Ruang Lingkup Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode dan Teknik Pengumpulan Data Pengolahan Data Defenisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian.

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah tenaga kerja sektor pertanian, ekspor sektor pertanian, kredit perbankan sektor pertanian, serta PDRB sektor pertanian Sumatera Utara periode 1985-2006.

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang bersifat time series dengan kurun waktu 1985-2006. Sumber data berasal dari Badan Pusat statistik BPS Sumatera Utara, Bank Indonesia BI cabang Medan serta sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian.

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode tidak langsung indirect method, yakni dengan menggunakan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan pencatatan Universitas Sumatera Utara langsung dari berbagai bahan kepustakaan seperti tulisan ilmiah, jurnal, artikel, laporan, dan sebagainya.

3.4 Pengolahan Data

Untuk mengolah data penelitian digunakan program E-Views 4.1.

3.5 Model Analisis Data

Dalam menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat, digunakan alat analisis ekonometrika yaitu meregresikan variabel-variabel yang ada dengan metode OLS Ordinary Least Square. Pengaruh tenaga kerja, ekspor, dan kredit perbankan terhadap PDRB dinyatakan dalam fungsi berikut: Y = fX 1 ,X 2 ,X 3 …………………………………………………………….1 Dengan spesifikasi model sebagai berikut: Y= α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + µ…………………………………………….2 Dimana: Y = PDRB sektor pertanian Sumatera Utara miliar rupiah α = Konstanta β 1 ,β 2 ,β 3 = Koefisien regresi X 1 = Jumlah tenaga kerja sektor pertanian ribu jiwa X 2 X = Ekspor sektor pertanian miliar dolar AS 3 = Kredit perbankan sektor pertanian miliar rupiah Universitas Sumatera Utara µ = Term of error Bentuk hipotesisnya sebagai berikut: 1 ∂ ∂ X Y , artinya jika terjadi kenaikan pada X 1 2 ∂ ∂ X Y tenaga kerja sektor pertanian maka Y PDRB sektor pertanian Sumatera Utara akan mengalami kenaikan, ceteris paribus. , artinya jika terjadi kenaikan pada X 2 2 ∂ ∂ X Y nilai FOB ekspor sektor pertanian maka Y PDRB sektor pertanian Sumatera Utara akan mengalami kenaikan, ceteris paribus. , artinya jika terjadi kenaikan pada X 3

3.6.1 Koefisien Determinasi R

kredit perbankan sektor pertanian maka Y PDRB sektor pertanian Sumatera Utara akan mengalami kenaikan, ceteris paribus.

3.6 Uji Kesesuaian Test of Goodness of Fit

2 Koefisien determinasi dilakukan untuk melihat seberapa besar variasi variabel-variabel independen secara bersama-sama mampu memberi penjelasan mengenai variasi variabel dependen. Nilai R 2 digunakan antara 0 sampai 1 0R 2

3.6.2 T-test Uji Parsial

1. Uji parsial diperlukan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel independen secara individu dan variabel dependen signifikan atau tidak dengan menganggap variabel lainnya konstan. Rumus T-test : Universitas Sumatera Utara t-hitung = Sbi b bi − Keterangan : b i = Koefisien variabel independen ke-i b = Nilai hipotesis nol Sb i = Simpangan baku dari variabel independen ke-i Hipotesis : H : β = 0 H a : β ≠ 0 Kriteria Pengambilan Keputusan: H H diterima apabila t-hitung t-tabel artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. a diterima apabila t-hitung t-tabel artinya variabel independen secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. Gambar 3.1 Kurva Uji t Statistik

3.6.3 F-Statistik Uji Serempak

H a diterima H a diterima H diterima Universitas Sumatera Utara F-statistik Uji Serempak diperlukan untuk mengetahui hubungan antara seluruh variabel independen secara serempak bersama-sama terhadap variabel independen. Rumus T-test : k n R k R hitung F − − − = − 1 1 2 2 Keterangan : k = jumlah variabel independen R 2 = koefisien determinasi n = jumlah sampel Hipotesis : H 2 1 = = β β : H a 2 1 ≠ ≠ β β : Kriteria Pengambilan Keputusan: H H diterima apabila F-hitung F-tabel, artinya variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh nyata terhadap variabel dependen a diterima apabila F-hitung F-tabel, artinya variabel independen secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel dependen. H diterima H a diterima Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2 Kurva Uji F Statistik 3.7 Uji Asumsi Klasik 3.7.1 Multikolinearitas Multikolinearitas adalah suatu fenomena yang terjadi pada model regresi jika dua atau lebih variabel independen cenderung berubah dengan pola yang sama. Variabel-varabel tersebut biasanya punya hubungan yang sangat erat dan tidak mungkin dianalisis secara terpisah pengaruhnya terhadap variabel dependen. Ada tidaknya multikolinearitas dapat ditandai dengan : a. Standar error tidak terhingga b. R 2 sangat tinggi akan tetapi t-statistik berubah tanda dan tidak signifikan c. Tidak ada satupun t-statistik yang signifikan pada α = 10, α = 5, α = 1. Pengaruh multikolineritas terhadap nilai taksiran : a. Nilai-nilai koefisien tidak mencerminkan nilai yang benar. b. Karena standar errornya tinggi maka kesimpulan tidak dapat diambil melalui t-test. c. T-test tidak dapat dipakai untuk menguji keseluruhan hasil taksiran. d. Tanda yang diharapkan pada hasil taksiran koefisien akan bertentangan menurut teori. Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara a. Salah satu variabel independen jangan diikutsertakan dalam menaksir model. Tetapi harus diperhatikan mungkin variabel tersebut secara teori berhubungan terhadap variabel dependen maka hasil taksiran akan menjadi bias. b. Mendefinisikan kembali variabel-variabel tersebut. c. Penambahan data-data.

3.7.2 Autokorelasi

Istilah autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi disturbance error antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu seperti dalam data deretan waktu atau ruang seperti dalam data cross-sectional. Model regresi linear klasik mengasumsikan autokorelasi tidak terdapat di dalamnya disturbansi atau gangguan u i Gujarati, 1999: 201. Dilambangkan dengan : Eu i u j a. Spatial autokorelation = 0 i ≠ j Faktor-faktor yang menyebabkan autokorelasi terjadi : Biasanya terjadi pada data cross section. Fluktuasi atau perubahan aktivitas kegiatan ekonomi dari satu daerah akan mempengaruhi kegiatan ekonomi daerah terdekat karena ada keterkaitan ekonomi antara daerah tersebut. b. Pengaruh yang berkelanjutan Prolonged Influence of Shocks Hal ini sering terjadi pada time series data, yaitu faktor bencana alam dan faktor lain yang sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi sehingga akan terasa pada periode berikutnya. Universitas Sumatera Utara c. Inersia Psychological Conditioning Yaitu tindakan-tindakan atau pengaruh masa lalu yang akan masih mengganggu kegiatan atau aktivitas selanjutnya misalnya peningkatan suku bunga, pajak dan lain-lain. d. Manipulasi data Yaitu adanya interpolasi data atau penambahan data. e. Bias spesifikasi Mis Specification Hal ini terjadi karena tidak disertakannya variabel independen yang berhubungan di mana variabel independen tersebut sebenarnya turut mempengaruhi variabel dependen. D-W Test Uji Durbin-Watson D-W test digunakan untuk mengetahui apakah dalam model terdapat autokorelasi ataupun antara disturbance error-nya. ∑ ∑ − − − − = n t t t et e e DW 1 2 1 2 2 1 1 Tabel 3.1 Kriteria Pengambilan Keputusan D-W Test Nilai D-W Berdasarkan Estimasi Model Regresi Kesimpulan 4-D.W.LDW4 4-DWUDW4-DWL Tolak H . Terdapat serial korelasi negatif diantara disturbance error. Tidak ada kesimpulan. Universitas Sumatera Utara 2DW4-DWU DWUDW2 DWLDWDWU 0DWDWL Terima H 0. Terima H a. Tidak ada kesimpulan. Tolak H . Terdapat serial korelasi positif diantara disturbance terms. Bentuk hipotesis dari uji D-W sebagai berikut: H : p = 0 → tidak ada serial korelasi H : p ≠ 0 → ada serial korelasi Gambar 3.1 Kurva D-W Statistik Jika beberapa di antara variabel independen tersebut merupakan lagged variables, maka anggapan penggunaan D-W test tidak berlaku dalam mengetahui apakah pada model tersebut terdapat autokorelasi atau tidak. Sehingga oleh sebab itu Durbin 1978 mengembangkan D-W test menjadi h-statistik untuk mengetahui ada autokorelasi atau tidak dalam model tersebut : Universitas Sumatera Utara 2 var 1 2 1 β N N dw statistic h − − = − di mana : dw = Nilai D-W test Var β 2 β = Standar error N = Jumlah observasi S

3.8 Defenisi Operasional Variabel

1. PDRB sektor pertanian adalah produk domestik regional bruto PDRB sektor pertanian Sumatera Utara atas dasar harga konstan miliar rupiah. 2. Tenaga kerja sektor pertanian adalah jumlah penduduk Sumatera Utara berusia 14-64 tahun yang bekerja di sektor pertanian.jiwa. 3. Ekspor sektor pertanian adalah nilai FOB yang diperoleh dari hasil penjualan komoditi sektor pertanian Sumatera Utara ke luar negeri juta US. 4. Kredit perbankan sektor pertanian adalah kredit yang disalurkan oleh perbankan untuk sektor pertanian miliar rupiah. Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Provinsi Sumatera Utara 4.1.1 Kondisi Geografis Provinsi Sumatera Utara berada di bagian barat Indonesia, terletak pada garis 1º - 4º LU dan 98º - 100º BT. Letak provinsi ini sangat strategis karena berada pada jalur perdagangan internasional dan berdekatan dengan Malasyia dan Singapura serta diapit oleh tiga provinsi dengan batas-batas sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Propinsi Sumatera Barat dan Riau. c. Sebelah barat berbatasan dengan Samudera Hindia. d. Sebelah timur berbatasan dengan Selat Malaka. Luas daratan Provinsi Sumatera Utara sekitar 71680,68 km 2 Berdasarkan kondisi letak dan kondisi alam, Sumatera Utara terbagi dalam tiga kelompok wilayah yaitu Pantai Barat terdiri dari Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Sibolga, dan Nias, Dataran Tinggi terdiri dari Tapanuli Utara, Simalungun, Pematang Siantar, Karo, dan Dairi, serta Pantai Timur terdiri dari Medan ,Binjai, Langkat, Tebing Tinggi, Asahan, Tanjung Balai, dan Labuhan Batu. , sebagian besar berada di Pulau Sumatera dan sebagian lainnya berada di Pulau Nias, Pulau-pulau Batu, serta beberapa pulau kecil, baik di bagian barat maupun timur pantai Pulau Sumatera. Universitas Sumatera Utara