4.1.2 Kondisi Iklim dan Topografi
Provinsi Sumatera Utara tergolong ke dalam daerah beriklim tropis karena letaknya dekat dengan garis khatulistiwa. Curah hujannya berkisar antara 1.800 -
4.000 mm per tahun dan suhu udara antara 12,4 – 34,2
C. Ketinggian permukaan daratan Sumatera Utara bervariasi, sebagian daerahnya datar, hanya beberapa meter
di atas permukaan laut dengan suhu bisa mencapai 34,2 C. Sebagian lagi merupakan
daerah berbukit dengan kemiringan yang landai dan beriklim sedang. Sementara itu, bagian yang terakhir merupakan daerah tinggi yang ketinggiannya mencapai 2.300 m
di atas permukaan laut dengan suhu udara minimalnya bisa menyentuh 13,4 C.
4.1.3 Kondisi Demografi
Provinsi Sumatera Utara merupakan provinsi keempat terbesar dalam jumlah penduduknya di Indonesia setelah Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa
Tengah. Dihuni oleh berbagai suku seperti Batak, Melayu, Aceh, Minangkabau, dan Jawa serta menganut berbagai agama seperti Islam, Hindu, Budha, Kristen dan
berbagai aliran kepercayaan lainnya. Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2000, jumlah penduduk Sumatera Utara sebesar 11,506 juta jiwa. Dari jumlah tersebut
sebanyak 57,36 tinggal di daerah pedesaan dan sisanya 42,64 tinggal di daerah perkotaan. Sedangkan pada tahun 2006, jumlah penduduk Sumatera Utara telah
mencapai 12,643 juta jiwa dengan kepadatan penduduk 176 km
2
. Dari jumlah tersebut sebanyak 55,89 berada di wilayah pedesaan.
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Potensi Wilayah
Wilayah Sumatera Utara memiliki potensi lahan yang cukup luas dan subur untuk dikembangkan menjadi areal pertanian yang dapat menunjang pertumbuhan
ekonomi. Sebagian besar dari wilayah ini merupakan areal pertanian. Oleh sebab itu, sektor pertanian merupakan sektor andalan dari Sumatera Utara. Disamping itu,
Sumatera Utara juga memiliki wilayah perairan yang cukup luas seperti sungai, laut, dan danau, yang secara ekonomi memiliki potensi untuk dikembangkan. Wilayah
perairan tersebut dapat digunakan sebagai sarana perhubungan dan perikanan. Sementara itu, keindahan alamnya merupakan potensi untuk sektor lainnya seperti
industri, perdagangan, jasa, dan lain-lain. Bahan-bahan galian dan tambang seperti kapur, belerang, pasir kuarsa, kaolin, diatone, emas, batu bara, serta minyak dan gas
bumi juga banyak terkandung di wilayah Sumatera Utara. Kegiatan perekonomian yang terpenting di Sumatera Utara adalah di sektor
pertanian yang menghasilkan bahan pangan dan komoditi ekspor seperti dari perkebunan, tanaman pangan, peternakan, perikanan dan kehutanan. Sedangkan
industri yang berkembang di Sumatera Utara adalah industri pengolahan yang menunjang sektor pertanian, industri yang memproduksi barang-barang kebutuhan
dalam negeri dan ekspor. Posisi strategis wilayah Sumatera Utara yang terletak dalam jalur
perdagangan internasional membawa keuntungan tersendiri dalam menyokong perekonomian daerah. Hal ini juga ditunjang oleh adanya berbagai pelabuhan udara
seperti pelabuhan udara Polonia, Pinang Sori, Binaka, Aek Godang, dan pelabuhan laut Belawan, Sibolga, Gunung Sitoli, Tanjung Balai, Teluk Bitung, Kuala Tanjung,
Universitas Sumatera Utara
dan Labuhan Bilik. Disamping fasilitas pelabuhan ini, sektor jasa berkaitan dengan fasilitas perbankan dan jasa-jasa perdagangan lainnya serta komunikasi seperti
perhubungan darat, telepon, teleks, faksmili, pos, dan giro telah cukup berkembang dan mampu mencapai sebagian besar kecamatan.
4.2 Perkembangan Sektor Pertanian Sumatera Utara 4.2.1 Subsektor Tanaman Bahan Pangan