang tinggi harus diikuti dengan ketersediaan
sarana kesehatan yang baik sehingga terwujud perilaku hidup sehat.
b. Jarak ke sarana kesehatan
Rochman 1994 menyatakan bahwa keterjangkauanjarak merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan.
2.4.6. Faktor Reinforcing Faktor Penguat
Faktor-faktor ini meliputi faktor sikap dan perilaku petugas kesehatan. Untuk berperilaku sehat, masyarakat kadang-kadang bukan hanya perlu pengetahuan yang
positif dan dukungan fasilitas saja, melainkan diperlukan perilaku contohacuan yang diberikan oleh petugas kesehatan. Faktor ini disebut juga sebagai faktor penguat.
Dukungan dari Petugas Kesehatan.
Menurut Nur 2004 kerjasama dan penyuluhan dari petugas kesehatan sangat diperlukan sebagai contohacuan dalam melakukan tindakan kesehatan. Peran petugas
kesehatan mempunyai pengaruh terhadap perilaku ibu dalam kaitannya dengan pencegahan penyakit pneumonia.
Menurut Sarfino dalam Smet 1994, dukungan petugas kesehatan merupakan dukungan sosial dalam bentuk dukungan informatif, di mana perasaan subjek bahwa
lingkungan memberikan keterangan yang cukup jelas mengenai hal-hal yang diketahui.
Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan Kepmenkes RI, 2005.
Dari uraian di atas, disimpulkan bahwa dukungan petugas kesehatan adalah dukungan yang diberikan oleh petugas kesehatan dalam melakukan upaya kesehatan
baik itu berupa penyuluhan, saran dan tindakan petugas kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada ibu.
2.5. Kerangka Konsep Penelitian
Berdasarkan latar belakang, tujuan dan manfaat, maka kerangka konsep penelitian adalah sebagai berikut:
Variabel bebas Variabel Terikat
Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian
Faktor Predisposing:
- Tingkat Pendidikan
- Pekerjaan
- Penghasilan keluarga
- Pengetahuan
Faktor Enabling: Sarana Kesehatan:
- Ketersediaan - Jarak
Faktor Reinforcing: Dukungan
dari petugas kesehatan
Pencegahan penyakit
pneumonia pada balita
2.6. Hipotesis Penelitian