4.3.2. Pengetahuan tentang Tujuan Komunikasi Terapeutik
Pengetahuan responden tentang tujuan komunikasi terapeutik dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3. Distribusi Pengetahuan Responden tentang Tujuan Komunikasi Terapeutik di Rumah Sakit Umum Swadana Tarutung
Jawaban Pengetahuan tentang Tujuan Komunikasi Terapeutik
Benar Salah
1. Meningkatkan tingkat kemandirian pasien 21
38.2 34
61.8 2. Meningkatkan rasa integritas yang tinggi pada pasien
23 41.8
32 58.2
3. Hubungan interpersonal yang intim dan saling tergantung dan mencintai antar perawat dengan pasien
23 41.8 32 58.2
4. Dipusatkan untuk kesembuhan pasien 32
58.2 23
41.8 5. Mengatasi hambatan psikologis pada pasien
22 40.0
33 60.0
Berdasarkan Tabel 4.3 tentang pengetahuan tujuan komunikasi terapeutik perawat di RSU Swadana Tarutung ditemukan:
a. 61,8 responden tidak mengetahui meningkatkan tingkat kemandirian
pasien sebagai tujuan komunikasi terapeutik. b.
58,2 responden tidak mengetahui bahwa meningkatkan rasa integritas yang tinggi pada pasien, hubungan interpersonal yang intim dan saling tergantung
dan mencintai antar perawat dengan pasien sebagai tujuankomunikasi terapeutik.
c. 58,2 responden menjawab benar tentang kegiatan komunikasi terapeutik
dalam keperawatan dipusatkan untuk kesembuhan pasien d.
60,9 responden menjawab benar tentang mengatasi hambatan psikologis pada pasien merupakan tujuan komunikasi terapeutik dalam keperawatan.
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan perawat tentang tujuan komunikasi terapeutik paling dominan dijawab benar adalah dipusatkan untuk
kesembuhan pasien. Sedangkan yang dominan dijawab salah adalah meningkatkan kemandirian pasien.
4.3.3. Pengetahuan tentang Manfaat Komunikasi Terapeutik
Pengetahuan responden tentang manfaat komunikasi terapeutik dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4. Distribusi Pengetahuan Responden tentang Manfaat Komunikasi Terapeutik di Rumah Sakit Umum Swadana Tarutung
Jawaban Pengetahuan tentang Manfaat Komunikasi
Terapeutik Benar
Salah 1. Kepuasan pasien
25 45.5
30 54.5
2. Kenyamanan pasien secara fisik 28
50.9 27
49.1 3. Kesediaan pasien mengungkapkan perasaan dan
pikirannya saat berkomunikasi 26 47.3 29
52.7 4. Pasien merasa cocok berkonsultasi dengan tim perawat
30 54.5
25 45.5
Berdasarkan Tabel 4.4 tentang pengetahuan manfaat komunikasi terapeutik
pada perawat di RSU Swadana Tarutung ditemukan: a.
54,5 responden tidak mengetahui bahwa kepuasan pasien merupakan manfaat komunikasi terapeutik.
b. 50,9 responden mengetahui bahwa kenyamanan pasien secara fisik
merupakan manfaat komunikasi terapeutik. c.
52,7 responden menjawab benar tentang kesediaan pasien mengungkapkan perasaan dan pikirannya sebagai manfaat komunikasi terapeutik.
Universitas Sumatera Utara
d. 54,5 responden menjawab benar tentang pasien merasa cocok
berkonsultasi dengan perawat merupakan manfaat komunikasi terapeutik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan perawat tentang manfaat
komunikasi terapeutik paling dominan dijawab benar adalah pasien merasa cocok berkonsultasi dengan tim perawat. Sedangkan yang dominan dijawab salah adalah
meningkatkan meningkatkan kepuasan pasien.
4.3.4. Pengetahuan tentang Proses Komunikasi Terapeutik
Pengetahuan responden tentang proses komunikasi terapeutik dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut.
Tabel 4.5. Distribusi Pengetahuan Responden tentang Proses Komunikasi Terapeutik di Rumah Sakit Umum Swadana Tarutung
Jawaban Pengetahuan tentang Proses Komunikasi Terapeutik
Benar Salah 1. Mendengarkan pasien dengan penuh perhatian
15 27.3
40 72.7
2. Memberikan inisiatif kepada pasien untuk bertanya 23 41.8 32 58.2
3. Memberikan respon terhadap apa yang baru saja dikatakan pasien 14 25.5 41 74.5
4. Menerima informasi dari pasien dengan tingkah laku yang menunjukkan ketertarikan
12 21.8 43 78.2
5. Mencoba memahami situasi yang digambarkan pasien 5 9.1 50
90.9 6. Memberi respon pada perasaan pasien terhadap isi pembicaraan
agar pasien mengetahui dan menerima perasaannya 11 20.0 44 80.0
7. Meyakinkan dan mengekspresikan pikiran dan perasaan diri dengan tetap menghargai hak pasien
15 27.3
40 72.7
8. Memilih topik yang penting atau yang telah dipilih dengan menjaga pembicaraan tetap menuju tujuan yang lebih spesifik pada
17 30.9 38 69.1 9. Meminta pendapat pasien tentang hal-hal yang dirasakan dan
dipikirkan pasien 11 20.0 44 80.0
10. Meningkatkan pengertian dan eksplorasi masalah yang penting pada pasien
13 23.6 42 76.4 11. Bersedia untuk menunggu respon dari pasien
15 27.3
40 72.7
12. Menyediakan tambahan informasi dengan tujuan untuk mendapatkan respon lebih lanjut dari pasien
16 29.1 39 70.9 13. Memfasilitasi relaksasi pernapasan dan menggunakan humor untuk
menutupi rasa takut dan tidak enak atau menutupi ketidak 18 32.7 37 67.3
14. Memberi alternatif ide untuk pemecahan masalah pasien 18 32.7 37 67.3
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.5 tentang pengetahuan proses komunikasi terapeutik pada perawat di RSU Swadana Tarutung ditemukan:
a. 72,7 responden tidak mendengarkan pasien dengan penuh perhatian
merupakan teknik komunikasi terapeutik. b.
58,2 responden tidak memberikan inisiatif kepada pasien untuk bertanya merupakan teknik komunikasi terapeutik.
c. 74,5 responden memberikan respon terhadap apa yang baru saja dikatakan
pasien merupakan teknik komunikasi terapeutik. d.
78,2 responden menerima informasi dari pasien dengan tingkah laku yang menunjukkan ketertarikan merupakan teknik komunikasi terapeutik.
e. 90,9 responden tidak mencoba memahami situasi yang digambarkan
pasien merupakan teknik komunikasi terapeutik. f.
80,0 responden tidak memberi respon pada perasaan pasien terhadap isi pembicaraan agar pasien mengetahui dan menerima perasaannya merupakan
teknik komunikasi terapeutik. g.
72,7 responden tidak meyakinkan dan mengekspresikan pikiran dan perasaan diri dengan tetap menghargai hak pasien merupakan teknik
komunikasi terapeutik. h.
69,1 responden tidak memilih topik yang penting atau yang telah dipilih dengan menjaga pembicaraan tetap menuju tujuan yang lebih spesifik pada
pasien merupakan teknik komunikasi terapeutik.
Universitas Sumatera Utara
i. 80,0 responden tidak meminta pendapat pasien tentang hal-hal yang
dirasakan dan dipikirkan pasien merupakan teknik komunikasi terapeutik. j.
76,4 responden tidak meningkatkan pengertian dan eksplorasi masalah yang penting pada pasien merupakan teknik komunikasi terapeutik.
k. 72,7 responden tidak bersedia untuk menunggu respon dari pasien
merupakan teknik komunikasi terapeutik. l.
70,9 responden tidak menyediakan tambahan informasi dengan tujuan untuk mendapatkan respon lebih lanjut dari pasien merupakan teknik
komunikasi terapeutik. m.
67,3 responden tidak memfasilitasi relaksasi pernapasan dan menggunakan humor untuk menutupi rasa takut dan tidak enak atau menutupi ketidak
mampuannya untuk berkomunikasi dengan pasien merupakan teknik komunikasi terapeutik.
n. 67,3 responden tidak memberi alternatif ide untuk pemecahan masalah
pasien merupakan teknik komunikasi terapeutik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tentang proses komunikasi
terapeutik paling dominan dijawab benar adalah memberikan inisiatif kepada pasien untuk bertanya. Sedangkan yang dominan dijawab salah adalah mencoba memahami
situasi yang digambarkan pasien merupakan teknik komunikasi terapeutik.
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengukuran pengetahuan responden tentang komunikasi terapeutik kemudian dikategorikan, maka ditemukan 52,7 responden dalam kategori tidak baik
seperti pada tabel berikut.
Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Pengetahuan tentang Komunikasi Terapeutik di Rumah Sakit Umum Swadana Tarutung
Kategori Pengetahuan Jumlah
Persen
a. Baik 17
30.9 b. Sedang
9 16.4
c. Kurang baik 29
52.7 Jumlah 55
100,0
4.4.Dinamika Komunikasi, Penghayatan dan Kepekaan Perawat tentang Komunikasi Terapeutik
Kemampuan responden tentang komunikasi terapeutik dalam penelitian ini dilihat melalui dinamika komunikasi, penghayatan dan kepekaan perawat dalam
berkomunikasi terapeutik.
4.4.1. Dinamika tentang Komunikasi Terapeutik
Dinamika responden tentang komunikasi terapeutik dapat dilihat pada Tabel
4.7. berikut.
Tabel 4.7. Distribusi Dinamika Responden tentang Komunikasi Terapeutik di Rumah Sakit Umum Swadana Tarutung
Jawaban Dinamika dalam Komunikasi Terapeutik
Ya Kadang-
Kadang Tidak
1. Berupaya mengembangkan diri sehingga mampu
melakukan komunikasi terapeutik
4 7.3
12 21.8
39 70.9 2. Mencari informasi tentang perkembangan
komunikasi terapeutik 9 16.4
14 25.5 32
58.2 3. Melakukan teknik dan metode komunikasi
terapeutik yang berbeda untuk setiap pasien 16 29.1
4 7.3 35 63.6
4. Melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien untuk memenuhi harapan pasien
6 10.9 13
23.6 36 65.5
5. Melakukan komunikasi terapeutik dengan berorientasi pada kesembuhan pasien
7 12.7 11
20.0 37 63.3
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.7 tentang pengetahuan dinamika dalam komunikasi terapeutik pada perawat di RSU Swadana Tarutung ditemukan:
a. 70,9 responden tidak berupaya mengembangkan diri sehingga mampu
melakukan komunikasi terapeutik. b.
58,2 responden tidak mencari informasi tentang perkembangan komunikasi terapeutik.
c. 63,6 responden tidak melakukan teknik dan metode komunikasi terapeutik
yang berbeda untuk setiap pasien. d.
65,5 responden tidak melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien untuk memenuhi harapan pasien.
e. 63,3 responden tidak melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien
dengan berorientasi pada kesembuhan pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dinamika perawat dalam komunikasi
terapeutik paling dominan dijawab “ya” adalah melakukan teknik dan metode komunikasi terapeutik yang berbeda untuk setiap pasien. Sedangkan yang dominan
dijawab “tidak” adalah upaya mengembangkan diri sehingga mampu melakukan komunikasi terapeutik.
Hasil pengukuran dinamika komunikasi terapeutik kemudian dikategorikan, maka ditemukan 63,6 responden dalam kategori tidak baik seperti pada tabel
berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Dinamika Komunikasi Terapeutik di Rumah Sakit Umum Swadana Tarutung
Kategori Dinamika Komunikasi Jumlah
Persen
a. Baik 5
9.1 b. Sedang
15 27.3
c. Kurang baik 35
63.6 Jumlah 55
100,0
4.4.2. Penghayatan tentang Komunikasi Terapeutik
Penghayatan responden tentang komunikasi terapeutik yang mengacu kepada
prinsip dasar sebagai upaya memuaskan pasien dan berorientasi kepada penyembuhan pasien dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut.
Tabel 4.9. Distribusi Penghayatan Responden tentang Komunikasi Terapeutik di Rumah Sakit Umum Swadana Tarutung
Jawaban Penghayatan dalam Komunikasi Terapeutik
Ya Kadang-
Kadang Tidak
1. Komunikasi terapeutik mengacu kepada
prinsip-prinsip dasar yang telah ditetapkan
3 5.5
14 25.5
38 69.1 2. Komunikasi terapeutik mengacu kepada
teknik-teknik yang telah ditetapkan 10 18.2
9 16.4 36 65.5 3. Berupaya melaksanakan komunikasi
terapeutik sehingga memuaskan harapan pasien
9 16.4 9 16.4 37
67.3 4. Berupaya melaksanakan komunikasi
terapeutik sebagai salah satu upaya menyembuhkan
11 20.0
6 10.9
38 69.1 5. Berupaya memahami kondisi pasien sebagai
upaya peeningkatan kesembuhan pasien 10 18.2
7 12.7 38 69.1
Berdasarkan Tabel 4.9 tentang pengetahuan penghayatan dalam komunikasi terapeutik pada perawat di RSU Swadana Tarutung ditemukan:
a. 69,1 responden tidak berupaya melaksanakan komunikasi terapeutik
mengacu kepada prinsip-prinsip dasar yang telah ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
b. 65,5 responden tidak berupaya melaksanakan komunikasi terapeutik
mengacu kepada teknik-teknik yang telah ditetapkan. c.
67,3 responden tidak berupaya melaksanakan komunikasi terapeutik sehingga memuaskan harapan pasien.
d. 69,1 responden tidak berupaya melaksanakan komunikasi terapeutik
sebagai salah satu upaya menyembuhkan. e.
69,1 responden tidak melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien dengan berorientasi pada kesembuhan pasien.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penghayatan perawat tentang komunikasi terapeutik paling dominan dijawab “ya” adalah berupaya melaksanakan
komunikasi terapeutik sebagai salah satu upaya menyembuhkan. Sedangkan yang dominan dijawab “tidak” adalah melakukan komunikasi terapeutik kepada pasien
dengan berorientasi pada kesembuhan pasien. Hasil pengukuran penghayatan dalam komunikasi terapeutik kemudian
dikategorikan, maka ditemukan 65,5 responden dalam kategori tidak baik seperti pada tabel berikut.
Tabel 4.10. Distribusi Responden Berdasarkan Kategori Penghayatan dalam Komunikasi Terapeutik di Rumah Sakit Umum Swadana Tarutung
Kategori Penghayatan Jumlah
Persen
a. Baik 2
3.6 b. Sedang
17 30.9
c. Kurang baik 36
65.5 Jumlah 55
100,0
Universitas Sumatera Utara
4.4.3. Kepekaan tentang Komunikasi Terapeutik
Kepekaan responden tentang komunikasi terapeutik dapat dilihat pada Tabel
4.11 berikut.
Tabel 4.11. Distribusi Kepekaan Responden tentang Komunikasi Terapeutik di Rumah Sakit Umum Swadana Tarutung
Jawaban Kepekaan dalam Komunikasi Terapeutik
Ya Kadang-
Kadang Tidak
1. Memperhatikan kondisi fisik pasien