BAB 3 METODE PENELI TIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian berbentuk explanatory research yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengungkapkan pengaruh antar variabel. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional
yaitu suatu penelitian untuk mempelajari dinamika antara faktor dan risiko dengan efek sekaligus pada satu saat
point approach Notoatmodjo, 2003.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di RSU Swadana Tarutung, dengan alasan di rumah sakit tersebut ditemukan penerapan komunikasi terapeutik yang kurang baik oleh
perawat. Waktu penelitian berlangsung selama 3 bulan terhitung mulai bulan
September sampai dengan bulan November 2010.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi adalah semua perawat di RSU Swadana Tarutung dengan jumlah sebanyak 123 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan simple random
sampling karena populasi, yaitu semua perawat di RSU Swadana Tarutung dianggap homogen. Perhitungan jumlah sampel dipakai rumus Slovin yang dikutip dari
Notoatmodjo 1993 :
Universitas Sumatera Utara
n = N 1 + N d
2
n : Jumlah sampel
N : jumlah populasi d : tingkat kepercayaan
n = 123 1 + 123 0,10
2
n = 55,16 digenapkan menjadi 55 orang.
Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 55 orang perawat.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh dengan metode sebagai berikut :
3.4.1. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari responden melalui wawancara langsung dan observasi.
a. Wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner, tentang : identitas
responden, pengetahuan perawat tentang komunikasi terapeutik, kemampuan komunikasi terapeutik perawat melalui dinamika komunikasi, penghayatan
dan kepekaan. b.
Observasi berpedoman kepada form observasi tentang penerapan komunikasi terapeutik dilakukan dengan pengamatan.
Universitas Sumatera Utara
3.4.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari profil maupun dokumen rumah sakit. Data Sekunder, meliputi: data umum RSUD Swadana Tarutung,
ketenagaan rumah sakit, serta data lainnya yang mendukung penelitian.
3.4.3. Uji Validitas dan Reliabilitas
Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur instrumen dalam mengukur suatu data. Untuk
mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan dengan cara melakukan korelasi antara skor r masing-masing pertanyaan dengan skor totalnya dalam suatu variabel
dengan Pearson Product Moment Correlation, dengan kriteria ; -
Bila r-hitung r-tabel maka pertanyaan valid -
Bila r-hitung r-tabel maka pertanyaan tidak valid Setelah semua pertanyaan valid, dilanjutkan dengan uji reliabilitas. Untuk
mengetahui konsistensi jawaban dari waktu ke waktu dengan membandingkan nilai r-hasil alpha cronbach dengan r-tabel :
- Bila r-alpha cronbach r-tabel maka pertanyaan reliabel
- Bila r-alpha cronbach r-tabel maka pertanyaan tidak reliabel
Uji coba kuesioner penelitian dilakukan pada kelompok yang menyerupai sampel penelitan dengan jumlah berdasarkan sampel minimal menurut Sudjana
2002 yaitu 30 orang. Dalam penelitian ini dilakukan terhadap perawat di RSU HKBP Balige. Hasil uji menunjukkan seluruh pertanyaan valid dan reliabel
Lampiran-2 dengan hasil berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Variabel Dasar
Tabel 3.1. Validitas Variabel Dasar No. Soal
R
hitung
R
tabel
Keterangan
1 0.9270 0.361
Valid 2 0.8477
0.361 Valid
3 0.7689 0.361
Valid 4 0.8840
0.361 Valid
5 0.7903 0.361
Valid 6 0.8462
0.361 Valid
7 0.8608 0.361
Valid 8 0.9153
0.361 Valid
9 0.8569 0.361
Valid 10 0.8132
0.361 Valid
11 0.9048 0.361
Valid 12 0.9270
0.361 Valid
13 0.8724 0.361
Valid 14 0.8956
0.361 Valid
15 0.9157 0.361
Valid
Sumber :hasil penelitian, 2010
Berdasarkan Tabel 3.1. di atas dapat dilihat bahwa seluruh variabel dasar sebanyak 15 soal mempunyai nilai r-hitung 0,361 r-tabel dengan nilai cronbach
alpha 0.9804, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel dasar valid dan reliabel.
b. Variabel Tujuan
Tabel 3.2. Validitas Variabel Tujuan No. Soal
R
hitung
R
tabel
Keterangan
1 0.9776 0.361 Valid
2 0.8861 0.361 Valid
3 0.9554 0.361 Valid
4 0.9776 0.361 Valid
5 0.9776 0.361 Valid
Sumber :hasil penelitian, 2010
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 3.2. di atas dapat dilihat bahwa seluruh variabel tujuan sebanyak 5 soal dengan nilai r-hitung 0,361 dan nilai cronbach alpha 0.9848, maka
dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel tujuan valid dan reliabel. c. Variabel Manfaat
Tabel 3.3. Validitas Variabel Manfaat No. Soal
R
hitung
R
tabel
Keterangan
1 0.8120 0.361 Valid
2 0.7940 0.361 Valid
3 0.9231 0.361 Valid
4 0.8193 0.361 Valid
Sumber :hasil penelitian, 2010
Berdasarkan Tabel 3.3. di atas dapat dilihat bahwa seluruh variabel manfaat sebanyak 4 soal dengan nilai r-hitung 0,361 dan nilai cronbach alpha 0.9302, maka
dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel manfaat valid dan reliabel. d. Variabel Proses
Tabel 3.4. Validitas Variabel Proses No. Soal
R
hitung
R
tabel
Keterangan
1 0.4268 0.361 Valid
2 0.6359 0.361 Valid
3 0.5660 0.361 Valid
4 0.4142 0.361 Valid
5 0.4206 0.361 Valid
6 0.4762 0.361 Valid
7 0.5069 0.361 Valid
8 0.6504 0.361 Valid
9 0.5320 0.361 Valid
10 0.5355 0.361 Valid
11 0.3676 0.361 Valid
12 0.4855 0.361 Valid
13 0.7353 0.361 Valid
14 0.7815 0.361 Valid
Sumber :hasil penelitian, 2010
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 3.4. di atas dapat dilihat bahwa seluruh variabel proses sebanyak 14 soal mempunyai nilai r-hitung 0,361 r-tabel dengan nilai cronbach
alpha 0.8765, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel proses valid dan reliabel.
e. Variabel Dinamika Komunikasi
Tabel 3.5. Validitas Variabel Dinamika Komunikasi No. Soal
R
hitung
R
tabel
Keterangan
1 0.6608 0.361 Valid
2 0.8647 0.361 Valid
3 0.7436 0.361 Valid
4 0.6821 0.361 Valid
5 0.7193 0.361 Valid
Sumber :hasil penelitian, 2010
Berdasarkan Tabel 3.5. di atas dapat dilihat bahwa seluruh variabel dinamika komunikasi sebanyak 5 soal mempunyai nilai r-hitung 0,361 r-tabel dengan nilai
cronbach alpha 0.8886, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel dinamika komunikasi valid dan reliabel.
f. Variabel Penghayatan
Tabel 3.6. Validitas Variabel Penghayatan No. Soal
R
hitung
R
tabel
Keterangan
1 0.8283 0.361 Valid
2 0.7236 0.361 Valid
3 0.8185 0.361 Valid
4 0.8640 0.361 Valid
5 0.8778 0.361 Valid
Sumber :hasil penelitian, 2010
Berdasarkan Tabel 3.6. di atas dapat dilihat bahwa seluruh variabel penghayatan sebanyak 5 soal mempunyai nilai r-hitung 0,361 r-tabel dengan nilai
Universitas Sumatera Utara
cronbach alpha 0.9310, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel penghayatan valid dan reliabel.
g. Variabel Kepekaan
Tabel 3.7. Validitas Variabel Kepekaan No. Soal
R
hitung
R
tabel
Keterangan
1 0.8398 0.361 Valid
2 0.6758 0.361 Valid
3 0.6177 0.361 Valid
4 0.8334 0.361 Valid
5 0.8048 0.361 Valid
Sumber :hasil penelitian, 2010
Berdasarkan Tabel 3.7. di atas dapat dilihat bahwa seluruh variabel kepekaan sebanyak 5 soal mempunyai nilai r-hitung 0,361 r-tabel dengan nilai cronbach
alpha 0.8933, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel kepekaan valid dan reliabel.
h. Variabel Orientasi
Tabel 3.8. Validitas Variabel Orientasi No. Soal
R
hitung
R
tabel
Keterangan
1 0.7947 0.361 Valid
2 0.9076 0.361 Valid
3 0.9714 0.361 Valid
4 0.9714 0.361 Valid
5 0.8475 0.361 Valid
6 0.9694 0.361 Valid
7 0.9179 0.361 Valid
8 0.9714 0.361 Valid
9 0.9694 0.361 Valid
10 0.9009 0.361 Valid
Sumber :hasil penelitian, 2010
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 3.8. di atas dapat dilihat bahwa seluruh variabel Orientasi sebanyak 10 soal mempunyai nilai r-hitung 0,361 r-tabel dengan nilai cronbach
alpha 0.9846, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel orientasi valid dan reliabel.
i. Fase Kerja
Tabel 3.9. Validitas Variabel Fase Kerja No. Soal
R
hitung
R
tabel
Keterangan
1 0.7947 0.361 Valid
2 0.9076 0.361 Valid
3 0.9714 0.361 Valid
4 0.9714 0.361 Valid
5 0.8475 0.361 Valid
6 0.9694 0.361 Valid
7 0.9179 0.361 Valid
8 0.9714 0.361 Valid
9 0.9694 0.361 Valid
10 0.9009 0.361 Valid
Sumber :hasil penelitian, 2010
Berdasarkan Tabel 3.9. di atas dapat dilihat bahwa seluruh variabel fase kerja sebanyak 10 soal mempunyai nilai r-hitung 0,361 r-tabel dengan nilai cronbach
alpha 0.9804, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel fase kerja valid dan reliabel.
j. Fase Terminasi
Tabel 3.10. Validitas Variabel Fase Terminasi No. Soal
R
hitung
R
tabel
Keterangan
1 0.8062
0.361 Valid
2 0.7764 0.361 Valid
3 0.8755 0.361 Valid
4 0.8755 0.361 Valid
5 0.8762 0.361 Valid
6 0.9120 0.361 Valid
Sumber :hasil penelitian, 2010
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 3.10. di atas dapat dilihat bahwa seluruh variabel fase terminasi sebanyak 6 soal mempunyai nilai r-hitung 0,361 r-tabel dengan nilai
cronbach alpha 0.9529, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan variabel fase terminasi valid dan reliabel.
3.5. Definisi Operasional
3.5.1. Variabel Independen
1. Pengetahuan tentang komunikasi terapeutik adalah segala sesuatu yang
diketahui dan dipahami perawat tentang komunikasi terapeutik, dalam penelitian ini diukur dari pengetahuan tentang dasar, tujuan, manfaat dan
proses komunikasi terapeutik dengan definisi sebagai berikut : - Dasar komunikasi terapeutik adalah pengetahuan perawat tentang
pengertian, ciri dan prinsip komunikasi komunikasi yang direncanakan perawat secara sadar melalui penyampaian informasi dan pertukaran
perasaan dan pikiran yang dilakukan dalam pelayanan keperawatan di RSUD Swadana Tarutung.
- Tujuan komunikasi terapeutik adalah pengetahuan perawat untuk membantu pasien mengatasi stress untuk hidup harmonis dengan orang
lain, menyesuaikan dengan sesuatu yang tidak dapat diubah dan mengatasi hambatan psikologis yang menghalangi realisasi diri untuk
kesembuhan pasien di RSUD Swadana Tarutung.
Universitas Sumatera Utara
- Manfaat komunikasi terapeutik adalah pengetahuan perawat tentang kondisi yang ditunjukkan kepuasan pasien terhadap pesan yang diterima,
kenyamanan pasien secara fisik, pasien bersedia mengungkapkan perasaan dan pikirannya saat berkomunikasi, pasien merasa cocok untuk
berkonsultasi dengan tim perawat. - Proses komunikasi terapeutik adalah pengetahuan perawat tentang
prinsip komunikasi terapeutik yang diimplementasikan melalui teknik komunikasi serta mengikuti tahap atau fase yang sesuai dengan
pedoman. 2. Dinamika komunikasi adalah kemampuan perawat mengembangkan diri
sehingga dalam pelayanan keperawatan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien yang ada serta memenuhi unsur harapan pasien terhadap
pelayanan keperawatan di RSUD Swadana Tarutung. 3. Penghayatan adalah kemampuan perawat melakukan komunikasi terapeutik
sesuai dengan prinsip-prinsip dasar yang telah ditetapkan serta berupaya melaksanakan setiap tahapan dengan baik dan terarah dalam pelayanan
keperawatan di RSUD Swadana Tarutung. 4. Kepekaan adalah kemampuan perawat memahami kebutuhan pasien terkait
dengan kondisi dan keberadaan penyakit yang dideritanya, sehingga setiap komunikasi yang dilakukan berpengaruh untuk proses penyembuhannya.
Universitas Sumatera Utara
3.5.2. Variabel Dependen
Penerapan komunikasi terapeutik di ukur dari pelaksanaan sesuai dengan tahapan dalam komunikasi terapeutik, yaitu: adalah : fase orientasi, fase kerja, dan
fase terminasi, dengan definisi operasional sebagai berikut: a. Fase Orientasi adalah fase saat perawat bertemu dengan pasien untuk pertama
kalinya. Dalam fase ini perawat melakukan komunikasi untuk mengkaji alasan pasien minta pertolongan yang akan memengaruhi terbinanya hubungan perawat
dengan pasien. b. Fase Kerja adalah tahap kerja dalam komunikasi terapeutik dengan memberi
kesempatan pada pasien untuk bertanya, menanyakan keluhan utama, memulai kegiatan dengan cara yang baik, melakukan kegiatan sesuai rencana.
c. Fase Terminasi adalah tahap dalam komunikasi terapeutik yang dilakukan oleh perawat untuk menyimpulkan hasil wawancara, tindak lanjut dengan pasien.
Indikator variabel penerapan komunikasi terapeutik menggunakan konsep keterpaduan, yaitu ketiga fase atau tahapan dalam kegiatan komunikasi terapeutik
yang dilakukan perawat diakumulasikan sebagai indikator variabel terikat. Dengan demikian dalam proses pengukuran yang dilihat secara terinci, namun dalam
pengujian secara statistik dilakukan secara keseluruhan.
3.6. Metode Pengukuran
Pengukuran variabel variabel bebas dan terikat dalam penelitian ini menggunakan skala ordinal, seperti pada Tabel 3.11
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.11. Aspek Pengukuran Variabel Pengetahuan
Variabel Pengetahuan
Pernyataan Alternatif
Jawaban dan Bobot Nilai
Total Nilai
Kategori Range
Skala Ukur
a. Dasar 15
Pernyataan benar =2 Pernyataan salah =1
30 Baik
Sedang Kurang Baik
26 -30 21 - 25
15 - 20 Ordinal
b. Tujuan 5
Benar = 2 Salah = 1
10 Baik
Sedang Kurang Baik
9 -10 7 - 8
5 - 6 Ordinal
c. Manfaat 4
Pernyataan benar =2 Pernyataan salah =1
8 Baik
Sedang Kurang Baik
8 6 - 7
4 - 5 Ordinal
d. Proses 14
Benar = 1 Salah = 2
28 Baik
Sedang Kurang Baik
26 - 28 20 - 25
14 - 19 Ordinal
Tabel 3.12. Aspek Pengukuran Variabel Dinamika Komunikasi, Penghayatan
dan Kepekaan Perawat tentang Komunikasi Terapeutik
Variabel Pertanyaan Alternatif
jawaban Bobot
Nilai Total
Nilai Kategori
Range Skala
Ukur a.Dinamika
komunikasi 5 Ya
Kadang-Kadang Tidak
3 2
1 15
10 5
Baik Sedang
Kurang Baik 13 -15
9 - 12 5 - 8
Ordinal
b. Penghayatan 5 Ya
Kadang-Kadang Tidak
3 2
1 15
10 5
Baik Sedang
Kurang Baik 13 -15
9 - 12 5 - 8
Ordinal
c. Kepekaan 5
Ya Kadang-Kadang
Tidak 3
2 1
15 10
5 Baik
Sedang Kurang Baik
13 -15 9 - 12
5 - 8 Ordinal
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.13. Aspek Pengukuran Variabel Penerapan Komunikasi Terapeutik
Variabel Penerapan
Komunikasi Terapeutik
Indikator Hasil
Observasi Bobot
Nilai Total
Nilai Kategori
Range Skala
Ukur a.Fase Orientasi 10
Ya Tidak
2 1
20 10
Baik Sedang
Kurang Baik 18 - 20
14 - 17 10 - 13
Ordinal
b. Fase Kerja 10
Ya Tidak
2 1
20 10
Baik Sedang
Kurang Baik 18 - 20
14 - 17 10 - 13
Ordinal
c. Fase Terminasi
6 Ya Tidak
2 1
12 6
Baik Sedang
Kurang Baik 11- 12
8 -10 6 - 7
Ordinal
3.7. Metode Analisis Data