Perawat memberi salam dan tersenyum kepada pasien

4.5.1. Fase Orientasi dalam Penerapan Komunikasi Terapeutik

Hasil observasi penerapan komunikasi terapeutik pada fase orientasi dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut. Tabel 4.13. Distribusi Responden dalam Penerapan Komunikasi Terapeutik Fase Orientasi di Rumah Sakit Umum Swadana Tarutung Jawaban Penerapan Komunikasi Terapeutik Fase Orientasi Ya Tidak

1. Perawat memberi salam dan tersenyum kepada pasien

23 41.8 32 58.2 2. Perawat memperkenalkan diri anda sebagai perawat kepada pasien 24 43.6 31 56.4 3. Perawat menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan kepada pasien 25 45.5 30 54.5 4. Perawat menguraikan waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan setiap kegiatan yang akan dilakukan kepada pasien 26 47.3 29 52.7 5. Perawat menjelaskan tujuan dari dilakukannya kegiatan dalam komunikasi terapeutik kepada pasien 23 41.8 32 58.2 6. Perawat mengkaji kondisi kognitif pasien 23 41.8 32 58.2 7. Perawat mengkaji kondisi psikomotor pasien 25 45.5 30 54.5 8. Perawat mengkaji kondisi afektif pasien 24 43.6 31 56.4 9. Perawat membina hubungan baik pada pasien dengan berupaya menumbuhan rasa percaya dari pasien kepada perawat 24 43.6 31 56.4 10.Membina hubungan baik pada keluarga pasien dengan berupaya menumbuhan rasa percaya dari pasien kepada perawat 24 43.6 31 56.4 Berdasarkan Tabel 4.13 tentang penerapan komunikasi terapeutik pada fase orientasi oleh perawat di RSU Swadana Tarutung ditemukan: a. 58,2 responden tidak memberi salam dan tersenyum kepada pasien. b. 56,4 responden tidak memperkenalkan diri anda sebagai perawat kepada pasien. Universitas Sumatera Utara c. 54,5 responden tidak menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan kepada pasien. d. 52,7 responden tidak menguraikan waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan setiap kegiatan yang akan dilakukan kepada pasien. e. 58,2 responden tidak menjelaskan tujuan dari dilakukannya kegiatan dalam komunikasi terapeutik kepada pasien. f. 58,2 responden tidak mengkaji kondisi kognitif pasien g. 54,5 responden tidak mengkaji kondisi psikomotor pasien h. 56,4 responden tidak mengkaji kondisi afektif pasien i. 56,4 responden tidak membina hubungan baik pada pasien dengan berupaya menumbuhkan rasa percaya dari pasien kepada perawat. j. 56,4 responden tidak membina hubungan baik pada keluarga pasien dengan berupaya menumbuhkan rasa percaya dari pasien kepada perawat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan komunikasi terapeutik pada fase orientasi paling dominan dilakukan responden adalah menguraikan waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan setiap kegiatan yang akan dilakukan kepada pasien. Sedangkan yang dominan tidak dilakukan adalah mememberi salam, menjelaskan tujuan dari dilakukannya kegiatan dalam komunikasi terapeutik kepada pasien, dan mengkaji kondisi kognitif pasien. Universitas Sumatera Utara

4.5.2. Fase Kerja dalam Penerapan Komunikasi Terapeutik

Hasil observasi penerapan komunikasi terapeutik pada fase kerja dapat dilihat pada Tabel 4.14 berikut. Tabel 4.14. Distribusi Responden dalam Penerapan Komunikasi Terapeutik Fase Kerja di Rumah Sakit Umum Swadana Tarutung Jawaban Penerapan Komunikasi Terapeutik Fase Kerja Ya Tidak 1. Perawat memberi kesempatan kepada pasien untuk menanyakan segala sesuatu yang ingin diketahuinya tentang penyakitnya dan tindakan yang dilakukan 24 43.6 31 56.4 2. Perawat menanyakan keluhan utama yang dirasakan pasien terkait dengan penyakitnya 27 49.1 28 50.9 3. Perawat menanyakan ha-hal yang penting menurut pasien terkait dengan penyakitnya 25 45.5 30 54.5

4. Perawat berupaya beradaptasi dengan keberadaan pasien