b. Kondisi Iklim
Karena letaknya dekat dengan garis khatulistiwa, Provinsi Sumatera Utara tergolong ke dalam daerah berkitan topis. Ketinggian permukaan daratnya sangat
bervariasi, sebagian daerahnya datar mencapai 35, sebagian daerah terbukti degnan kemiringan yang landai, beriklim sedang dan sebagian lagi berada pada daerah
ketinggian yang suhu minimalnya bisa mnecapi 14 C.
Sebagaiman propinsi lainnya di Indonesia, Sumatera Utara mempunyai musim kemarau dan musim penghujanan. Musim kemarau biasa terjadi pada Bulan April
sampai September dan Musim Penghujanan bisa terjadi pada Bulan Oktober sampai Maret. Diantara kedua musim tersebut, diselingi oleh musim pancaroba. Curah hujan di
seluruh Sumatera Utara rata-rata 1.965 mm per tahun. Curah hujan tertinggi terdapat di daerah Tapanuli Utara. Kelembapan rata-rata per tahun lebih kurang 82,9. Sedangkan
temperatur rata-rata pertahun 26,07 C, dengan temperatur rata-rata maksimum 31,1
C dan minimum 21,04
C.
c. Kondisi Demografi
Sumatera Utara yang dialami dari berbagai suku, seperti : Batak, Melayu, Nias, Minangkabau, dan Jawa ini merupakan propinsi keempat terbesar jumlah
penduduknya di Indonesia, setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Menurut hasil pencacahan lengkap Sensu Penduduk tahun 2000, penduduk Sumatera Utara pada
tanggal 30 Juni 2000 hari sensus berjumlah 11,506 juta jiwa. Penduduk Sumatera Utara masih banyak yang tinggal di daerah pedesaan
daripada di daerah perkotaan. Jumlah penduduk yang tinggal di daerah pedesaan adalah sekitar 6,6 juta jiwa atau sekitar 57,3 dan yang tinggal di daerah perkotaan sebesar
4,906 juta jiwa atau sekitar.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan agama dan kepercayaan yang dianut, pada tahun 2000, penduduk yang beragama Islam sebesar 7,530 juta jiwa atau sekitar 65,54, Kristen Katolik
sebesar 0,55 juta jiwa atau sekitar 4,7. Kristen Protestan sebesar 3,062 juta jiwa atau sekitar 26,6, Hindu sebesar 0,19, Budha sebesar 3,32 dan kepercayaan lain
sebesar 0,23. Pada tahun 2000, warga negara asing WNA yang bertempat tinggal di
Sumatera Utara tercatat sebanyak 231 orang. WNA ini berasal dari berbagai negara, tetapi yagn terbanyak dari Cina Taiwan yaitu sebanyak 23 orang. Mereka bertempat
tinggal menyebar di seluruh daerah tingkat II Sumatera Utara. Sedangkan WNA lainnya yang cukup dominan adalah berasal dari Inggris yaitu sebanyak 26 orang.
Sampain dengan tahun 1999, jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara sebesar 1.475,7 ribu jiwa atau sekitar 16,74 dari total penduduk di Sumatera Utara. Pada
tahun 1996 atau tiga tahun sebelumnya, jumlah penduduk miskin di Sumatera Utara sebanyak 1.234,2 ribu jiwa dengan presentase sebesar 10,92 dari total penduduk.
Peningkatan ini terjadi karena krisis moneter yang memang terjadi di seluruh Indonesia termasuk di Sumatera Utara. Pada masa krisis moneter tingkat harga sangat
tinggi sehingga terjadi inflasi yang akhirnya menimbulkan penderitaan bagi masyarakat yang berkemampuan terbatas
d. Potensi Wilayah