akan memperoleh penyakit lain dan responden yang tidak mengetahui sebanyak 57 responden 69,5.
Distribusi responden yang mengetahui cara penularan penyakit pneumonia melalui kontak langsung dengan udara napas, batuk dan bersin-bersin dari penderita
lain sebanyak 8 responden 9,8, sebanyak 13 responden 15,9 menyebutkan melalui kontak atau bersentuhan dengan balita yang demam dan sebanyak
61 responden 74,4 tidak mengetahui cara penularan pneumonia. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.10. sebagai berikut:
Tabel 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Penyakit Pneumonia
No. Pengetahuan Responden
Jumlah f
A. Mendengar istilah pneumonia 1. Tidak Pernah
22 26,8
2. Pernah 60
73,2
Jumlah 82
100 B. Pengertian pneumonia
1. Demam, napas cepatsesak disertai batuk
22 26,8
2. Penyakit demam dan batuk biasa
6 7,3
3. Tidak Tahu
54 65,9
Jumlah 82
100 C. Gejala pneumonia
1. Batuk yang disertai demam dan napas sesakcepat
10 12,2
2. Batuk berhari-hari
24 29,3
3. Tidak Tahu
48 58,5
Jumlah 82
100 D. Penyebab pneumonia
1. Bakteri, Virus
5 6,1
2.
Penyebab lain seperti : jamur 10
12,2
3. Tidak Tahu
67 81,7
Jumlah 82 100
Tabel 4.10. Lanjutan E. Bahaya yang terjadi jika tidak segera mengobati pneumonia
1. Membahayakan hidup anak karena dapat
menyebabkan kematian 9
11,0
2. Terjadi komplikasi dan penyakit lama sembuh 20
24,4
3. Tidak Tahu
53 64,6
Jumlah 82
100 F. Bahaya yang terjadi jika tidak mengobati batuk atau influenza pada balita
1. Akan mempermudah terjadinya pneumonia sesak napas 8 9,8 2. Akan memperoleh penyakit lain 17 20,7
3. Tidak tahu 57 69,5
Jumlah 82
100 G.
Cara penularan pneumonia
1. 2.
3. Melalui kontak langsung, udara napas, batuk dan
bersin-bersin dari penderita lain Kontak atau bersentuhan dengan anak yang demam
Tidak Tahu 8
13 61
9,8 15,9
74,4
Jumlah 82
100
Berdasarkan uraian distribusi pengetahuan responden secara keseluruhan mengenai penyakit pneumonia pada balita diketahui sebanyak 51 responden 62,2
memiliki pengetahuan pada kategori buruk, sebanyak 19 responden 23,2 memiliki pengetahuan pada kategori sedang dan sebanyak 12 responden 14,6 memiliki
pengetahuan pada kategori baik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.11. sebagai berikut:
Tabel 4.11. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan No.
Kategori Pengetahuan Jumlah
f
1 Buruk
51 62,2
2 Sedang
19 23,2
3 Baik
12 14,6
Jumlah 82
100
4.2.3. Deskripsi Variabel Faktor Enabling Faktor enabling meliputi ketersediaan sarana kesehatan serta jarak dari tempat
tinggal responden ke sarana kesehatan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan distribusi responden yang menyatakan tersedia sarana kesehatan di sekitar tempat
tinggal di antaranya puskesmas, rumah sakit, polindes dan praktik dokterbidan swasta sebanyak 47 responden 57,3 dan sebanyak 35 responden 42,7
menyatakan tidak tersedia. Distribusi responden yang menyatakan jarak tempat tinggal ke sarana
kesehatan dekat dan mudah dijangkau sebanyak 15 responden 18,3, sebanyak 28 responden 34,1 menyatakan sedang atau agak sulit dijangkau dan sebanyak
39 responden 47,6 menyatakan bertempat tinggal jauh dan sulit menjangkau sarana kesehatan yang ada. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.12. sebagai
berikut:
Tabel 4.12. Distribusi Responden Berdasarkan Sarana Kesehatan No.
Sarana Kesehatan Jumlah
f A. Ketersediaan sarana kesehatan
1. Tersedia
47 57,3
2. Tidak Tersedia