31. Dendrobium concinnum Miq
Anggrek epifit. Batang : tumbuh rapat pada rimpang, menggantung, tertutup pangkal daun, terdiri dari 16 helai daun. Daun : segitiga memanjang,
melengkung, berujung runcing. Perbungaan : tumbuh dari ruas-ruas batang. Bunga
: kuning pucat, kelopak dorsal melonjong, ujung meruncing, kelopak
lateral melebar, agak menyegitiga, ujung membundar, mahkota lebih kecil dan
membundar. Distribusi : Sumatera Utara, Kamboja, Thailand, Birma,
Semenanjung Malaysia dan Kalimantan Widhiastuti dkk, 2007.
Gambar 35. Dendrobium concinnum Miq
32. Dendrobium sp 1
Anggrek teresterial. Batang : panjang, tidak bercabang. Panjang ± 30 cm. Daun :
warna hijau, berbentuk lanset dan berseling, ujung runcing dan permukaan daun licin dan mengkilat, panjang daun 5-7 cm dan lebar ± 2 cm.
Gambar 36. Dendrobium sp 1
Universitas Sumatera Utara
33. Dendrobium sp 2
Anggrek epifit. Habitus : herba, tinggi keseluruhan ± 40 cm dan tidak bercabang. Batang : lurus panjang dan berwarna kehitaman. Daun : berwarna
hijau, tersusun berseling, berbentuk lanset dengan panjang ± 5 cm dan lebar ± 2 cm ujung daun berbentuk oval.
Gambar 37. Dendrobium sp 2
34. Dendrobium sp 3
Anggrek epifit. Batang : keras, bersisik dan berwarna hijau. Daun :
panjang ± 10 cm, lebar ± 5 cm, berwarna hijau, lanset dengan ujung daun runcing, dan tepi daun rata.
Gambar 38. Dendrobium sp 3
35. Dendrobium sp 4
Anggrek epifit. Akar serabut, jumlah banyak. Pertumbuhan batang monopodial, membentuk rumpun, batang bulat memanjang, permukaan beralur
Universitas Sumatera Utara
Panjang batang 23 cm atau lebih. Daun : bentuk lanset, tumbuh di ujung batang,
tepi rata, ujung runcing, permukaan halus, pertulangan sejajar letak berseling berhadapan dengan panjang 10 cm dan lebar 2 cm.
Gambar 39. Dendrobium sp 4
36. Dendrochilum sp 1
Anggrek epifit. Batang : panjang, batang dihubungkan oleh rimpang. Daun :
melanset, ujung daun runcing. Tepi daun rata. Panjang daun 4-7 cm, lebar
daun 1-2,5 cm dan daun menyerupai rumput. Ekologi : umumnya menyukai
tempat yang terbuka dan menempel pada pepohonan Widhiastuti dkk, 2007.
Gambar 40. Dendrochilum sp 1
37. Dendrochilum sp 2