Penghasilan Keluarga Pengetahuan Pengaruh Faktor Predisposing

5.1.3. Penghasilan Keluarga

Hasil analisis statistik dengan uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa penghasilan keluarga responden tidak memiliki hubungan terhadap pencegahan penyakit pneumonia pada balita ρ = 0,7250,05. Masyarakat berpenghasilan rendah mempunyai suatu prevalensi sakit, kelemahan, kronitas penyakit dan keterbatasan kegiatan karena masalah kesehatan. Ditambah pula bahwa mereka lebih sukar mencapai pelayanan kesehatan, dan bila dapat mencapainya akan memperoleh mutu pelayanan kesehatan yang lebih rendah dibanding dengan lapisan masyarakat menengah atas Zulikfan, 2004. Tingkat penghasilan merupakan penghasilan yang diperoleh keluarga responden yang digunakan untuk kehidupan sehari-hari, sehingga semakin besar jumlah pendapatannya, maka taraf kehidupan akan semakin baik. Status sosial ekonomi dianggap sebagai salah satu faktor risiko penting untuk pneumonia, karena penderita pneumonia pada balita banyak ditemukan pada kelompok keluarga dengan sosial ekonomi rendah Kartasasmita, 1993. Hasil pengamatan di lapangan tidak ada pengaruh variabel penghasilan keluarga dengan pencegahan penyakit pneumonia pada balita karena ibu dengan penghasilan keluarga yang cukup tinggi mempunyai tindakan yang cenderung sama dengan ibu yang berpenghasilan keluarga yang relatif rendah. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Notosiswoyo, dkk 2003, yang diikuti penelitian Nainggolan 2008, menyebutkan bahwa variabel penghasilan tidak mempunyai pengaruh bermakna terhadap pencegahan ibu dalam kaitannya dengan penyakit pneumonia pada balita.

5.1.4. Pengetahuan

Hasil analisis statistik dengan uji regresi linear berganda, menunjukkan bahwa pengetahuan responden pada α = 0,05 berpengaruh pada pencegahan ibu terhadap penyakit pneumonia pada balita ρ = 0,0000,05. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang, sebab dari pengalaman dan hasil penelitian, ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan Gerungan, 1986. Pengetahuan merupakan tahap awal di mana subjek mulai mengenal ide baru serta belajar memahami yang pada akhirnya dapat mengubah perilaku. Menurut Muslih 2004 yang mengutip pendapat Roger, dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa tindakan yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng. Pengetahuan yang tercakup di dalam domain kognitif mempunyai enam tingkatan, salah satunya adalah tahu know. Tahu merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Apabila dihubungkan dengan pernyataan responden masih banyak yang tidak tahu mengenai istilah pneumonia. Jadi jelas pengetahuan dasar responden mengenai pneumonia perlu ditingkatkan antara lain melalui kegiatan penyuluhanpendidikan oleh petugas kesehatan, kader, tokoh masyarakat dan tokoh agama, serta melalui media promosi kesehatan yakni leaflet, booklet, poster dan sebagainya. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nainggolan 2008 yang menyebutkan pengetahuan berpengaruh terhadap tindakan ibu dalam pencegahan penyakit pneumonia. Semakin baik pengetahun ibu tentang pneumonia akan memberi respons positif terhadap tindakan ibu dalam pencegahan pneumonia pada balita.

5.2. Pengaruh Faktor Enabling Terhadap Pencegahan Penyakit Pneumonia

Dokumen yang terkait

Pengaruh Predisposing Factor, Enabling Factor dan Reinforcing Factor Terhadap Penggunaan Jamban di Desa Gunungtua Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2014

0 68 162

Analisis Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Tindakan Pemilik Anjing Dalam Pencegahan Penyakit Rabies Melalui Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

3 60 154

Pengaruh Faktor Predisposing, Enabling dan Reinforcing Terhadap Pemberian Imunisasi Hepatitis B pada bayi di Puskesmas Bagan Batu Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir

1 62 115

Pengaruh Faktor Predisposing, Enabling, Reinforcing Terhadap Pemanfaatan Buku KIA Di Puskesmas Kota Alam Banda Aceh

2 82 95

Pengaruh Faktor Pengetahuan Ibu dan Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Tindakan Ibu dalam Pencegahan Gizi Buruk pada Balita di Kelurahan Siti Rejo III Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010

1 43 78

Pengaruh Persepsi Ibu Balita Tentang Penyakit Diare Terhadap Tindakan Pencegahan Diare di Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan Tahun 2010

2 41 80

HUBUNGAN FAKTOR PREDISPOSING,ENABLING DAN REINFORCING TERHADAP PEMAKAIN ALAT PELINDUNG DIRI MASKER DI CV.KALIMA ART JEPARA TAHUN 2013.

0 3 15

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PNEUMONIA PADA BALITA DAN PENCEGAHANNYA DI KELURAHAN BULAKAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO.

2 4 11

LEMBAR KUESIONER PENGARUH FAKTOR PREDISPOSING, ENABLING DAN REINFORCING TERHADAP TINDAKAN PEMILIK ANJING DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT RABIES MELALUI GIGITAN HEWAN PENULAR RABIES (HPR) DI KECAMATAN TARUTUNG KABUPATEN TAPANULI UTARA Penjelasan Umum

1 1 28

Analisis Faktor Predisposing, Enabling Dan Reinforcing Terhadap Tindakan Pemilik Anjing Dalam Pencegahan Penyakit Rabies Melalui Gigitan Hewan Penular Rabies (HPR) Di Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara

0 0 18