cm, panjang tangkai daun 5 cm. Perbungaan : mulai berkembang dari puncak
pseudobulb, menjuntai, panjang pangkal 15 cm, malai zig-zag, panjang 30 cm dan bunga tersusun dalam dua baris, bentuk bunga hampir bulat, apiculate 8 mm.
Bunga : biasanya berwarna coklat muda, tidak terlalu membuka, luas sekitar 6,5
mm bentuk sepal luas bulat telur, cekung, panjang sekitar 7 mm dan luas 55 mm,
lateral berbentuk perahu, stabil. Kelopak : sempit lanset, akut, membentuk
pelindung bersama-sama dengan sepal dorsal, 7 mm dengan luas 2 mm ; bibir: trilobed, saccate basally, dengan tiga tulang rusuk kuning di dalam, sisi lobus
segitiga tapi membulat, segi empat pertengahan lobus secara garis besar, bengkok, puncaknya bilobed ; kolom bersayap semu dan kurang dari 5 mm. Warna bunga
bervariasi, mulai dari cokelat hingga putih dan tidak beraroma. Distribusi : Di
Sumatera ditemukan dibanyak provinsi, khususnya Sumatera Barat, Bengkulu dan Lampung mulai dari 200 m – 1200 m dpl.
Gambar 53. Pholidota imbricata Lindl
50. Pholidota sp
Anggrek epifit. Habitus : herba, tinggi keseluruhan ± 10 cm. Umbi semu :
bulat, agak memanjang, warna hijau kecoklatan, permukaan licin, panjang sekitar
± 3 cm dan diameter ± 1 cm, serta terdiri dari 1 helai daun. Daun : bentuk
Universitas Sumatera Utara
memanjang, berwarna hijau kekuningan, panjang ± 7 cm dan lebar ± 1,5 cm, permukaan licin, tepi rata dan tebal dan tidak memiliki tangkai daun sesil.
Gambar 54. Pholidota sp
51. Tidak teridentifikasi 1
Anggrek epifit. Ditemukan pada ketinggian 550-650 m dpl, dengan jumlah
individu sebanyak 2, pohon inang adalah Karet dengan zona 1. Umbi semu :
bulat memanjang dengan ukuran ± 5 cm. Perawakan anggrek berwarna keunguan
dengan panjang keseluruhan mencapai ± 20 cm. Daun : tersusun berseling,
berwarna keunguan dengan tepi daun yang rata, ujung meruncing dan panjang daun ± 5 cm.
Gambar 55. Tidak teridentifikasi 1
Universitas Sumatera Utara
52. Tidak teridentifikasi 2
Anggrek epifit. Ditemukan pada ketinggian 650-750 m dpl, dengan jumlah individu sebanyak 21, menempel pada pohon Boanghauboang dan Modang
dengan zona 1 dan 2. Akar anggrek ini tipis, banyak dan menyebar di titik
percabangan. Batang : lurus memanjang, bercabang, bersisik, berwarna cokelat. Daun :
bentuk oval memanjang, terdiri dari 2-3 helai daun, tebal, panjang ± 12 cm dan ujung runcing.
Gambar 56. Tidak teridentifikasi 2
53. Tidak teridentifikasi 3
Anggrek epifit. Ditemukan pada ketinggian 450-550 m dpl, dengan jumlah
individu sebanyak 46. Pohon inang adalah Kopi Hutan dengan zona 3. Batang :
bersisik sampai kebatas daun, berwarna hijau, setiap batang dihubungkan oleh
akar. Daun : berwarna hijau, tidak bertangkai, berjumlah dua, bentuk daun
melanset, panjang ± 15 cm dan lebar ± 3 cm.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 57. Tidak teridentifikasi 3
54. Tidak teridentifikasi 4
Anggrek teresterial. Ditemukan pada ketinggian 650-750 m dpl, dengan
jumlah individu sebanyak 5. Umbi semu : pendek, dan berwarna kecoklatan yang ditutupi oleh sisik. Daun : berjumlah tiga, berwarna hijau tua, permukaan licin,
ujung runcing, panjang ± 30 cm dan lebar ± 1,5 cm.
Gambar 58. Tidak teridentifikasi 4
55. Tidak teridentifikasi 5
Anggrek epifit. Ditemukan pada ketinggian 550-650 m dpl, dengan jumlah individu sebanyak 19. Pohon inang adalah Indot, Pal-palan dan Marmonis-monis
dengan zona menempelnya 3-4. Anggrek ini tumbuh berkelompok. Batang : keras, lurus panjang ± 20 cm. Daun : berjumlah dua, saling berhadapan, runcing,
dengan panjang ± 15 cm.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 59. Tidak teridentifikasi 5
56. Tidak teridentifikasi 6