Jenis Penelitian Metode Pengumpulan Data Defenisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survei dengan pendekatan explanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan pengaruh antara faktor predisposing, enabling dan reinforcing ibu balita terhadap pencegahan penyakit pneumonia pada balita di Kelurahan Batangberuh Kecamatan Sidikalang tahun 2011 Singarimbun, 1995.

3.2. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Kelurahan Batangberuh Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi, dengan pertimbangan cukup tingginya kasus pneumonia balita yaitu sebanyak 1.022 kasus.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian direncanakan dilaksanakan pada Februari 2011.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi penelitian adalah seluruh ibu yang mempunyai balita dan bertempat tinggal di Kelurahan Batangberuh Kecamatan Sidikalang Kabupaten Dairi yakni sebanyak 571 orang.

3.3.2. Sampel

Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan metode simple random sampling. Jumlah sampel dihitung dengan menggunakan rumus Vincent sebagai berikut: Vincent, 1991. Maka = 82,21 maka yang menjadi sampel 82 orang. Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi P = Proporsi populasi G = Galat pendugaan 0,1 Zc = Taraf Kepercayaan 95 1,96

3.4. Metode Pengumpulan Data

a. Data Primer Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya. b. Data Sekunder Data sekunder diambil dari instansi yang ada hubungannya dengan objek penelitian yaitu Puskesmas Batangberuh dan Dinas Kesehatan Kabupaten Dairi.

3.5. Defenisi Operasional

1. Tingkat Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang pernah ditempuh responden berdasarkan ijazah terakhir, dikategorikan atas: tidak sekolahtidak tamat, SD, SLTP, SLTA, AkademiSarjana. 2. Pekerjaan adalah sumber mata pencaharian responden untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dikategorikan atas: tidak bekerja sebagai ibu rumah tangga dan bekerja sebagai PNS, petani, pedagang, wiraswasta, dan lain- lain. 3. Penghasilan keluarga adalah jumlah uang yang diterima keluarga responden setiap bulannya, dikategorikan berdasarkan Upah Minimum Provinsi UMP sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi Sumatera Utara Nomor 5614894KTAHUN 2009 tentang penetapan upah minimum Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 yakni: 1 Penghasilan di bawah UMP Rp. 965.000; 2 Penghasilan di atas atau sama dengan UMP ≥Rp. 965.000; 4. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh responden mengenai penyakit pneumonia yang terdiri dari pengertian, penyebab, gejala, faktor risiko dan pencegahan pneumonia. Dikategorikan sebagai berikut: 1 Pengetahuan buruk, apabila responden kurang mengetahui tentang penyakit pneumonia pada balita. 2 Pengetahuan sedang, apabila responden cukup mengetahui tentang penyakit pneumonia pada balita. 3 Pengetahuan baik, apabila responden mengetahui segala sesuatu tentang penyakit pneumonia pada balita.. 5. Saranafasilitas kesehatan adalah tempat pelayanan kesehatan yang ada di sekitar tempat tinggal responden meliputi: puskesmas, rumah sakit, polindes, poliklinik, dokter atau bidan praktik swasta dan sebagainya yang dapat diakses oleh responden bila terdapat gejala pneumonia pada balita. 6. Jarak sarana kesehatan adalah persepsi responden terhadap kemampuan untuk memperoleh layanan kesehatan secara geografis, dikategorikan sebagai berikut: 1 Jauh, bila persepsi responden terhadap jarak dari tempat tinggal responden ke sarana kesehatan adalah jauh sulit dijangkau. 2 Sedang, bila persepsi responden terhadap jarak dari tempat tinggal responden ke sarana kesehatan tidak terlalu jauh tidak terlalu sulit dijangkau. 3 Dekat, bila persepsi responden terhadap jarak dari tempat tinggal responden ke sarana kesehatan adalah dekat mudah dijangkau. 7. Dukungan dari petugas kesehatan adalah responden pernah diberikan informasipenyuluhan oleh petugas kesehatan dokter, perawat, bidan mengenai pengertian, penyebab, gejala, faktor risiko serta pencegahan penyakit pneumonia. 8. Pencegahan penyakit pneumonia pada balita adalah segala upaya responden dalam melakukan pencegahan penyakit pneumonia, dikategorikan atas: 1 Pencegahan buruk, apabila responden melakukan tindakan yang buruk dalam kaitannya dengan pencegahan penyakit pneumonia pada balita. 2 Pencegahan sedang, apabila responden hanya sesekali melakukan tindakan yang baik dalam kaitannya dengan pencegahan penyakit pneumonia pada balita. 3 Pencegahan baik, apabila responden setiap kali melakukan tindakan yang baik dalam kaitannya dengan pencegahan penyakit pneumonia pada balita.

3.6. Aspek Pengukuran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Predisposing Factor, Enabling Factor dan Reinforcing Factor Terhadap Penggunaan Jamban di Desa Gunungtua Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2014

0 68 162

Analisis Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Tindakan Pemilik Anjing Dalam Pencegahan Penyakit Rabies Melalui Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

3 60 154

Pengaruh Faktor Predisposing, Enabling dan Reinforcing Terhadap Pemberian Imunisasi Hepatitis B pada bayi di Puskesmas Bagan Batu Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir

1 62 115

Pengaruh Faktor Predisposing, Enabling, Reinforcing Terhadap Pemanfaatan Buku KIA Di Puskesmas Kota Alam Banda Aceh

2 82 95

Pengaruh Faktor Pengetahuan Ibu dan Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Tindakan Ibu dalam Pencegahan Gizi Buruk pada Balita di Kelurahan Siti Rejo III Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010

1 43 78

Pengaruh Persepsi Ibu Balita Tentang Penyakit Diare Terhadap Tindakan Pencegahan Diare di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010

2 41 80

HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING,ENABLING DAN REINFORCING TERHADAP PEMAKAIN ALAT PELINDUNG DIRI MASKER DI CV.KALIMA ART JEPARA TAHUN 2013.

0 3 15

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PNEUMONIA PADA BALITA DAN PENCEGAHANNYA DI KELURAHAN BULAKAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO.

2 4 11

LEMBAR KUESIONER PENGARUH FAKTOR PREDISPOSING, ENABLING DAN REINFORCING TERHADAP TINDAKAN PEMILIK ANJING DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT RABIES MELALUI GIGITAN HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DI KECAMATAN TARUTUNG KABUPATEN TAPANULI UTARA Penjelasan Umum

1 1 28

Analisis Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Tindakan Pemilik Anjing Dalam Pencegahan Penyakit Rabies Melalui Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 18