Teori Irving Fisher TINJAUAN TEORETIS

Kenaikan income pada umumnya diiringi dengan kenaikan konsumsi rumah tangga, namun kecenderungan menunjukkan bahwa perubahan konsumsi tersebut lebih kecil dibanding dengan perubahan incomenya sehingga 0 MPC 1 dan terdapat selisih yang positif akan menjadi tabungan S  . S C Y     

b. Teori Irving Fisher

Irving Fisher menganalisa bagaimana seorang konsumen yang rasional dan berpandangan kedepan membuat pilihan antar waktu yang berbeda intemporal choice . Fisher menunjukkan kendala yang dihadapi konsumen dan bagaimana mereka memilih antara konsumsi dan berapa banyak yang akan ditabung, dia akan mempertimbangkan kondisi sekarang dan kondisi yang akan datang. Semakin banyak dia konsumsi hari ini, maka semakin sedikit yang dia konsumsi di masa yang akan datang. Menurut Irving Fisher ada beberapa faktor – faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi : a The Intertemporal Budget Constraint Salah satu alasan mengapa masyarakat mengkonsumsi lebih sedikit dari yang sebenarnya diinginkan adalah karena keterbatasan anggaran budget constraint. Ketika mereka memutuskan berapa yang akan dikonsumsi saat ini berapa masa depan, mereka menghadapi apa yang disebut intertemporal budget constrain. Universitas Sumatera Utara Untuk penyederhanaan dianggap konsumen menghadapi dua periode waktu. Pada periode pertama, tabungan sama dengan pendapatan dikurangi konsumsi, sehingga S = Y 1 – C 1 Pada periode kedua, konsumsi sama dengan akumulasi tabungan, termasuk pendapatan bunganya ditambah dengan pendapatan pada periode kedua, sehingga C 2 = 1 + r S + Y 2 Dimana S adalah tabungan, Y 1 pendapatan pertama, C 1 konsumsi pertama, C 2 konsumsi kedua, Y 2 pendapatan kedua, r suku bunga. Jika konsumsi pertama lebih kecil dari pendapatan pertama, konsumen akan menabung, sehingga nilai S lebih besar dari nol. Jika konsumsi pertama lebih besar dari pendapatan periode pertama, konsumen akan meminjam, sehingga nilai S lebih kecil dari nol. Untuk mendapat kendala anggaran konsumen consumer’s budget constraint, kedua persamaan diatas dapat dikombinasikan. C 2 = 1 + r Y 1 – C 1 + Y 2 Secara matematis, maka diperoleh I + r C 1 + C 2 = 1 + r Y 1 + Y 2 C 1 + r Y Y r I C     1 2 1 2 Persamaan ini menggabungkan konsumsi pada dua periode dengan pendapatan pada dua periode. Jika suku bunga sama dengan nol. Kendala anggaran menunjukkan bahwa total konsumsi pada dua periode sama dengan total pendapatan pada dua periode. Pada umumnya suku bunga lebih besar dari nol, sehingga konsumsi dan pendapatan periode mendatang didiskon dengan faktor 1 + r. Nilai diskonting ini berasal dari pendapatan bunga dan tabungan. Karena konsumen mendapatkan Universitas Sumatera Utara bunga dari pendapatan saat ini yang ditabung, maka pendapatan mendatang bernilai lebih kecil daripada saat ini. Dan juga karena konsumsi mendatang dibayar dari tabungan, maka konsumsi mendatang biayanya lebih kecil dari konsumsi saat ini. Faktor r  1 1 adalah harga dari konsumsi periode kedua yang diukur dengan konsumsi periode pertama yang harus dikorbankan untuk mendapat 1 unit tambahan konsumsi periode kedua. Gambar 2.1 : Anggaran Konsumsi Gambar diatas menunjukkan anggaran konsumen. Pada titik A, konsumsi periode 1 sebesar Y 1 dan konsumsi pada periode kedua sebesar Y 2 , sehingga tidak ada tabungan ataupun pinjaman pada kedua periode. Pada titik B, konsumen tidak mengkonsumsi pada periode pertama dan menabung seluruh pendapatannya, sehingga konsumsi periode kedua menjadi 1 + r Y 1 + Y 2 Pada titik C, konsumen sama sekali tidak melakukan konsumsi pada periode kedua, sehingga konsumsi pertama sebesar 1 2 1 r Y Y   Kendala anggaran Ko ns umsi pe ri ode ke d u a Konsumsi Periode Pertama C Y 2 C 2 B A C C 1 Y 1 Universitas Sumatera Utara Konsumen memilih kombinasi dibawah kendala anggaran karena dia tidak menghabiskan seluruh pendapatannya. Sepanjang konsumen rasional, dimana mereka lebih menyukai konsumsi yang banyak dibanding konsumsi yang sedikit maka konsumen akan selalu memilih titik – titik pada garis kendala anggaran daripada dibawah garis anggaran. b Selera Konsumen Selera konsumen mengenai konsumsi pertama dan konsumsi kedua ditunjukkan oleh kurva indiferen. Kurva indideferen menunjukkan kombinasi konsumsi pertama dan kedua yang memberikan tingkat kepuasan yang sama pada konsumen. Kemiringan di setiap titik pada kurva indiferen menunjukkan tambahan konsumsi periode kedua yang diperlukan jika konsumsi periode pertama dikurangi sebesar satu satuan. Kemiringan ini disebut tingkat konsumsi marjinal atau marginal rate of substitution MRS. Nilai MRS menunjukkan jumlah konsumsi periode kedua yang ingin disubtitusi dengan konsumsi periode pertama. Konsumen mendapat kebahagian yang sama pada setiap titik di kurva indeferen yang sama, tetapi konsumen menyukai kurva indeferen yang berbeda. Semakin tinggi kurva indiveren semakin disukai oleh konsumen, karena itu berarti kombinasi konsumsi yang bisa diperoleh konsumen semakin besar. Jadi konsumen lebih menyukai I 2 daripada I 1 . c Optimisasi Untuk mendapatkan kebahagian yang maksimal, konsumen akan berusaha mencapai kurva indeferen yang setinggi – tingginya. Tetapi mereka dibatasi oleh anggaran yang dimilikinya. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.2 : Kendala Anggaran Konsumsi Gambar diatas menunjukkan bahwa beberapa kurva indeferen memotong garis kendala. Kondisi optimum yaitu kombinasi kedua konsumsi pada kedua periode dicapai pada titik O dimana garis kendala anggaran menyinggung kurva indeferen I 2 . Pada titik optimum, kemiringan kurva indeferen sama dengan kemiringan garis anggaran. Kemiringan dari kurva indeferen sebesar MRS sedangkan kemiringan dari garis anggaran adalah 1 ditambah suku bunga riil. Sehingga pada titik 0 dapat disimpulkan. Konsumen akan memilih kombinasi konsumsi pada kedua periode sampai tercapai MRS sama dengan 1 ditambah suku bunga riil Teddy H, dkk, 2001: 2002. d Pengaruh Perubahan Pendapatan Konsumen Jika kendala anggaran semakin tinggi, berarti konsumen dapat mencapai kurva indeferen yang smekain tinggi pula. Dengan demikian konsumen dapat I 3 I 2 I 1 Konsumsi Pertama Ko ns umsi Ke d u a C 2 C 1 Universitas Sumatera Utara memperoleh kombinasi konsumsi yang lebih besar pula dengan kenaikan pendapatan. e Pengaruh Perubahan Suku Bunga Riil Pada Konsumsi Pengaruh perubahan suku bunga riil pada konsumsi dapat dikelompokkan menjadi dua: pertama dalam hal konsumenn adalah penabung dan kedua konsumen adalah peminjam. Para ahli ekonomi membagi pengaruh kenaikan suku bunga riil ini kedalam dua bagian: efek pendapatan dan efek subtitusi. Efek pendapatan menunjukkan perubahan konsumsi karena konsumen beralih ke kurva indeferen yang lebih tinggi. Karena konsumen sebagai penabung, kenaikan suku bunga membuat konsumen semakin makmur. Jika konsumsi periode pertama dan periode kedua adalah barang normal, maka kenaikan kemakmuran akan digunakan untuk menaikkan konsumsi pada kedua periode. Jadi efek pendapatan cenderung akan menaikkan konsumsi konsumen pada kedua periode. Efek substitusi adalah perubahan konsumsi yang disebabkan oleh perubahan harga relatif dari konsumen pertama terhadap kedua. Jika suku bunga riil naik maka konsumsi kedua menjadi relatif lebih murah dibanding konsumsi pertama. Dengan demikian konsumen mengurangi konsumsi pertama dan menambah konsumsi kedua. Jadi efek substitusi cenderung untuk menambah konsumsi kedua dan mengurangi konsumsi pertama. Pilihan konsumen ditetntukan oleh efek pendapatan dan efek subtitusi. Kedua efek menaikkan konsumsi periode kedua, sehingga dapat disimpulkan bahwa kenaikan suku bunga riil akan menaikkan konsumsi periode kedua. Pada periode pertama, kedua efek mempunyai pengaruh berlawanan. Dengan demikian Universitas Sumatera Utara kenaikan suku bunga riil dapat menaikkan atau menurunkan konsumsi periode pertama. f Kendala Meminjam Constrain On Borrowing Model Fisher mengasumsikan bahwa konsumen dapat meminjam dan menabung kemampuan untuk meminjam memungkinkan kondisi saat ini lebih besar dari pendapatan saat ini. Ketidak mampuan untuk meminjam membatasi konsumsi tidak sampai melebihi pendapatannya. Kendala untuk meminjam dapat ditulis sebagai C 1 Y 1 Ketidaksamaan ini menunjukkan bahwa konsumsi periode satu kurang dari atau sama dengan pendapatan periode satu. Tambahan kendala ini pada konsumen disebut borrowing constrain atau kadang – kadang disebut dengan liquidity constrain. Analisis tentang kendala meminjam menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat dua fungsi konsumsi, pada sebagian konsumen, kendala meminjam tidak membatasi, dan konsumsi tergantung pada nilai sekarang dari pendapatan sepanjang hidupnya yaitu Y 1 +        1 2 r Y Pada sebagian konsumen yang lain kendala meminjam membatasi dan fungsi konsumsinya C 1 = Y 1 . Jadi pada konsumen yang ingin meminjam tetapi tidak bisa, konsumsinya semata – mata ditentukan oleh pendapatannya saat ini. Universitas Sumatera Utara

2.5. Investasi